Lisa POV
Suasana hening di dalam kamar saat ini, hanya ada suara televisi yang sengaja aku nyalakan, aku dan Mina sedang berada di dalam kamar, kami berdua berbaring berjauhan di tepi kanan dan kiri.
Aku memikirkan ini semua adalah kesengajaan yang di perbuat oleh ayah Mina, dia sengaja memesan kamar tanpa sofa di dalamnya, hanya ada sofa single yang tidak mungkin aku tidur di atas sana, kan?
Aku sedang bertukar pesan dengan tunangan ku, dia selalu mengingatkan ku bahwa aku tidak boleh melakukan hal apapun yang akan membuatnya kecewa.
Aku memberhentikan ketikan ku saat mendengar suara Mina memanggilku.
"Lisa.." panggilnya lirih
"Hmm?" Jawab ku tanpa menoleh ke arahnya.
"Apa kau pernah berpacaran selain dengan Jennie?" Tanya nya.
Aku menggeleng kan kepala ku. "Tidak pernah, aku baru saja menjalin hubungan yang serius hanya dengan Jennie." Gumam ku menjawab nya.
"Benarkah? Apa kau hanya mencari gadis untuk satu malam saat itu? Maksud ku, karena awal kita bertemu adalah di bar. Dan kau mencium ku.." dia berdeham di akhir dengan kecanggungan nya.
Aku tertawa saat mengingat kejadian itu, aku memang konyol saat itu, dulu aku sering sekali ke bar untuk mencari gadis yang akan ku poroti uang nya, bahkan aku mendapatkan mobil dari Mina, namun semenjak menjalin hubungan dengan Jennie, aku memutuskan untuk tidak pergi ke bar lagi dan melakukannya lagi, karena bagaimana pun, aku mencintai Jennie, aku serius saat mengutarakan cinta ku padanya, jadi. Aku memutuskan untuk meninggalkan kenangan itu, dan lagi. Aku bersyukur karena Jennie menerima ku dengan tulus tanpa melihat masalalu ku.
"Ya, aku hanya melakukannya untuk satu malam saat itu, bahkan kau tahu sendiri aku tidak meminta contact apapun pada mu saat kejadian malam itu, aku terbiasa dengan itu, aku hanya main-main, dan sekarang.. aku tidak akan melakukannya lagi." Aku terkekeh menjawab nya.
"Ya Tuhan, kau sangat manis jika itu menyangkut tentang Jennie, banyak sekali yang menginginkan Jennie di kampus, dia salah satu mahasiswa ter favorite di kampus ku, namun dia tidak pernah menghiraukan mereka, mungkin itu semua dia lakukan untuk mu?" Ucap nya yang membuat ku sedikit ge'er dan menunjukan gigi putih ku yang hampir kering ini.
"Hmm? Mungkin?" Aku dan Mina terkekeh.
"Mina, boleh kah aku bertanya? Apa kau pernah menyukai seseorang, maksudku.. selain dengan ku?" Tanya ku.
"Ani, bahkan aku baru tahu jika ternyata aku gay saat aku bertemu dengan mu untuk pertama kali, perasaan ku ada yang berbeda, ah.. lupakan saja, inti nya. Ya aku ikut bahagia jika kau ternyata sudah bahagia dengan Jennie." Gumamnya memakai suara pelan, hati ku sangat tidak enak mendengarnya, aku membalikan tubuh ku menjadi miring, melihatnya dari tepi tanjang.
"Mianhae, telah mengecewakan mu.. aku berdoa agar kau bisa mendapat yang lebih baik dari ku." Ucap ku tulus.
Dia juga merubah posisinya menjadi menatap ku, kami berdua saling bertatap dari kejauhan dan tersenyum.
"Hmm, gomawo Lisa-ya." Gumamnya.
Tanpa tersadar, aku lupa membalas pesan Jennie dan aku tidak sengaja tertidur karena aku merasakan kedua mata ku sangat lelah.
------
Jennie POV
Sekarang sudah pukul 1 malam, kedua mata ku masih terjaga, aku masih menggenggam ponsel di tangan ku dan sesekali aku menyalakan ponsel ku untuk melihat apakah Lisa membalas pesan ku? Tetapi ternyata tidak, aku berusaha berpikir positif, tapi justru. Pikiran negatif ku yang lebih muncul saat ini, karena tidak biasanya Lisa ketiduran jika sedang bertukar pesan dengan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love 'JENLISA' (GXG) ☑️ (END)
AcakLisa dan Jennie adalah seorang sahabat yang sangat dekat. Hidup Lisa sibuk untuk mencari cinta sejati, sedangkan Jennie sibuk mengejar mimpi, basic cerita ini bisa di bilang classic, ringan. dan mudah pahamin. konflik di dalamnya juga gak berat-bera...