Part 2 Naskah yang menjadi sorotan penerbit

47 5 1
                                    

" Naskah-naskah itu berbicara pada kegelapan malam, ia meminta dekapan dari orang yang mempunyai cerita kehidupan yang tak di dengarkan oleh lingkungannya sendiri. "

Malam ini aku memutuskan untuk tidak keluar dari kamar kost ku, aku menikmati alunan alunan musik yang ada di platform Spotify milikku. Aku membuka gawai ku setelah tiga hari aku tidak membalas pesan dari siapapun. Ada hal yang menarik yang menyita netra ku, aku melihat email masuk dari beberapa penerbit buku dan meminta kontrak kerja denganku ah bukan dengan ku lebih tepatnya dengan naskah naskah ku.
Tulisan tulisan yang sering aku upload di laman instagram dan di beberapa blog itu akhirnya ingin di jadikan buku yang bisa kapanpun di peluk oleh banyak orang. Beberapa menit kemudian telefon masuk dari grup Owner indonesia yang berisi tiga orang salah satunya aku, putri dan lail, segera aku bergabung di telefon grup itu lalu di hujani banyak pertanyaan mengenai beberapa hari yang lalu saat aku menghilang tanpa kabar.

"Lu kemana aja, kita cariin ga muncul muncul kalo ada apa apa tuh bilang coba. mending kita deket na, kita jauhan gue ga bisa tiba-tiba ada di depan kost lu kaya waktu SMA " ucap lail penuh emosi
" Iyaelah santai aja gue baik-baik aja kok, kemaren lagi banyak laporan dan deadline tugas jadi gue matiin hp gue. Lah lagian juga gue tetap update kok di blog " ucapku cengengesan
" Iya update di blog tapi chat kita ga lu bales yaa na " ucap putri dengan tenang
" Udah ga usah bahas gue kemaren menghilang, gue punya berita baguuus loh buat kalian semua aaa seneng banget " teriakku penuh antusias
" CEPET NA SPILL KE KITA " teriak mereka secara barengan
" Jadi tadi gue buka email terus ada beberapa email masuk dan itu dari penerbit besar mau jadiin naskah-naskah gue jadi buku yang bisa kalian peluk, akhirnyaa gue sampai di titik ini guys" aku berteriak histeris sambil sedikit menitikan air mata.
" Alhamdulillah finally dong, pokonya lu fokus aja bikin naskah tapi entar tetap dateng di acara reuni sekolah kan? " Kata putri

Aku terdiam sejenak memikirkan diriku sendiri yang harus kembali ke kota itu, kota yang menyimpan banyak kenangan di dalamnya. Haruskah aku kembali ke kota tersebut?

" oke tapi gue ga janji ya "
" Siap na gue tunggu lo awas aja ga dateng, jangan lupa bawa teaser novel
lu nantinya " kata lail antusias
Aku menutup sambungan telefon grup itu, aku terduduk di bangku kerja ku sambil melihat lembaran lembaran kertas yang penuh dengan coretan tanganku beberapa di antaranya berisi gambaran gambaran yang abstrak.
Aku ga pernah menyangka bisa bertahan sampai di titik ini, dan juga lebih banyak berinteraksi dengan orang orang lebih lama lagi dalam waktu satu hari.
Aku segera menghubungi aunty ku yang selalu mensupport ku dari dulu sampai sekarang.

( aunty tulisanku akhirnya bakal di terbitkan di salah satu penerbit besar di kota ini. naskah naskah itu akhirnya bisa menemani orang-orang yang tak di dengarkan oleh lingkungannya dan bisa di peluk erat. Aunty ini bukan akhir dari segala tulisanku tetapi awal baru yang akan membentukku menjadi lebih baik lagi. Terimakasih banyak aunty sudah selalu mensupport ku sejauh ini, sampai bertemu nanti )

Aku mengirim pesan itu dengan senyum yang mengembang di ujung dahi ku lalu ku pilih salah satu dari sekian penerbit yang meminta kontrakku.














Jangan lupa kasih bintang dan komen ya bestie bestieku, vote dan komen kalian sangat berarti bagiku. Selamat menikmati, selamat membaca, semoga kalian suka ya.
Kalian bisa bersapa langsung denganku melalu instagram :
@farahtaufiq30 / @farfalla.30
dan juga bisa bergabung di dalam channel telegram farfalla.30
Sayang kalian banyak banyak 🥰

Journey To Recovery (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang