Special : Unsent Massage

60 9 7
                                    

Jam 05.00. Untuk sebagian besar orang ini masih terlalu pagi untuk memulai aktivitas, tetapi (Name) telah terbangun, menyegarkan pikiran dengan berjalan di bukit belakang asrama Seido.

Satu minggu telah berlalu semenjak (Name) menjadi bagian dari Seido. Tujuh hari yang melelahkan, mengingat ini adalah kali pertamanya tinggal di asrama. Dia sangat kewalahan menyesuaikan waktu untuk mengurus diri sendiri, mengerjakan tugas-tugas sekolah, mempersiapkan lomba akademis, dan menjalankan tugasnya sebagai manajer club baseball. Ditambah lagi insomnia yang belakangan ini memburuk, membuatnya lebih sensitif, cepat lelah, stres, dan tidak fokus.

(Name) duduk di atas rumput, menatap matahari yang mulai memunculkan dirinya. Tempat ini mirip dengan kejadian lima tahun lalu, membawa pikirannya kembali ke masa yang tidak akan pernah dia lupakan.

Miyuki adalah salah satu teman masa kecil dan menjadi sahabatnya hingga sekarang. (Name) ingat sekali bagaimana mereka bertemu pertama kali. Saat itu, ketika (Name) berada di tahun terakhir sekolah dasar, kondisi fisik dan mentalnya sedang sangat buruk. Kantung mata tampak terlalu jelas, sorot kosong dari netra emas tanda terlampau lelah, handsock hingga siku guna menutupi barcode yang kiat bertambah, wajah pucat yang terlalu datar untuk anak dua belas tahun.

Shirakawa (Name) menerima dididikan yang keras, dituntut untuk sempurna, dengan berbagai aturan yang mengekang, dengan tidak boleh gagal, dengan segala tekanan dan ekspektasi banyak orang dibebankan tanpa ampun di punggung kecilnya. Tapi dunia tidak memedulikan hal itu. (Name) punya hal yang harus dikerjakan, ada banyak hal yang menjadi tanggung jawabnya.

Dikala kekacauan hidupnya sang gadis bertemu Miyuki Kazuya. Anak lelaki bertubuh pendek (untuk rata-rata anak laki-laki seusianya), topi kebesaran, berambut coklat berantakan, dengan kacamata yang tampak terlalu besar di wajahnya. Dia sangat menginginkan posisi catcher disaat anak lain berebut untuk menjadi pitcher. Bersikeras pada pilihannya meski dia memiliki kualifikasi sebagai pitcher.

Dia adalah anak aneh yang pintar, pantang menyerah, sombong, narsis, licik, jahil dan menyebalkan.

Namun kemudian (Name) melihat anak lelaki itu di salah satu pertandingan baseball. Dia menonton pertandingan Miyuki, terkesan dengan kemampuannya. Sang gadis tidak mengetahui apapun tentang baseball, tapi dia dapat merasakan kemampuan anak menyebalkan yang terus mengusiknya belakangan ini.

Kakak kembarnya, Shirakawa Katsuyuki, adalah seorang pemain baseball. Meski begitu, mereka berdua tumbuh dalam persaingan dan acuh satu sama lain. Karena itu (Name) cenderung tidak menyukai segala hal berkaitan dengan Katsuyuki, dan tidak pernah merasa tertarik dengan olahraga tersebut.

Namun, karena Miyuki dan caranya bermain mampu mengubah cara pandang sang gadis, membuatnya berakhir terobsesi dengan baseball seperti Miyuki. Dia tidak tahu mengapa, tetapi melihat lelaki itu bermain membuat (Name) bersemangat, dan dia hampir bisa merasakan emosi para pemain di lapangan. Itu mengagumkan.

Selain itu, dia adalah catcher yang terampil dengan keinginan kuat untuk melakukan yang terbaik, itu adalah salah satu dari beberapa hal yang membuatnya menarik. (Name) tidak bisa tidak tersenyum melihat tingkah konyolnya di lapangan. Atau ketika Miyuki mengacungkan kepalan saat berhasil membuat homerun. Menikmati hari-harinya dengan segala candaan dan sikap jahil lelaki itu, serta fakta kejam yang sering Miyuki lontarkan sungguh mirip dengan gadis itu.

Miyuki Kazuya adalah rumahnya. Lelaki itu telah membawa banyak perubahan dalam hidupnya. Bersama sang adam (Name) perlahan belajar mengenal dirinya. Miyuki membuatnya dapat menikmati masa kanak-kanak yang terlambat, menginspirasinya setiap hari, memberitahunya cara bahagia yang sederhana, menyadarkannya bahwa hidup ini tak seburuk itu, menjadikannya manusia. Lelaki itu menerangi hidupnya yang gelap, dia menjadi penyebab (Name) dapat bertahan hingga detik ini.

(Name) merasa beruntung dirinya bertemu dengan Miyuki Kazuya. Tentu dia tidak akan pernah mengatakan hal ini sampai kapanpun, (Name) terlalu malu, dan mengingat kepribadian sang catcher dia semakin yakin untuk tidak mengatakannya.

"Ada apa dengan wajahmu? Aku jadi takut nih."

(Name) terkejut, menatap Miyuki dengan wajah khas bangun tidur. Dia merasa anak ini hampir selalu muncul di waktu yang tepat.

"Apa maksudmu?"

"Kau sungguh tidak tau? Kantung matamu sangat tebal, ekspresi dan suaramu datar seperti tidak ada niat hidup, kulitmu yang putih pucat membuat wajahmu menakutkan seperti zombie," ucap Miyuki hiperbola, "ditambah kamu tersenyum ..., tanpa sebab pula."

"Aku tidak akan berekspresi jika tidak ada apapun," (Name) memutar bola matanya, "lalu, memang kenapa kalau aku tersenyum?"

Miyuki mengangkat bahu. "Sebenarnya tidak masalah, tapi senyummu tadi itu ... aneh."

Alis sang gadis berkerut. Apa ini, dia hanya ingin mengejeknya? "Kau harus berkaca."

"Aku melakukannya setiap hari, ada ketampanan di sana."

Sesederhana seringainya yang menyebalkan, ejekan yang membuat kesal, guyonan konyol yang membuat (Name) tertawa tanpa paksaan, segala tindakannya yang menginspirasi, tekat kuatnya tampak mempesona.

Sekali lagi, Miyuki Kazuya adalah rumahnya.

________________________________________



a/n:
Happy two year of loving Miyuki Kazuya to me! Cerita singkat ini tidak cukup untuk menggambarkan seberapa besar pengaruh Miyuki dalam hidupku, dan tidak akan ada orang yang bisa memahami hal ini.

Tapi aku harap kalian merasakannya juga, Miyuki adalah karakter yang langka, dia punya pesona yang aneh dan membuat aku lambat laun jadi suka sama dia. Mungkin ada beberapa orang yang benci sama Miyuki dan aku SANGAT MENGERTI!! Karena sejujurnya aku juga benci, tapi cinta.

Aku suka banget maki-maki dia saat tingkahnya jahat dan keras sama dirinya sendiri.
Miyuki narsis dan kurang ajar, tapi makin ke sini sifatnya satu ini makin jarang di perlihatkan ಥ_ಥ.
Aku sangat geregetan dengan dirinya yang ga masalah dibenci, asal timnya jadi lebih baik.
Aku mau berada disebelahnya untuk mendengar perasaan yang selalu dia pendam, ada disisinya melewati segala hal sulit yang ngebuat aku makin cinta sama dia.
Aku mau melihat wajahnya tanpa kacamata yang tidak pernah digambar oleh Terajima Yuji-sensei.
Aku mau bilang kalau dia luar biasa banget.
Aku mau teriak kalau dia itu brengsek udah buat nangis banyak orang saat cederanya.
Aku mau menampar pipinya biar sadar kalau dia nggak perlu insecure, nggak tau aja dia kalau di dunia lain banyak orang yang cinta banget sama dia, hahahaha.

Ethereal (Miyuki Kazuya x reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang