Setelah selesai memancing dan makan-makan serta bermain, mereka pun bergegas bersiap untuk pulang.
"Dimana Jennie?" Tanya ayahnya yang membuat Lisa tersadar bahwa Jennie tidak ada.
Mata Lisa mencarinya, dia memperhatikan sekitar.
"Itu dia" ucap Rosè yang melihat Jennie sudah duduk di atas motor Lisa dengan kedua tangan melipat dan bahkan Jennie juga sudah memakai helmnya dengan kaca yang tertutup, mereka tertawa menggelengkan kepala.
Rosè pun berlari menghampiri Jennie, dia membuka kaca helm Jennie "Unnie, apa kau takut aku bersama Lisa unnie lagi, huh? Dasar posesif" Sarkas Rosè, Jennie memutar kedua matanya dan memberi Rosè cubitan di bahunya yang membuat Rosè menyeringitkan dahinya
"Aaa- mianhae mianhae" ucap Rose, Jennie pun melepaskan cubitannya dan Rosè mengelus bahunya sendiri.
Lisa dan ayahnya pun menghampiri mereka. "Astaga, Nini. Kenapa sudah ada di motor?" Jennie pun menutup kaca helmnya lagi dan hanya terdiam
Yang membuat Lisa sangat gemas dan terkekeh melihat kelakuan sahabatnya itu.
"Biarkan aku melihat wajahmu" ucap Lisa dan membuka kembali kaca helm Jennie dan kedua pipi Jennie sudah merah yang membuat Lisa terkekeh dan mencubit pipi Jennie dengan gemas.
Jennie pun tertawa dan memukul tangan Lisa.
Rosè berdeham yang membuat mereka berhenti bercanda.
"Ayo kita pulang, sudah sore" ucap ayahnya.
"Kali ini, akan ku biarkan kalian berdua, tapi tidak untuk lain kali" ucap Rosè yang selalu menggoda Jennie. Dan berjalan mengayunkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri, lalu menaiki motor ayahnya.
"Uh anak itu, makin gede makin sok!" Ucap Jennie kesal
Lisa hanya terkikik mendengarnya "mempunyai unnie seperti mu memang membuat siapapun yang menjadi adikmu ingin menggodamu" ucap Lisa dan memakaikan kembali jaketnya di paha Jennie.
"Nanti kau kedinginan Lili"
"Ani, lebih baik aku kedinginan daripada paha mu terbuka lebar, kasihan nanti yang melihat, mata mereka akan ternodai" ucap Lisa bercanda yang membuat pipi Jennie kembali merah dan Jennie menarik napasnya karena gugup.
Dan memukul lembut punggung Lisa "kau gila, harusnya aku yang ternodai" Lisa hanya tertawa mendengar protesan Jennie.
Lisa pun melajukan motornya.
Jennie memeluk tubuh Lisa dengan erat dan bersandar di punggung Lisa."Nini, jangan ketiduran, perjalanan cukup jauh" ucap Lisa memperingati Jennie, namun Jennie sudah tidak menjawabnya.
Pelukannya mulai mengendur dan kepalanya mulai jatuh-jatuh yang membuat Lisa menggelengkan kepalanya dan memegangi tangan Jennie lalu memperlabat lajuan motornya.
Sementara ayahnya dan Rosè sudah berada cukup jauh di depan mereka.
-------
Lisa POV
Setelah sekian lama aku menahan keram pada tubuhku, karena harus menahan Jennie yang tertidur sepanjang jalan, aku benar-benar bingung. Dia gampang sekali tertidur bahkan di motor sekalipun.
Aku berdecak heran memikirkan Jennie yang masih tertidur. Aku sudah sampai, tapi Jennie belum bangun.
Sementara Rosè dan ayahnya sepertinya sudah sampai lebih dulu karena motornya sudah terpakir di depan rumahnya.
Aku menurunkan standar dua motor ku dan merubah posisiku pelan-pelan sampai aku duduk menyamping dan Jennie masih tertidur di pelukanku, aku membuka helm ku dan helm Jennie dan menaruhnya di motorku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love 'JENLISA' (GXG) ☑️ (END)
DiversosLisa dan Jennie adalah seorang sahabat yang sangat dekat. Hidup Lisa sibuk untuk mencari cinta sejati, sedangkan Jennie sibuk mengejar mimpi, basic cerita ini bisa di bilang classic, ringan. dan mudah pahamin. konflik di dalamnya juga gak berat-bera...