.
.
"Berkulit dingin... Vampire...?"Hyeongjun memberikan beberapa lembar uang dan segera bergegas keluar dari perpustakaan sembari memasukkan buku yang tadi dirinya beli kedalam tas. Tanpa menaruh firasat buruk sama sekali, pemuda mungil bermata bulat itu segera bergegas untuk pulang melewati gang yang lumayan sepi.
Tanpa menaruh firasat sedikitpun, Hyeongjun berjalan santai melewati gang itu, sampai matanya sedikit awas saat tak sengaja melihat dua orang asing yang sepertinya tengah mabuk melintas. Setenang mungkin untuk menghindar. Namun, sepertinya keberuntungan tak berpihak padanya kali ini. Dari arah samping beberapa orang juga ikut mengepungnya dan sekarang posisinya terapit diantara tubuh besar orang orang yang dapat dirinya tebak tengah setengah mabuk.
"Hey manis, tenanglah..."
"Don't touch me."
Hyeongjun mencoba berkilah saat tangan-tangan nakal itu ingin menyentuh pipinya yang selembut kapas.
"Hey bung, kau menakutinya. Ayo manis ikutlah dengan kami, kita akan bersenang-senang."
Hyeongjun tetap mencoba untuk tenang walau sebenarnya jantungnya sudah berpacu cukup kuat didalam sana. Sampai ketakutannya itu semakin menjadi-jadi saat dari arah jalanan sana sebuah mobil yang entah milik siapa tiba-tiba saja melaju dan berhenti tepat didepan mereka.
"Wow... siapa gerangan tamu tak diundang ini?" Seru salah satu preman yang kini tengah meremat pergelangan tangan simanis.
"Cepat masuk mobil!"
Bunyi debuman keras antara pintu mobil bergema berbaremgan dengan keluarnya sosok tinggi dengan ekspresi yang sulit diartikan. Hyeongjun yang merasa jika genggaman pada tangannya mengendur segera melarikan diri menuju sosok itu dan menurut. Dari dalam sana, dirinya dapat melihat keanehan lain dari sosok itu saat berhadapan dengan beberapa gerombolan preman.
Bohong jika telinganya tak dapat mendengar geraman seperti hewan buas yang tengah menggertak sang lawan jika buruannya dicuri.
Dia tak salah mendengar, dan makin dikejutkan dengan gerombolan itu segera berlari seperti tengah melihat sosok makhluk seram. Hyeongjun semakin dibuat aneh sekarang.
.
."Aku harus kembali dan menghajar mereka!"
"Tidak tidak Minhee, jangan..."
"Kau tak tahu apa saja hal kotor yang ada didalam otak mereka! Tolong tahan aku untuk tidak berputar arah dan menguliti mereka semua!"
Emosinya menjadi-jadi dengan melampiaskan melalui kemudi mobil yang kini tengah melaju diatas rata-rata. Disampingnya, pemuda mungil bermata bulat memcoba memutar otak untuk dapat meredakan emosi sosok disapingnya. Jelas dirinya takut sekarang, dirinya tak ingin mati konyol malam ini.
"Kang Minhee, gunakan sabukmu."
Ckck..
Spontan saja tawa singkat dari sosok jangkung itu masuk kedalam gendang telinganya. Apa yang salah?
"Kau menyuruhku menggunakan sabuk, tapi kau sendiri tak mengenakannya."
Ok, Hyeongjun terdiam sekarang. Benar mereka berdua sama-sama tak mengenakan sabuk karna terburu-buru tadi.
"Emm.."
.
.
.
Keduanya sampai disebuah restoran dan kebetulan pula bertemu dengan kedua teman Hyeongjun yang sepertinya baru selesai makan malam."Oh, Hyeongjun katanya kau..." ucapan Seongmin menggantung ditenggorokan saat dirinya melihat sosok Minhee yang baru saja keluar dari mobilnya.
"Hyeongjun harus makan sesuatu didalam jadi kami mampir." Seru pemuda Kang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] 𝔐𝔦 ℜ𝔢𝔦𝔫𝔞《𝔐𝔶 𝔔𝔲𝔢𝔢𝔫》Minisong Ver. (On Going And Revisi)
Fantasia"Aku akan memanggilmu.. -Mi Reina" -LITTLE BIT TWILLIGHT REMAKE 📍Minisong/DeullemArea ⚠️ 📍Fantasy 📍Half english 📍BxB 📍Warning 📍⚠️🔞 📍Mpreg