Happy reading ⬇️
Seperti sekolah pada umumnya jika kantin adalah surga bagi para murid sekolah, karena bisa bersantai dan makan minum yang membuat mereka melupakan penatnya belajar meski hanya sebentar.
Di kantin sekolah SMAN 48 Harapan ini salah satunya, dengan menu yang lengkap dan harga terjangkau membuat seluruh siswa SMAN dan SMPN 48 Harapan sangat senang karena pemilik sekolah ini sangat begitu peduli akan kantong para siswanya.
Karena kantin ini campur dengan murid-murid SMPN sehingga membuat suasana kantin menjadi semakin riuh dan ramai, namun demi kebaikan masing-masing sekolah tentu dibuat pembatas agar murid SMAN dan SMPN tak bercampur menjadi satu di kantin ini.
Tiga siswi sedang menikmati makanan mereka dengan cukup tenang tak menghiraukan kegaduhan dan keributan yang di ciptakan oleh para siswa-siswi lainnya, terlebih untuk para siswa tentunya. Terkadang kekonyolan dari murid SMAN membuat para murid SMPN dan juga petugas kantin tertawa dan menggelengkan kepala.
Seorang dari salah satu dari tiga siswi yang sedang menikmati makanan itu menyenggol lengan temannya yang duduk disampingnya.
"Apa sih?"sebal sang teman yang disenggol lengannya tadi.
"Tuh"tunjuk si pelaku dengan dagunya.
Siswi itupun menoleh kearah pandang temannya dan melihat jika satu lagi temannya sedang terdiam memperhatikan sesuatu.
Kedua gadis itu pun mengikuti arah pandang temannya dan kemudian mereka berdua saling pandang dengan tatapan jahil dan mereka pun mengangguk.
"Biasa aja kali liatin nya"
"Iya. Gak bakal ilang gak"
"Masih satu sekolah juga ini"
Siswi yang terusik akan ucapan-ucapan dari kedua temannya itu pun menoleh pada mereka dan mendengus sebal.
"Apaan sih kalian ini"ucap siswi itu cuek.
Kedua temannya itu tertawa bersama saat berhasil menjahili temannya.
"Yang apaan itu Lo Jinan. Ngapain Lo liatin Shani sampe segitunya?"tanyanya pada siswi itu yang ternyata adalah Jinan.
Jinan yang mendengar pertanyaan itu dari Cindy sang sahabat pun hanya diam tak berniat untuk menjawab.
"Iya bener kata kak Cindy, kak Jinan kenapa kok liatin kak Shani nya sampai segitunya?"Celine yang merupakan adik kelasnya pun ikut bertanya.
"Gak kenapa-kenapa"jawab singkat Jinan.
Celine dan Cindy terkekeh mendengar jawaban dari Jinan yang membuat gadis itu semakin sebal dibuatnya.
.
.
Jinan POV
Aku terus memperhatikan rumah mewah yang ada di depan rumahku, duduk di kursi yang berdekatan dengan gerbang rumah yang memang sengaja dulu aku siapkan disini.
Sama seperti tiga tahun yang lalu, aku kembali ke rutinitas yang dulu sangat aku sukai dan selalu aku lakukan, saat sepulang sekolah aku selalu menunggu dia disini. Menunggu dia pulang sekolah dan masuk kedalam rumahnya.
Ada perasaan senang tersendiri sejak dulu saat aku masih melakukan kegiatan ini. Aku tidak menguntit ya, karena aku tak mengikuti dia kemanapun dia pergi, aku hanya menunggu dirinya pulang dari sekolah jika dia sudah masuk kedalam rumah akupun juga akan segera pergi masuk kerumah ku sendiri.
Ada yang membuatku lebih bahagia lagi, setelah sekian lama akhirnya aku tau siapa namanya, Shani Indira nama yang sangat cantik secantik orangnya. Meski harus terjeda selama tiga tahun tapi gak apa-apa karena pada akhirnya aku bisa melihatnya lagi, melihat wajahnya, senyumnya yang manis dan ah astaga apa aku boleh bilang jika dia dalam sosok yang sekarang semakin lebih cantik dan mempesona.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Dan Perasaanku (JiShan)
TeenfikceKisah gadis yang jatuh cinta pandangan pertama pada tetangga nya sendiri. Kisah gadis yang memilih untuk mencintai dari kejauhan tanpa mengucapkan. Mengagumi dalam diam sosok yang menjadi penghangat hatinya. Namun apakah semua itu akan bertahan sela...