10

1.3K 119 12
                                        

Happy reading ⬇️






Sudah 5 bulan hubungan Shani dan Jinan berjalan, dan dalam 5 bulan itu banyak hal yang terjadi dalam hubungan mereka. Mulai dari kecemburuan Shani terhadap persahabatan Jinan dan Cindy begitupun sebaliknya dengan Jinan yang juga cemburu akan kedekatan dari Shani dan Gracia yang tak pernah lebih dari sahabat. Namun dengan adanya pertengkaran-pertengkaran kecil diantara mereka, membuat hubungan mereka semakin kuat dan bisa lebih memahami satu sama lain.

Jinan berjalan menyurusi lorong sepi menuju ruangan yang ada di ujung lorong, di tangannya terdapat bungkusan kecil yang berisi makanan.
Jinan mengetuk pintu ruangan itu dan kemudian mendorong pintu itu. Pemandangan yang pertama kali dilihatnya adalah seorang gadis yang sedang duduk berkutat dengan setumpuk dokumen dan juga layar laptop yang menyala.

"Belum selesai?"tanya Jinan seraya berjalan mendekat.

"Sebentar lagi. Hanya tinggal beberapa dokumen lagi."jawab gadis itu tanpa menoleh pada Jinan.

Jinan mengangguk kemudian duduk di sofa yang tak jauh dari tempat gadisnya berada. Jinan menatap gadis itu dengan senyuman yang mengembang di bibirnya. Dirinya paling suka saat melihat gadisnya itu sedang dalam mode serius seperti sekarang.

"Ah akhirnya. Selesai juga"

Jinan melihat kekasihnya itu sedang merenggangkan otot tubuhnya yang diyakini nya sudah mulai kaku karena terlalu lama duduk.

"Yuk sini. Kita makan dulu. Aku udah bawa makanan buat kamu"ajak Jinan pada Shani, kekasihnya.

Shani tersenyum dan berjalan mendekat kemudian duduk disamping Jinan dan bergelayut manja di lengan kekasihnya itu.

"Suapin"manja Shani.

Jinan terkekeh kecil mendengar nada manja yang dikeluarkan oleh Shani. Kemudian menyuapi Shani dengan makanan yang dibawanya.

"Gimana? Enak gak?"tanya Jinan menatap Shani.

Shani mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Jinan.

"Bunda yang masak yah?"tanya Shani.

Jinan menganggukkan kepalanya.

"Iya. Kata bunda. Kamu harus banyak makan. Karena bunda merasa kalo kamu itu mulai kurusan."jawab Jinan.

"Berat badan ku memang turun beberapa kilo sih"ucap Shani lirih.

"Nah kan. Kebanyakan kerja kamu itu sayang."

"Makanya sekarang kamu makan yang banyak, biar cepet nambah lagi berat badan kamu"

Shani cemberut mendengar perkataan dari kekasihnya itu.

"Nanti kalo aku gendut kamu gak mau lagi sama aku, kamu gak sayang dan gak cinta lagi sama aku"

Jinan menatap terkejut pada Shani.

"Hei. Apa-apaan sih kamu itu. kok ngomongnya gitu."

"Ya gak mungkinlah."

"Aku malah seneng tau kalo kamu lebih berisi. Aku bisa nguyel-nguyel pipi kamu yang tembem."

Shani mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan dari Jinan. Membuat Jinan tertawa melihat ekspresi ngambek dari kekasihnya.

"Udah ih. Lanjut lagi makan nya."Jinan kembali menyuapi Shani hingga makanan yang dibawanya habis.

.

.

"Bisa lepas gak!"

Gadis berseragam SMP berusaha melepaskan tangan seseorang yang yang sedang mencekal tangannya.

Kamu Dan Perasaanku (JiShan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang