Di sebuah bangunan tua yang diluar terlihat menyeramkan tetapi di dalamnya isinya seperti istana karena terbuat dari emas dari tembok,pintu ruangan,hingga perabot perabot rumah tangga.Di sebuah ruangan yang penuh dengan darah seorang pria tampan berdiri dengan angkuhnya melihat seorang wanita terikat dengan rantai di tangan dan kaki meringis kesakitan setelah 2 jam disiksa tanpa ampun.
Yap,pria tampan tersebut albert dan wanita tersebut orang yang menganggu si bayi adalah Grace kenapa bukan gadis.? You know laa..
"Ughhh Tolong bunuh saja aku...." Ucap Grace ke Albert tidak kuat menahan segala siksaan yang telah diberikan kepada dia 2 jam yang lalu. "Hm,kau telah memancing amarahku mana mungkin aku bisa dengan gampang melepaskan jalang seperti mu" "Setidaknya sampai kau menjadi keturunan terakhir dari keluargamu" Ucap Albert,Grace menyesal telah membuat masalah dengan Albert.
"DORRRR"
Sebuah tembakan melesat dari belakang Albert melewati dirinya mengarah ke kepala Grace sehingga Grace tewas seketika,Albert menggerutu melihat mangsanya telah tewas oleh seseorang yang dia kenal saat kejadian di sekolah itu. Xaver,abang si bayinya kita ternyata salah satu teman dekat Albert mereka memang tidak terlalu dekat di lingkungan sekolah karena Xaver fokus dengan si bayi yang Albert belum ketahui tetapi berkat kejadian Grace,Albert mengetahui alasan Xaver jarang ngumpul dengan dia.
Di sebuah bandara di Jakarta
Sebuah pesawat yang ditumpangi 5 gadis tersebut mendarat di salah satu bandara di Jakarta,mereka turun membawa koper mereka masing-masing dan berjalan keluar bandara menuju ke arah parkiran.Mereka melihat dua orang yang mereka sayangi menunggu mereka di parkiran bandara.
"Hi Girls,Welcome back to indonesia" Ucap salah satu dari dua orang tersebut mereka tersenyum dengan manis mendengar suara cinta pertama mereka setelah lahir ke dunia ini
"I miss you Ayah" ucap mereka serentak dan memeluk orang yang dipanggil "Ayah" seorang perempuan yang sudah mengandung mereka selama 9 bulan memandang dengan terharu dan kesal karena diabaikan "Baby Girls,do you miss me huh.?" Mereka yang mendengar suara dari orang tersayang setelah sang ayah melihat wanita yang sudah berumur 40 tapi masih terlihat muda dan cantik ralat cantik sekali "Bunda,we miss you so much" Mereka berpindah ke sang Bunda dan memeluk erat dengan rindu yang tertumpuk semenjak kehilangan milik "Mereka"
"Bunda dan Ayah juga merindukan kalian Baby Princess" Ucap sang Bunda,merenggangkan pelukan anak kembarnya memandang wajah anaknya yang mewarisi kecantikan dan sifat sang Ayah."Bunda,Ayah kami menemukan dimana "Dia" berada tetapi kami tidak akan menjemput dia duluan sebelum keluarganya menemukannya" Ayah dan Bunda mendengar pernyataan anaknya kaget dan terharu bahagia karena anaknya menemukan apa yang mereka cari selama ini.
"Hmm anak Ayah,akhirnya usaha kalian selama ini membuahkan hasil ya" Benar,setelah kehilangan "Dia" anak anaknya pindah ke luar negri untuk memperluas pencarian dibantu oleh opa,oma dan Grandpa,Grandma.Jangan salah mereka dari kecil sudah diajari oleh sang Ayah untuk bisa melakukan pekerjaan dunia bawah kecuali mengeksekusi penghianat karena itu bagian sepupu mereka.Setelah beberapa lama di luar negri mereka mendirikan Mafia The Fallen Angels yang beranggotakan ratusan bahkan ribuan yang tersebar di berbagai dunia termasuk indonesia anggota intinya si kembar 5 dan sepupunya diketuai tertua si kembar. Bahkan membantu keluarga Axvender secara diam-diam.
Selama pencarian "Dia" mereka berkali-kali melampiaskan emosi mereka dengan membunuh orang secara random semenjak berusia remaja,disaat merindukan mereka memandang foto "Dia" yang selalu mereka simpan di dalam kamar mereka (BTW mereka gamau pisah kamar kalau udah di mansion mereka ataupun keluarganya) selama ini mereka mati rasa karena kehilangan "Dia" karena mereka sudah jatuh ke dalam pesona "Dia" dan mereka sudah mengklaim menjadi milik mereka disaat "Dia" berumur 1 tahun dan mereka 3 tahun (Tuaan dikit ceweknya emang).
Kembali ke Xaver dan Albert
Mereka duduk berdua di ruang tengah bangunan tersebut sambil meminum soda kaleng dan beberapa cemilan di ruangan tersebut. "Ku kira kau jarang ikut ngumpul karena ada mainan baru ternyata kau menjadi abang yang baik dan protektif terhadap adiknya" Ucap Albert,Xaver yang mendengar ucapan Albert sedikit merasa bersalah karena sudah jarang ngumpul bareng dia "Huft,aku tidak bisa sedikitpun lepas dari dia karena ya kau tau dia seperti apa ceroboh makanya aku perlu mengawasi dia dan menjaga dia dari kakak aku karena suka merebut perhatian dia dari aku" Ucap Xaver sedikit kesal karena mengingat kakaknya yang sangat pandai merebut perhatian sang bayi.
Albert menggeleng gelengkan kepala dan tersenyum tipis mendengar dumelan Xaver terhadap kakak sulungnya yang sangat disayanginya walaupun tidak terlalu ia nampakkan selama ini tetapi dari matanya Albert melihat Xaver sangat menyayangi si bayi dan kakaknya itu.
"Kau benar-benar menyayangi mereka ya? Aku ingin bertemu dengan baby ku,sangat ingin menjaganya sepertimu menjaga mereka berdua,ingin memanjakannya,bahkan aku ingin mengurungnya" Albert memandang langit-langit ruangan tersebut.Xaver tersenyum tipis "Sebentar lagi kau akan menemukannya" Ucap Xaver misterius Albert mendengarnya sedikit bingung "Maksudnya?" Xaver mengedikkan bahunya dan berjalan keluar sembari ingin pulang ke mansion Collins "Aku pulang,kakak dan bayi aku sudah terlalu lama berduaan"
Albert terkekeh dan menganggukkan kepala,Xaver keluar dari bangunan tersebut dan menuju mobilnya dan HP nya bergetar
Drrrtt Drrrtt Drrrttttt
Ia mengambil Hpnya di saku dan melihat Caller Id ternyata kakaknya tetapi dia yakin itu bayinya yang tau dia meninggalkannya berduaan dengan kakak sulungnya.Xaver mengangkat telefon tersebut dan menempelkan Hp ke telinga kanannya.
"Hallo kak.? Ada apa.?"
"Hikss.... Hikss..... Abwanggg Hikss... Pulangg..."
"Iya baby abang pulang"
"Cepwatt Hikss Hikss Huaaaa Kakaaaa Anna abang kelamaan diluar"
"Hallo Xav buruan deh ntar baby sesak lagii kasihan"
Xaver yang mendengar titahan kakaknya segera menghidupkan mesin mobil dan ngebut menuju mansion Collins.
Flashback on
Setelah Julianna mengucapkan kalimat itu,mereka tertidur berdua sambil berpelukkan dengan erat dot si bayi sudah abis sebelum tidur Julianna menukar dengan empeng/pacifer khusus untuk si bayi yang tersedia di kamarnya karena Julianna paling gercep soal perlengakapan si bayi di kamarnya karena malas keluar kamar dan menyuruh maid mengambil dot dan empeng bahkan susu si bayi disediakan di kamar Julianna
4 jam kemudian Samuel menggeliat dan melihat wajah cantik dan ayu sang kaka yang benar-benar mirip mommy Sovia lebih tepatnya Julianna copyan Sovia saat muda,Ia menyentuh wajah cantik kakanya dan bergumam "Kaka,aku sayang kaka dan bang Xaver" kemudian melepaskan tangan sang kakak dari perutnya dan diam-diam turun dari ranjang berjalan keluar kamar mencari seseorang siapa lagi kalau bukan Xaver.
Sedikit Info,kamar Xaver dan Julianna itu berdekatan di lantai 3 sedangkan kamar orang tua mereka berada di lantai 2,di lantai 3 ada playroom khusus buat si bayi semenjak Samuel dikenalkan dan disayang oleh semua Collins. Samuel tidak mau ambil resiko turun lewat tangga dan masuk ke lift di mansion Collins,setelah sampai di lantai 1 Samuel keluar dari lift dan menuju ruang keluarga karena tau Sovia dan Xavier pasti berada disana.
Sovia dan Xavier mendengar dentingan lift dan melihat kearah lift terbuka memunculkan bayi imut mereka yang terlihat sedikit terkantuk-kantuk mereka menyadari si bayi belum benar benar terbangun mereka mengawasi dan berjalan perlahan tanpa disadari bayi besar tersebut.Xavier menggelengkan kepala si bayi belum menyadari Xavier di dekatnya dan tak ingin ambil resiko mengejutkan si bayi dan memilih menegurnya
"Hy Baby boy udah bangun.?" Samuel yang mendengar suara Xavier di depannya melihat kedepan dan Xavier sudah berdiri beberapa langkah didepannya dan merentangkan tangan mengode menggendong si bayi,Samuel mendekat dan masuk ke gendongan koala Xavier berjalan ke arah ruang keluarga lalu menurunkan si bayi ke pangkuan Sovia.
"Baby boy nya mommy udah bangun gemesin banget kamu dek" Samuel yang sudah di pangkuan Sovia blushing dan meletakkan kepala ke pundak Sovia dengan wajah kearah Sovia dan memainkan telinga sang mommy.Kebiasaan si bayi saat mengumpulkan nyawa Sovia kegelian namun bisa ia tahan karena si bayi belum benar-benar sadar.
"BABY..!!!!" Julianna kaget terbangun dengan si bayi tidak di ranjang namun ia tersadar "paling jalan kebawah ke tempat mommy dan daddy" karena sudah kebiasaan si bayi yang sudah lama juga main ke mansion Collins bahkan nginap kalau keadaan lagi sakit dan abis menangis.
Julianna membersihkan badannya dan menyusul si bayi.
Samuel perlahan nyawanya genap dan melihat wajah cantik mommynya mengangkat kepala memandang sekitar dan menyadari tujuannya Xaver. Samuel memandang daddy yang dari tadi juga memandang Sovia dan dirinya "Eunghh Dad bang Xaver kemana.?" Daddy kemudian ingin menjahili si bayi "Oala Xaver pergi ke luar negri ingin sekolah disana katanya" Samuel yang mendengarnya matanya berkaca-kaca Xavier menyadari nya dan memanasi manasi bayi polos satu ini "Katanya ga mau ngurusin kamu karena nakal makanya ga ngabarin kamunya baby"
"HUAAA.... hiksss abang hiksss abang ga mungkin Hiksss pergi hikss...." Tangis sang bayi pun pecah dan Sovia yang fokus dengan TV yang dari tadi hidup menayangkan berita gossip pun terkejut karena ga fokus dengan percakapan anak dan suaminya "Mass..!! Kejahilan apa lagi yang kamu lakukan ke baby aku.?" Xavier meringis melihat wajah galak istrinya bisa-bisa ga dapat jatah Xavier langsung meminta maaf ke si bayi buntal itu "Baby,maafin daddy ya sayang yang daddy bilang tadi itu bohong abang kamu lagi keluar ke tempat temannya baby" Samuel yang masih sesenggukkan memandang wajah Daddynya denga wajah yang menggemaskan pipi merah merona mata yang berkaca-kaca hidung pesek ikutan merah dan bibir cherry yang bergetar menahan isakkan karena mommy akan lebih marah mendengar isakan si bayi.
"KAKA TURUN GIH BURUAN ADEK KAMU DIUSILIN DADDY" teriak Sovia sambil kedua tangannya menutup telinga si bayi buntal Xavier sudah menutup kedua telinga karena hafal desibel suara sang istri yang kesal dan teriak-teriak katanya si bisa bikin budeg 2 hari.bisa-bisa kek bapak Hj.Bolot Xavier mendengar teriakan istrinya.
Julianna yang bersiap kebawah menyusul bayinya pun mendengar teriakan membahana sang mommy yang sudah pasti bayinya nangis lagi karena daddynya yang suka jahilin si bayi.Dia ke kamar Xaver karena kalau Sovia teriak Xaver pasti gercep kearah sumber suara mommynya.Tapi dia melihat kamar nya kosong dan yaa pasti si bayi mencari abangnya.
Julianna bergegas kebawah dan melihat si bayi udh nangis lagi tapi ditahan isakannya dan melihat wajah melas daddy terus wajah kesal sang mommy sumber suara membahana beberapa menit lalu,mengambil si bayi dan mendudukkannya di pangkuan dan menenangkan si bayi dengan satu tangan mengelus dada si bayi satu tangan lagi mendial nomor Xaver.
Flashback off
Xaver yang sudah sampai di mansion malam hari (si bayi nangis itu sore hari ya) berjalan ke ruang keluarga dan melihat si bayi yang tidur lagi dan lagi (emang doyan molor ni baby) di sofa yang bisa disulap menjadi kursi santai dengan selimut khusus bayi dan dot yang sudah kosong di sampingnya pacifer bertengger dengan apik di mulut mungil sibayi.
Xaver kemudian membawa si bayi ke kamarnya karena sudah peraturannya si bayi tidur siang sama Anna maka malam sama Xaver begitu sebaliknya.
Julianna melihat adiknya datang mengkode hati-hati membawanya karena baru tidur 5 menit yang lalu.Xaver mengedarkan pandangan keseluruh ruangan tidak melihat daddy dan mommnya lalu memandang Anna lagi,Anna menyadari adiknya mencari orang tuanya menunjuk langit-langit mengkode lagi dikamar.
Anna menceritakan semua kejadian yang dia dengar dari bayi buntal dan daddy mommnya ke Xaver secara pelan-pelan karena si bayi di dekat mereka Xaver mengelus kepala si bayi.Xaver menggelengkan kepala karena keusilan daddynya dan betapa fokusnya mommynya mendengar gossip seolah melupakan sifat lakinya suka jailin si bayi kalau udh berdua di satu ruangan tanpa pengawasan mereka berdua.
"kak,gua tidur dlu sama baby ke kamar gih istirahat pasti capek karena baby rewel banget setelah kejadian di sekolah,jatuh di kamar gua,dan diusilin daddy" Anna menganggukkan kepala dan mencuri kecupan di sudut bibir sang bayi. "Kak,gua tau apa yang lu rasakan tapi jangan lupa kak baby milik "MEREKA" kakak tahan dlu ya." Yap nanti di jelasin ya
Besoknya di Mansion Axvender
Paginya,Albert memilih tidak berangkat sekolah karena tidak ingin kecolongan hasil test DNA karena anggota perempuan Axvender baik anak dan menantu hadir di mansion (Maaf lupa jelasin kalau Axvender tidak semuanya anaknya laki-laki semua ada juga perempuannya).Anak perempuan tidak semuanya hadir karena harus sekolah,kerja dan kuliah anggota laki-laki sengaja libur kecuali anak laki-laki,selain Albert anak laki-laki Axvender pergi sekolah,kuliah,dan kerja.
Salah satu bodyguard masuk ke ruang keluarga Axvender dan memanggil Albert "Tuan Muda Albert ini surat yang anda minta" Untungnya anggota perempuan belum turun ke ruang keluarga karena menghindari ruangan tersebut karena mereka menyimpan semua kenangan dengan permata mereka dan tak ingin tenggelam lagi dalam kesedihan.
Albert kemudian mengambilnya dan menyuruh pergi bodyguard bernama robert lalu berjalan ke sofa meminta semua anggota laki-laki berkumpul terus membuka surat tersebut
1
2
3
Deggg
Mereka semua menegang dan bahagia karena penantian mereka berakhir karena menemukan permata Axvender,Bungsu Axvender,dan Kesayangan Axvender surat yang mereka baca menunjukkan kecocokkan 99% Daddy Lio dan Samuel yang artinya Samuel adalah anak kandung Lionel dan Bungsu Axvender yang hilang.
Albert terharu dan sedikit mengeluarkan air mata begitu pun dengan anggota pria lainnya.
"Dad,kita panggil mommy dan yang lain ya.?" pinta Albert "Baiklah kita panggil sekarang.!" ucap Lionel.
Semuanya udah berkumpul anggota laki-laki kecuali anak-anak dan anggota perempuan kecuali anak-anak karena mereka yang lagi kosong kegiatan dilarang masuk kecuali Albert
Lionel pun membuka pembicaraan
"Mom,mi,ma,bund aku punya kabar dari pencarian kita selama ini dan aku berhasil menemukan permata kita yang hilang 12 tahun lalu,Albert akan menceritakan semuanya"
Albert berdiri dan memandang wajah keempat orang tuanya yang berbinar bahagia dan rindu yang tak terbendung karena mereka berempat ibu dari permata mereka lalu melihat kearah daddynya dan mulai bercerita dimana pertemuan dengan Samuel. Tetapi Samuel tercekat ketika menceritakan kejadian di kantin sekolah tapi dia harus jujur dan menceritakan semuanya
Mommy,Mami,Mama,Bunda setelah mendengar cerita dan kejadian di kantin putranya bersama Samuel menangis tersedu-sedu mendengar penghinaan dan cacian kepada Samuel.Mommy yang merupakan ibu kandung seketika mengeluarkan aura dingin (Info:Mommy nya Samuel sama seperti daddy juga) Albert seketika merinding dan daddy was-was begitupun dengan yang lain. Daddy berjalan ke arah Mommy dan memeluknya sembari menenangkan dan memberi tahu bahwa bayinya aman karena punya pelindung yang tidak kalah kejam salah satunya Keluarga Collins,Sovia merupakan adik kembarnya mommy Samuel.
Mommy pun tenang dan duduk kembali aura kembali normal.Ternyata engga "Aku mau ikut kalian menjemputnya" ucap Mommy dingin Albert yang sudah bisa menguasai diri melihat kearah mommynya yang cantik itu "But mom,jangan keluarkan aura dinginmu baby terlalu peka dengan perubahan seseorang tapi dia emang terlalu polos untuk menyimpulkannya"
"Al tau Mommy sangat merindukannya dan marah atas pembullyannya tapi tenang mom dia sudah mati ditangan Xaver"
Mommy yang mendengar keponakannya menghabisi jalang itu akhirnya tenang kembali dan suasana benar-benar kondusif. "Sayang,aku tidak akan menarik kata-kata aku,aku ikut menjemputnya" ucap Mommy ke suaminya "Baiklah sayang" ucap Lionel pasrah
Sang Mommy yang mendengar jawaban pasrah sang suami berjalan ke arah suami lalu duduk di pangkuannya dengan manja,mereka tersenyum karena Mommy kembali seperti dahulu (Tau kan darimana manjanya si bayi)."Ngantukkkk hiksss" isak sang Mommy karena memang semenjak kehilangan anaknya yang dihabisi dengan tangisan benar-benar buat dia lelah
Daddy yang paham istrinya ingin mengumpulkan tenaga berdiri dan menggendong ala koala sang istri ke kamarnya,saat dijalan mommy sedikit menggoda daddy karena tau jarang melakukannya.
Albert menghubungi Xaver dan menceritakan semuanya di kamar pribadinya,Xaver yang mendengarnya tersenyum akhirnya Albert berhasil memahami ucapannya kemarin dan mengabarkan bibinya Mommy Samuel datang ke Mansion Collins menjemput bayinya,Xaver yang sudah lama tak bertemu dengan bibinya menyunggingkan senyumnya "mommy pasti bahagia karena bertemu kembarannya" batinnya.
Julianna yang sedang berada di kampusnya sedang makan di kantin kampus merasakan hpnya bergetar di saku celananya dan mengambil hp nya melihat caller id seketika membulatkan matanya dan mengangkat telefonnya.
"Hallo.? Ini beneran lo.?"
"Hm ya"
"Tck.! dasar kulkas dua pintu lo,o iya lo barengan semua ke indo.?"
"Iyaaa dongggg..!!!!"
"Budeg gw asuu lo dimana...?"
"Di Mansion,o iya gw dapat info "Dia" nanti malam akan pulang ke keluarga Axvender keluarga kandungnya"
Mata julianna berkaca-kaca dia pasti tidak akan bisa betemu lama dengan Dia mengingat bagaimana dulu keluarga Axvender menjaganya,Anna sudah dijelaskan sama Xaver sebelum berangkat kuliah siapa Samuel dan dia pura pura paham karena sudah mengetahui lalu diam-diam melakukan tes DNA sama seperti Albert karena pertama bertemu Julianna sudah curiga dengan wajah Samuel mirip bibi dan pamannya yang tak lain Daddy dan Mommy Axvender.
"Girls,gua mau ngomong sesuatu"
"Gw tau kok"
"Hah.!? cius lo?"
"Lo lupa lo paling gampang ditebak kelakuan lo.?"
"Hehehe iya juga ya,"Dia" milik gw juga kan.?"
"Iya,"Dia" milik kita"
Sekian dlu ya
Mohon Maaf lama update karena mau pratikum banyak persiapannyaSekali lagi maaf banget
Byeeeee :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Samuel Arbelion A
Teen FictionSamuel,dengan nama lengkap Samuel Arbelion A sosok bocah menggemaskan hobi minum dot,manja,mungil,dan sedikit "nakal". Hidup Seorang diri,selalu bertanya dimana keluarganya apakah dia dibuang keluarganya.? Disisi lain,seorang cewek cantik dengan sif...