13

951 101 41
                                        

Happy reading ⬇️










Dua orang yang baru saja masuk kedalam apartemen menatap terkejut dengan pemandangan yang ada didepan mereka.
Mereka melihat Shani seperti sedang berciuman dengan seseorang didepannya. Bahkan Shani terlihat lebih mendekatkan dirinya pada seseorang itu.

"Ci Shani"

Shani menolehkan kepalanya kebelakang dan mendapati Adel dan Gracia berada disana.

"Oh ge. Kamu udah dateng. Kebetulan banget."Shani berdiri dari duduknya.

Saat Shani berjalan mendekati kedua gadis yang baru saja datang itu, terlihat di sofa seorang gadis dengan rambut sebahu sedang mengucek-ngucek matanya.

"Anin jangan di kucek terus matanya. Nanti infeksi"tegur Shani pada gadis yang duduk disofa.

Sedangkan gadis yang dipanggil Anin itu mengerucutkan bibirnya.

"Perih Shan"ucap Anin.

Shani menghela nafasnya dan kembali menatap Gracia dan Adel.

"Jangan mikir yang enggak-enggak. Tuh si Anin kelilipan matanya."Shani berucap pada Gracia.

"Gih di tolongin itu pacar nya. Aku mau pulang dulu."lanjut Shani.

Gracia menganggukkan kepalanya.

"Makasih ci"ucap Gracia.

Shani mengangguk kemudian berjalan keluar kamar yang diikuti oleh Adel di belakangnya. Sebenarnya dirinya sudah mau pulang tadi, tapi tiba-tiba Anin mengeluh jika matanya kemasukan sesuatu saat gadis itu membuka bungkus snack untuk dirinya makan.

Adel memperhatikan sang kakak yang berjalan sedikit lebih cepat, membuatnya sedikit bingung.

"Kok kayaknya buru-buru gitu sih ci?"tanya Adel.

Shani menoleh dan melihat Adel. Kemudian menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Iya. Feni sakit. Ini Cici sama Jinan mau jenguk. Kamu mau ikut atau pulang kerumah?"tanya Shani pada Adel.

"Aku ikut Cici aja deh. Dirumah juga sendirian"jawab Adel.

~~

Shani, Adel dan Jinan kini sudah berada di rumah sakit tempat Feni dirawat. Adel berjalan di tengah-tengah Shani dan Jinan. Jinan mengetuk pintu ruangan Feni dirawat, saat mendapat sahutan dari dalam mereka bertiga segera masuk kedalam. Di dalam ruangan itu terdapat Sisca dan juga mama nya Feni, serta satu orang gadis yang sepertinya seumuran dengan Adel.

"Hai. Gimana keadaan Lo?"tanya Jinan pada Feni ketika dirinya serta Shani dan Adel sudah dekat dengan ranjang Feni.

"Udah lebih baik kok"

"Thanks udah mau jengukin gue"

Jinan dan Shani tersenyum. Mereka semua yang ada di ruangan itu saling berbagi cerita dan tertawa bersama. Shani menatap Adel adiknya yang sedari tadi tidak terlalu ikut bercengkrama. Adel lebih banyak diam dan juga menatap gadis yang sedang duduk disamping mama Feni.

Shani, Jinan dan Adel berpamitan kepada Feni, Sisca dan keluarga Feni untuk pulang lebih dulu. Sedangkan Sisca akan pulang nanti saat papa nya Feni datang karena akan mengantar mama dan juga adik Feni pulang.

.

.

Gracia bergelayut manja pada Anin. Memeluk gadis itu dari samping, menyandarkan kepalanya di bahu Anin. Tangan mereka saling menggenggam.

"Masih cemburu?"tanya Anin.

Gracia menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Yakin?"tanya Anin lagi.

Kamu Dan Perasaanku (JiShan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang