9| Kombo KRIS

10 2 0
                                    

T h e L u c e l e n c e' s

Perpustakaan. Semua orang harus tahu River benar-benar jauh dan tak berhubungan dengan kata itu.

River Kouhei Lucelence lebih masuk akal disambungkan dengan kata 'tidur', 'rock', 'air,' 'penyair gelap,' 'jelmaan hantu', hal-hal normal semacam itu.

Tidak untuk bangunan dengan rak-rak penuh buku (yang berdebu tentu saja), terlampau hening, haha. Katakan selamat tinggal pada kamera.

Keberadaan River benar-benar salah. Ini ranah Iris dan Keith.

Karena merekalah River Kouhei muncul disini. Diapit si sulung dan si bungsu, terkunci di tengah-tengah. Bahagia sekali rasanya.

Sampai dia mau mati saja kalau Iris tidak tersenyum padanya sekarang.

"Kak, ayo masuk!" Iris bahagia sekali tampaknya. Keith juga sama, sudut bibirnya naik sesenti dari senyum tipisnya hang biasa.

Duh. Penasaran kenapa River berakhir disini?

Semua bermula karena Sarah.

River tidak telat bangun, kok, serius. Apalagi di hari libur. Hanya saja dia terdorong untuk tidur lagi setelah melepas kepergian Adara dan Milo yang aktif sekali pagi ini. Adara pergi olahraga, dan Milo? Entahlah. Itu misteri.

Sarah mengetuk pintu dan mengejutkan River. Dia bangun pukul sembilan lewat lima, disambut gelengan tidak habis pikir Sarah.

"Keith malah udah bangun, Kou-chan." Mama bersidekap.

"Hm?" River mengucek-ngucek matanya malas, mengusir kantuk. "Aku udah bangun, Ma. Tadi tidur lagi."

"Itulah salahnya, Kou-chan. Nih, makan dulu. Sarapan terakhir." Mei datang membawa nampan berisi segelas air dan sepiring roti bakar.

"Makan Tuan River."

"Terima kasih, Mei. Xia kemana?"

"Pergi ke minimarket sebentar. Permisi, Nyonya."

"Ya, Xia. Kamu bisa kembali. Bilang pada Xia

"Apa rencanamu? Keith dan Iris akan pergi keluar. Ikut mereka saja, bagaimana? Daripada kamu sendirian. Benar?" Keith dan Iris keluar? Waw. Itu jarang.

"Boleh. Aku ikut saja."

"Bagus-bagus. Mama pergi dulu, cepat siap-siap. Xia sampai sebentar lagi. Dia akan mengantar kalian ke perpustakaan kota."

Hah?

Tu-tunggu... apa?!

"Ma, aku..."

"Hm? Kou-chan, kamu bilang sesuatu? Keith! River ikut dengan kalian, ya!"

Kepala Iris menyembul dari pintu. "Benarkah? Ayo, Kak!"

Duh.

River menyesal mengingatnya. Ck.

***

Keith dan Iris sontak berpencar secara alami. Bingung memilih ikut siapa, River tertarik memperhatikan Keith duluan. Si sulung menuju rak berlabel sejarah. Matanya memindai buku dari rak ats sampai bawah, mengambil cepat lima buku tebal sekaligus.

Sadis, River bergidik. Melangkah mundur, River mencari Iris yang terpisah tiga rak. Rak sains rupanya. Iris tengah serius memilih ketika menyadari langkah kaki dna gugup melihat River mendekat.

"Cari buku apa?"

"Eh... Ka-kak?"

"Eum... tidak." Iris menuju rak sebelahnya. "Fiksi remaja, kok."

Lets Meet The Lucelence'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang