8

1K 127 22
                                    

Happy reading ⬇️


Shani sedang fokus pada layar laptop nya sehingga tak menyadari seseorang masuk kedalam ruangan nya dan sekarang seseorang itu kini sudah berdiri disampingnya.

"Serius banget sih?"

Shani terlonjak kaget saat tiba-tiba seseorang duduk dipangkuan nya. Namun kemudian Shani tersenyum saat tau siapa orang itu dan mengecup pipi nya.

"Tentunya. Kalau gak serius nanti siapa yang bakal nurutin kemauan kamu kalo lagi gila belanja, hm?"ucap Shani dengan masih fokus pada layar laptop nya.

"Bener juga ya. Tapi ini sudah lewat jam makan siang, kamu pasti belum makan kan?"tanya orang itu pada Shani.

Shani melihat jam di dinding ruangannya yang menunjukkan pukul 14:19. Astaga ternyata sudah lama sekali dirinya duduk di kursi kebanggaan nya, pantas saja tubuhnya mulai capek apalagi pantat nya yang sudah panas.

"Gak ada jawaban pasti benar tebakanku kalo kamu belum makan siang."lanjut orang itu lagi.

Shani tersenyum dan mengangguk.

"Sekarang tutup dulu laptopnya dan kita makan, aku udah bawa makanan buat kita makan."ucap orang itu seraya berdiri dari pangkuannya Shani.

Shani menahan dan kembali menarik seseorang itu sehingga kembali duduk dipangkuan nya kemudian memeluk tubuh orang itu, menyandarkan kepalanya di bahu nya.

"Ada apa?"tanya orang itu.

"Capek. Biarin kayak gini dulu bentar"ucap Shani.

Orang itu diam membiarkan Shani dengan posisinya dan mengelus-elus tangan Shani yang memeluk tubuhnya.

"Udah yuk, kita makan dulu."ajak orang itu.

Shani mengangguk kemudian orang itu berdiri dan berjalan kearah sofa yang ada diruangan Shani disusul Shani dibelakangnya. Mereka berdua makan dengan sesekali Shani di suapi oleh orang itu.

Dering handphone Shani berbunyi membuat Shani segera mengangkat panggilan itu setelah tau siapa yang menelfon.

"Moshi Moshi"jawab Shani.

"........"

"Iya. Ini juga Cici lagi di kantor. Lagi makan sama kak Rena"

"......."

"Iya. Besok Cici jemput. Kamu baik-baik disana. Kalo ada apa-apa cepat hubungi Cici. Ok?"

"......"

"Ya. Bye bye."

Shani meletakkan handphone nya di meja dan melanjutkan makannya.

"Adel?"tanya orang itu yang bernama Rena.

"Iya kak. Hari ini Adel pulang kerumah itu"jawab Shani.

"Kamu gapapa biarin Adel pulang kesana?"tanyanya lagi.

"Shani percaya sama Adel kak."ucap Shani.

Rena mengangguk kemudian kembali menyuapi Shani. Rena tertawa saat melihat Shani yang seperti anak kecil.
Shani yang melihat kakaknya sedang tertawa menaikkan sebelah alisnya.

"Kenapa kak?"tanya Shani.

Rena menggelengkan kepalanya kemudian tangannya terulur menyentuh sudut bibir Shani dan mengusapnya membersihkan dari sisa sayur yang dimakannya.

"Kayak anak kecil aja kamu Shan. Makan aja sampe belepotan."ucap Rena mengejek.

Shani yang mendengar ejekan dari Rena mengerucutkan bibirnya.

"Aku memang masih kecil tau kak. Umurku aja masih belum ada 18 tahun"jawab Shani dengan cemberut.

Rena tertawa dan mengacak-acak rambut Shani yang membuat Shani semakin cemberut dibuatnya.

Kamu Dan Perasaanku (JiShan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang