𝟏𝟑. 𝐊𝐚𝐥𝐮𝐧𝐠

4.2K 414 7
                                    

═════ஓ๑♡๑ஓ═════╗

【𝐌𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐓𝐡𝐞 𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐌𝐚𝐥𝐞 𝐋𝐞𝐚𝐝】

Note🖋️: Jangan lupa Vote, Like dan Komen ya

✧*。📜Harta keluarga yang berharga📜*.✧

╚═════ஓ๑♡๑ஓ═════╝

Selamat membaca(。•̀ᴗ-)✧

⊱ ──────ஓ๑∗๑ஓ ────── ⊰

Elina di sambut oleh Raymond dan pelayan lainnya.

"Nona besar, Grand Duke terdahulu ada di ruang tamu. Katanya beliau ingin menemui anda."

"Kakek?"

Raymond mengangguk. Helena melepas syal yang di pakai Elina saat setelah menghabisi-- maksudnya mematahkan tulang-tulang para preman tadi.

Suara pintu terbuka, dan seorang pelayan mengumumkan kedatangan Elina.

"Kakek sehat? Kenapa kakek menemui saya?" Elina berbicara sambil duduk.

Meylin menghidangkan cemilan dan teh di meja.

"Baik, cucuku. Di mana ayahmu? Apa dia masih di istana?" Tanya Kakek Evan.

Elina hanya menjawab dengan anggukan.

"Kakek punya sesuatu untukmu."

Elina sedikit memiringkan kepalanya, dia penasaran saat Kakek Evan meroboh sakunya.

"Ini." Dia membuka kotak perhiasan berwarna hitam dengan logo keluarga Selvator dengan warna silver. Isinya adalah kalung berwarna biru terang dengan campuran biru gelap.

"Kalung?"

"Yap."

"Untuk ku?"

"Memangnya untuk siapa lagi?"

Elina bingung, kenapa kakek Evan tiba-tiba memberikannya Kalung?

"Kenapa kakek memberikan kalung ini padaku?" Tanya Elina saat melihat secara seksama kalung itu.

"Hahaha. Ini kalung warisan."

Kalung warisan? Jangan bilang-

"INI KALUNG WARISAN KELUARGA SELVATOR?" Kaget Elina.

Kakek Evan hanya tersenyum ceria. "Iya nak, sekarang kamu pemiliknya. Kamu cucu satu-satunya kakek."

Mustahil-

Elina di Novel tidak menerima kalung warisan ini! Karena perilakunya dulu yang memalukan dan menyusahkan keluarga Selvator, dia di angkat menjadi pemimpin saat berumur 23 tahun, dan tidak pernah sekalipun dia menerima kalung ini!

"Tapi kakek-"

"Kakek mohon kamu jangan menolaknya. Terima ini, kalung ini telah memilihmu."

Elina hanya menatap bayangannya di kalung itu. Dia sudah merubah alur novelnya, dari awal- dia sudah merubahnya.

"Baiklah. Saya menerima ini kakek, terimakasih."

Kakek Evan mengangguk. Selang beberapa menit kemudian, Kakek Evan kembali ke kediaman Selvator dulu. Elina sudah menawarkan untuk menginap tetapi kakek Evan menolaknya.

Malamnya, Elina duduk di atas kasur dengan cahaya bulan menyinarinya dari jendela. Dia terus menatap kalung biru itu, kalung itu sangat spesial. Konon katanya ada roh yang bisa mengabulkan keinginan kita, tetapi dia sulit-- sangat sulit untuk di panggil.

"Apa boleh buat..." Gumamnya.

Dia menaruh kalungnya di lemari lalu kembali ke kasur. Dia terus berpikir apa dia harus melanjutkan rencananya atau tidak? Kalo dia merubah rencana juga toh tidak ada gunanya. Pastinya masih tetap di rencana awal.


⊱ ──────ஓ๑∗๑ஓ ────── ⊰

Khaled & Elina kita udah bisa di gapai nih setelah hampir 2 tahun nangkring di chapter digital, jika kalian penasaran dengan full chapternya dan ingin versi buku fisik, kalian bisa PO via WhatsApp: 08812731411 dan bisa memegang langsung kapal KhaL...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Khaled & Elina kita udah bisa di gapai nih setelah hampir 2 tahun nangkring di chapter digital, jika kalian penasaran dengan full chapternya dan ingin versi buku fisik, kalian bisa PO via WhatsApp: 08812731411 dan bisa memegang langsung kapal KhaLina favorit kalian !!

Follow me on Instagram @elvhakim for more information!!

Me and The Second Male Lead✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang