Happy reading ⬇️
"Ci, nanti Gege main ke rumah ya?"
Shani hanya mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan dari Gracia.
Gracia, Shani, Feni dan Sisca berada di kantin. Mereka sedang menikmati makanan yang sudah mereka pesan.
"Kita ikut boleh gak sih?"tanya Sisca.
"Iya bener. Suntuk nih di rumah lagi gak ada orang"timpal Feni.
Shani tersenyum dan mengangguk.
"Tentu saja. Kalian bareng aja sama Gracia. Aku mau jemput Adel dulu"jawab Shani.
"Lah si Adel ikut Cici?"tanya Gracia.
"Iya ge. Cici bawa Adel ikut Cici"jawab Shani tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang dibacanya.
Gracia, Feni dan Sisca hanya mengangguk paham kenapa Shani membawa Adel ikut tinggal bersamanya.
Di sudut dibelakang tempat Shani cs duduk terdapat Jinan cs yang juga sedang berada di kantin.
"Woi!"
Jinan terlonjak kaget saat sebuah suara keras dan juga tepukan di bahunya.
"Astaga. Kaget woi.!"Jinan berbicara dengan suara keras yang membuat seluruh orang yang ada di kantin menengok kearah nya termasuk Shani cs.
Jinan yang menyadari itu pun nyengir malu dan meminta maaf.
Sedangkan Cindy dan Celine tertawa karena berhasil mengerjai sahabat mereka.
"Puas ya Lo berdua"ucap Jinan dengan sebal.
"Haha maaf-maaf ji."ujar Cindy dengan masih tertawa.
"Iya kak Jinan. Celine juga minta maaf deh"
Jinan memutar matanya malas menanggapi dua sahabatnya itu yang kadang jika sedang bercanda suka kelewatan.
"Lagian Lo kalo memang suka sama si Shani tinggal bilang aja sih."
Jinan mendelik menatap gadis yang duduk disampingnya itu.
"Gak usah natap gue kayak gitu."ucap Cindy.
"Iya kak Jinan. Celine setuju sama kak Cindy. Kalo memang suka, bilang aja kak"ujar celine.
"Kalian berdua enak aja tinggal ngomong. Kalian gak inget udah berapa orang yang di tolak mentah-mentah sama Shani."ucap Jinan dengan ragu.
Cindy dan Celine mengangguk mengerti.
"Jadi, intinya Lo takut gitu?"tanya Cindy.
Jinan mengangguk dengan lesu.
"Belum bertempur udah nyerah duluan"ucap Cindy.
"Wajar sih kak Cindy kalo kak Jinan takut. Habisnya kak Shani itu sempurna banget."jawab Celine membela Jinan.
Setelah Celine mengatakan itu entah mengapa tiba-tiba mereka bertiga diam dengan pikiran mereka masing-masing.
.
.
Gracia, Feni dan Sisca sudah berada di depan pintu rumah Shani. Namun mereka belum masuk kedalam rumah karena sedang menunggu sang pemilik rumah datang dari menjemput Adel adiknya.
"Hei. Bukankah itu Jinan?"
Gracia dan Sisca melihat arah tunjuk Feni.
"Oh. Memang benar itu Jinan."ucap Gracia.
"Lah ternyata Shani dan Jinan bertetangga. Baru tau gue."ucap Feni.
"Gue juga baru tau kok"timpal Sisca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Dan Perasaanku (JiShan)
Fiksi RemajaKisah gadis yang jatuh cinta pandangan pertama pada tetangga nya sendiri. Kisah gadis yang memilih untuk mencintai dari kejauhan tanpa mengucapkan. Mengagumi dalam diam sosok yang menjadi penghangat hatinya. Namun apakah semua itu akan bertahan sela...