Lisa POV
Di dalam ruangan CEO perusahaan aku, aku duduk di depan kursi CEO ku dengan memainkan jari-jari tangan ku dan kepala ku menunduk.
"Ada apa kau ingin bertemu dengan ku? Aku sudah tahu di jepang tidak terjadi apapun, aku sedang tidak ingin mendengarnya sekarang.. dan kau bisa keluar." Ucap ayah Mina dengan nada dingin nya, saat dari rumah Jennie, aku memutuskan untuk kembali ke perusahaan untuk menemui ayah Mina.
"Maaf Mr. Akira, saya.. saya ingin mengundurkan diri." Ucap ku sambil memberikan surat pengunduran diri yang telah lama ku perisapkan sebelumnya, aku sudah berjanji pada diriku sendiri, jika aku membuat Jennie menangis lagi dan kecewa dengan sikap ku karena pekerjaan ku, lebih baik aku mengundurkan diri.
"Mwo? Kenapa tiba-tiba? Apa kau pikir perusahaan ini milik mu? Kau sudah di kontrak 3 bulan kau juga mengetahui itu kan? Kau tidak bisa keluar begitu saja jika kontrak mu belum habis!" Ucap ayah Mina sambil mengendurkan dasi di lehernya dan dia berdiri menatap ku dengan rasa kesal.
Aku berdiri dan membungkuk berkali-kali sambil terus menggumamkan kata maaf di hadapannya.
"Maaf Mr. Akira, saya tahu saya tidak bisa keluar jika kontrak saya belum habis atau jika kau tidak mengeluarkan ku sendiri, tapi saya mohon, biarkan saya keluar dari perusahaan ini Mr. Akira, alasannya memang pribadi, namun ini benar-benar menyangkut masa depan saya." Ucap ku terus memohon padanya dengan sungguh-sungguh.
Aku melihat Mr. Akira mengusap wajah nya dengan kasar, wajah nya memerah, urat di dahinya menyembul keluar, kedua matanya penuh dengan ke marahan.
"Duduk lah, bicarakan apa yang terjadi padaku." Dia menyuruh ku duduk di sofa dan dia duduk di sofa di depan ku sambil menatap ku lurus.
Aku duduk dengan menatap matanya tanpa ada keraguan, aku sudah benar-benar ingin keluar dari perusahaan ini, aku tidak bisa lagi kehilangan Jennie, Jennie adalah segalanya bagi ku.
Aku menggenggam tangan ku dan menatap matanya, jujur saja jantung ku berdegup dengan kencang dan perasaan ku sangat gugup. "Saya, saya memiliki masalah dengan tunangan saya karena kejadian saya pergi ke jepang kemarin Mr. Dan saya sudah tidak bisa lagi bekerja disini, ini permasalahan saya kedua kali nya karena bekerja di sini, maksud saya.. saya tidak menyalahkan perusahaan ini, tapi.. di sisi lain, saya mengerti apa yang di rasakan oleh tunangan saya, jadi akan lebih baik jika saya keluar dari perusahaan ini."
"Apa kau yakin? Kau tahu mencari pekerjaan sangat sulit Lisa, apa lagi dengan pendidikan mu yang sekarang, apa kau yakin kau ingin keluar hanya karena tunangan mu itu? Lagi pula, seharusnya jika dia memang tunangan yang baik, dia akan memberi support untuk mu selama yang kau lakukan itu benar." Ucap ayah Mina dengan tegas.
"Maaf Mr. Akira, tunangan saya bukan sekedar kata 'hanya' di hidup saya, dia segalanya, saya tahu mencari pekerjaan memang akan sulit, tapi.. saya tidak memikirkan itu lagi, lebih baik saya sulit mencari pekerjaan di banding saya harus membuat hidup tunangan saya sulit karena terus menerus memikirkan saya yang bekerja bersama di perusahaan ini." Gumam ku
Ayah Mina menganggukan kepalanya mendengar ucapan ku yang sedang menjelaskannya.
"Aku sudah membeskan mu, tidak memaksa mu lagi dengan putri ku, akan kah kau tetap bekerja disini Lisa? Aku minta maaf mungkin sikap ku egois karena aku terlalu menyayangi putri ku, tapi aku sudah sadar bahwa kau memang sudah memiliki tunangan dan ternyata, kau tidak main-main dengan wanita itu, dia sangat beruntung memiliki mu, aku hanya berharap kau tetap bekerja dengan ku di perusahaan ini, karena pekerjaan mu sangat bagus sejauh ini, dan kau tidak pernah mengecewakan ku." Ucapnya dengan tatapan penuh penyasalan, aku merasa tidak enak padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love 'JENLISA' (GXG) ☑️ (END)
De TodoLisa dan Jennie adalah seorang sahabat yang sangat dekat. Hidup Lisa sibuk untuk mencari cinta sejati, sedangkan Jennie sibuk mengejar mimpi, basic cerita ini bisa di bilang classic, ringan. dan mudah pahamin. konflik di dalamnya juga gak berat-bera...