『⚘ 04 』

98 14 0
                                    

Pertandingan musim panas sudah didepan mata. Sebelum bertanding, malam ini tim Seido berkumpul di cafetaria untuk mengumumkan strategi permainan.

"Lawan kita yang pertama adalah SMA Maimon Barat."

"Pemain no 1, pitcher kidal Kikunaga Masa'aki. Lemparan tercepat nya kurang lebih 130 km/jam. Lemparan andalannya adalah curve dan slider. Dia murid kelas 2 yang mulai musim ini bermain sebagai ace."

"Saat masih kelas satu, dia bermain di luar. Kontrol bolanya tidak begitu bagus. Dia anak kedua dari tiga bersaudara. Dan hobinya bermain billiar. Kakak nya juga bermain baseball. Tinggi badan-"

"Anu ... Chris senpai, yang itu tidak perlu dibaca juga, aku menulisnya hanya untuk informasi tambahan," (Name) berbisik.

"Oh, baiklah," balas lelaki itu dengan berbisik juga.

Berapa banyak informasi dibuku catatan itu?! batin Sawamura speechless.

Chris lanjut membacakan informasi tentang tim lawan dari catatan (Name).

~~~

Hari babak kualifikasi Tokyo bagian Timur dan Barat.

Stadion Jingu.

Pertandingan pertama di musim panas ini diawali dengan melawan SMA Maimon Barat. Picher pertama adalah nomor 10, tipe lemparan selam.

Di inning pertama, Seido terkena out 3 kali berturut-turut, karena sedang mempelajari tipe picher dan tim lawan.

Saat giliran Seido menyerang, Furuya sebagai picher awal membuat awalan yang bagus. Dia men-strike out 3 pemukul berturut-turut. Lalu, diawali pukulan dari sang kapten; Tetsu, pemukul berikutnya ikut dapat memukul bola.

Poin sudah selisih 15 poin hanya dalam 4 inning. Pada inning ini Sawamura diturunkan ke lapangan, memulai pertandingan resmi pertamanya.

Lemparan awalnya ... dead ball.
Tapi setelahnya ia membuat double play, diikuti kesalahan-kesalahan lain, dan berisik--ciri khasnya.

Akhirnya Kawakami menggakhiri pertandingan di inning ke 5.

~~~

"Ini pertandingan pertama yang penting, tapi kalian malah terlalu tegang." Ucapan (Name) menohok dua picher kelas satu yang sedang duduk berlutut.

Setibanya di asrama, sekarang (Name), Miyuki, Chris, Miyauchi, Kawakami, Sawamura dan Furuya mengadakan pertemuan kecil. Untuk membahas pertandingan hari ini.

"Apa kalian tau arti dari kontrol?" Miyuki menimpali.

"Kalian diam saja di bullpen."

"Bagaimana jika yang memukul adalah Alex Cabrera."

Padahal aku berhasil membuat out ... Sawamura membatin.

~~~

Kemenangan pertandingan pertama tim baseball Seido kemarin menjadi topik hangat satu sekolah. Banyak siswa- siswi yang memberi dukungan terutama untuk anak kelas tiga. Namun hal itu tidak membuat berkurangnya siswa-siswa yang memandangi sosok gadis bersurai merah dari balik jendela kelas 2-B.

(Name) tidak memedulikan mereka--tepatnya tidak menyadari bahwa mereka semua menatapnya. Pikirannya sekarang hanya fokus pada ratusan lembar materi lomba setebal 5 cm dengan serius.

Padahal jam pembelajaran belom dimulai, tapi sang puan sudah dibuat sakit kepala. Mau bagaiman lagi, hari perlombaan finalnya tinggal dua hari lagi, bertepatan dengan pertandingan Seido selanjutnya.

Tiba-tiba sebuah benda dingin menempel di pipinya, menghancurkan konsentrasi gadis itu. (Name) mendongak untuk melihat sang pelaku.

"Kazuya."

Pria itu menyeringai. "Nih, untuk mendinginkan otakmu," ucapnya menyodorkan susu kalengan dingin yang ia dapat dari vending machine .

(Name) menatap sejenak kaleng yang tadi menempel di pipinya. Moodnya yang tadi kurang baik langsung berubah melihat minuman favoritnya. " ..., terimakasih." Tangannya terulur untuk menerima minuman itu.

Mimik wajahnya datar, namun Miyuki bisa melihat sorot mata sahabat nya itu berbinar. Pemandangan langka yang membuat tawa kecil lolos dari bibirnya.

"Finalnya dua hari lagi kan?" Kuramochi menimpali.

(Name) membuka kaleng susu dan mengangguk, "aku tidak akan menemani pertandingan kalian hari itu, gomen ne."

"Tidak apa-apa kok, kami pasti akan menang," ujar Miyuki dengan sangat yakin. "Kyahaha! Benar, jangan khawatir, kami akan pergi ke koushien!" Kuramochi menimpali.

(Name) tersenyum tipis. Itu hal yang harus terjadi. Ini adalah tahun terakhir dimana anak kelas 3 mengikuti pertandingan di SMA, atau mungkin selamanya.

"Tentu saja, kalian harus menang-" (Name) menenguk kaleng susu. Namun bukan rasa manis dan segar yang dirasakan indra pengecapnya, melainkan rasa asam yang kecut.

"Umm-uhuk uhuk! KAZUYAAA! Si*alan, APA YANG KAU MASUKAN KE DALAM SINI HAH?!"

"HEI! KEMARI KAU! KAZUYA!"

Terjadilah adegan kejar kejaran yang tidak romantis melewati 3 lantai sekolah.

(Name) memiliki stamina yang tidak kalah dari Miyuki. Karena selain olahraga otak, dia juga selalu membantu latihan para pemain setiap hari. Sejak lahir pun gadis itu memang memiliki tenaga dan stamina lebih kuat dari perempuan biasa.

Sementara Kuramochi masih di kelas 2-B dengan posisi yang sama. Masih shock dengan seruan teman perempuan nya yang biasa tenang dan menjaga sopan santun.

Memang bukan hal asing bila dua sahabat karib itu sering bertengkar maupun hanya beradu mulut. Tapi baru kali ini Kuramochi--dan orang-orang disekitar kelas mereka mendengar seruan nada tinggi di sertai mimik wajah yang selaras dari Shirakawa (Name).

Dan Miyuki justru tertawa puas. Masokis atau bagaimana?

Mereka ini ... Kuramochi sendiri bingung, apa kata yang tepat untuk menggambarkan mereka?

______________________________________

Ethereal (Miyuki Kazuya x reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang