T h e L u c e l e n c e' s
"LUCELENCE?"
"Hei, jangan berteriak terlalu keras!"
"Memangnya kenapa?"
"Hm... Tidak apa-apa sih. Hanya saja...."
Gadis itu sedikit mencondongkan badannya ke samping, berbisik di telinga sahabatnya.
"Sulung Lucelence sedang melewati kita." Kepala keduanya menengadah serempak, waktu serasa berhenti ketika seorang pemuda jangkung berkacamata bulat yang sedang membaca buku 'Filosofi Teras' berjalan di sebelah mereka dalam diam.
Wuuush! Angin dingin berembus kencang, menerbangkan anak rambut pemuda itu. Anak pertama keluarga Lucelence itu melangkah tanpa suara, terserap ke dalam dunianya.
"Wahh.. Meski sehari-sehari kudengar dia orang yang kaku, tapi keturunan tak pernah bohong ya... Dia keren."
"Husss! Udah pulang, yuk! Anginnya mana kencang banget lagi! Padahal nggak hujan."
"Hei! Ceritakan lebih banyak tentang dia! Ayolah..."
"Kenapa? Kau naksir padanya? Yang benar saja! Tolong jangan menambah deretan daftar itu!"
"Naksir? Mungkin tertarik lebih tepat."
"Baiklah, baiklah. Sebelum itu, sepertinya kau juga tahu tentang keluarga Lucelence?"
"Eh? Pfft... Memangnya siapa yang tidak tahu tentang mereka?"
***
Berbanding terbalik dengan yang dikatakan, tidak banyak yang mengenal Lucelence sebelumnya. Lebih tepatnya, tidak banyak orang yang bertemu mereka secara langsung.
Rumor tentang adanya keluarga ini dimulai sejak lima tahun lalu. Di sebuah wawancara dengan aktris dunia papan atas, tanpa sengaja artis itu menyebutkan nama itu.
"Miss, saya dengar Anda masuk nominasi dan memenangkan sua gelar Aktris Terbaik untuk ketiga kalinya tahun ini, selamat!"
"Ah, ya! Terima kasih banyak! Penghargaan ini tak bisa mungkin bisa saya dapatkan tanpa dukungan keluarga saya dan kalian semua!"
"Bicara tentang keluarga. Baru-baru ini banyak netizen memuji tentang betapa harmonisnya keluarga Anda. Apakah ada kemungkinan kalian akan membuat konten bersama? Sepertinya itu akan meledak."
"Eh? Benarkah? Aku tidak menyangka akan seheboh itu. Itu memang ide yang menarik. Benar juga, mungkin aku akan mengunjungi rumah keluarga Lucelence untuk meminta saran. Mereka keluarga yang menyenangkan."
"Lucelence? Apa itu nama keluarga?"
"Ah... kalian belum pernah mendengarnya? Aku baru bertemu beberapa kali dengan nyonya Lucelence dan lima anak mereka. Padahal kudengar banyak selebriti senior membicarakan mereka. Ternyata fakta bahwa keluarga Lucelence menjauhi sorotan publik itu benar ya? Eh? Sudah berakhir? Kalau begitu aku permisi---"
"Miss! Bisa jelaskan lebih banyak lagi? Miss!"
Setahun setelahnya. Ketika minat wartawan dan pencari berita untuk mengumpulkan informasi, siaran langsung dari yang tidak sengaja menerima telepon dari anggota keluarga Lucelence memunculkan kembali antusiasme.
"Ah! Tuan Lucelence! Ada kabar apa?"
"Eh? Pindah? Kemana?"
"Negara tropis itu?
"Hei! Tuan! Ssst!"
Orang-orang yang merekam siaran langsung itu menyebarkannya dengan cepat. Berita itu mulai meledak. Kabar bahwa keluarga Lucelence yang misterius pindah negara tropis yang belum diketahui dimana tepatnya menyebar cepat lewat internet. Tebakan-tebakan mulai bermunculan. Publik menggila, namun para figur publik sendiri tutup mulut, tak bereaksi banyak.
"Oh? Lucelence? Kalian penasaran, ya? Yah, sejujurnya aku tak yakin mereka sehebat itu. Bukankah percuma kalau mereka enggan menunjukkan diri? Menurut pandanganku, bersikap seperti itu hanya akan membuat eksistensi seseorang mengabur? Benar, kan?" Pandangan itu kemudian menghadirkan sedikit demi sedikit persetujuan.
Sampai, seorang aktor film aksi senior ikut mengomentari. "Omong kosong apa yang kalian bicarakan? Hanya orang menyedihkan yang berbicara tentang orang lain tanpa mengenalnya langsung. Kuberitahu, ya. Keluarga Lucelence suka berpindah-pindah tempat. Mereka aslinya orang timur sepertiku. Anak-anak mereka berprestasi dan memiliki kepribadian yang cemerlang. Mereka punya bakat dan potensi yang amat mengesankan."
"Dengar, tidak ada keluarga yang sempurna di dunia ini, tapi kalau memang ada, pastikan keluarga itu sudah bertemu para penyandang nama Lucelence. Bagaimana? Puas?"
Tak lama setelah itu, mulai banyak orang-orang yang mengaku menyandang nama Lucelence, tapi pada akhirnya, itu bukan mereka.
Beberapa orang mengaku pernah menjadi tetangga Lucelence, atau malah kerabatnya, tapi lagi-lagi, tidak banyak informasi yang didapat.
Sedikit jauh dari kehebohan itu, kita masuk ke wilayah timur, dimana berita keluarga Lucelence dikalahkan dengan comeback-nya girlband dan boyband yang baru-baru ini popularitasnya meningkat tajam, disusul masalah politik beberapa negara. Berita Lucelence layaknya batu dalam tumpukan pasir.
Tidak tampak.
Namun itu hanya masalah waktu.
Sebuah tweet mendadak populer dibicarakan. Tweet dengan hastag Lucelence itu naik ke posisi pertama topik yang paling hangat dibicarakan.
Kira-kira isinya begini:
"Hei, ada anak pindahan di sekolahku pagi tadi. Dan nama belakangnya Lucelence. Kudengar itu cukup ramai dibicarakan di barat. Mungkinkah dia salah satu dari mereka? Dia tampan sekali, omong-omong. Rasanya aku jatuh cinta! Dan kulihat dia pintar bukan main. Hahaha! Abaikan ini, ya!"
Dengan segera, balasan bermunculan.
"Tolong kirimkan alamat sekolahmu!"
"Di sekolahku tadi juga ada murid pindahan? Mungkinkah saudarinya? Nama belakangnya juga Lucelence! Hei, apa kau tinggal di kota S juga?"
"Apa mereka sungguhan ada?"
"Wkwkwkwk..."
"Aku ingin minta tanda tangan mereka untuk dijual disini! Pasti laku! Hahaha..."
Cepat kirimkan fotonya
Nyari sensasi ya?? Buktinya aja nggak ada pfft hahaha...
Tapi disini kita tidak akan bicara mengenai seberapa jauh popularitas keluarga Lucelence mengudara.
Kita akan mendengar cerita utama tentang diri mereka sendiri.
Bagian perkenalan tahap satu, segera dimulai.
1 Januari 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Lets Meet The Lucelence's
Novela Juvenil[PART 1 SELESAI] Tidak ada keluarga yang lebih sempurna dibandingkan keluarga Lucelence. "Iris... kenapa merenung begitu?" "Bukan hal penting, Ma. Kak Keith dimana?" Tidak ada. "Kesinikan remotenya, Anak Nakal!" "Ini baru episode lima, Granny! Kube...