4.Fright

34 13 1
                                    

Hallowiee bestiee
Ada yang gak sabar sama kelanjutannya ?
Jangan lupa vote dan komen ya🦋✨

"Mata kamu sembab, ada masalah ?" Tanya Ziva yang melihat Echi baru masuk kelas

"Temenin aku ke taman jip"

"Why ?" Tanya Ziva lagi

"Nanti selesai ujian Temenin aku ke taman ya, lagi pengen refreshing " Jawab Echi sambil menampilkan senyum palsunya

                              *****

Sepulang sekolah Aiden menghampiri Echi dan Ziva. Rencana, Aiden ingin mengajak Echi pulang bersamanya seraya menanyakan apa maksud omongannya tadi.

"Chii..." panggil Aiden

"Aku pulang sama ziva ya, udah ada janji soalnya" Jawab Echi sambil tersenyum.

"Tapi ada yang mau aku omongin chii..." Jawab Aiden

"Jangan dipaksa dulu den" Sambung Ziva

"Okey...Kalian mau aku anterin" tanya Aiden menawarkan tumpangan namun langsung di sambut gelengan keduanya.

                               *****

"Aku cape ziv" ucap Echi memecah keheningan keduanya.

"Aiden ? Kenapa lagi chii " Tanya Ziva

"Ada yang belum aku ceritain sama kamu. Kamu tau kan aku udah 3 tahun sama Aiden ?"

"Yaa ?" Ziva menatap Echi menunggu kelanjutan darinya.

"Di tahun kedua, Aiden bilang kalo dia pacaran sama aku bukan karena dia cinta, t-tapi karena taruhan teman-temannya. Kamu tau kan kalau Alvin dan Rafael pernah deketin aku ?" Echi sengaja memotong ucapannya dan melihat Ziva masih setia menunggu kelanjutannya.

"Iya ziv...mereka bertiga taruhan buat dapetin aku. Aiden bilang aku terlalu polos dan baik, mereka memanfaatkan itu. Aku kecewa tapi aku gak tau cara membenci mereka." Lanjut Echi

Ziva yang baru mengetahui itu benar-benar kecewa pada Aiden. Karena apa ? Karena Aiden sudah mempermainkan sahabatnya.

"Gila yaa...aarghhh anjingg, kenapa lo baru bilang sekarang" Ziva mengacak-acak rambutnya kasar.

"Aku udah berusaha lupain itu ziv...aku juga gak mempermasalahkan itu lagi. Tapi aku baru sadar, apa Aiden sayang sama aku ? Atau dia hanya memanfaatkan aku. Karena kamu tau sendiri kalo..." Echi menunduk dan isak tangisnya kembali terdengar.

Ziva mengetahui apa yang akan Echi sampaikan dan ziva tau hal itu berat untuknya. Ziva langsung memeluk Echi dan tangisan Echi pecah dalam pelukan Ziva.

"Udah jangan nangis ya...kamu anak baik, kamu kuat. Aku bakalan selalu ada sama kamu dan...." Ucapan ziva terhenti karena Echi memotong.

"Tadi aku bilang sama Aiden kalo stop cintai aku karena nafsu" mata ziva membulat tidak percaya.

"You're serious"

Echi melepas pelukannya dan kembali menunduk.

Ziva yang tau sedari dulu echi ingin mengatakan itu tapi masih belum mempunyai keberanian.

"Reaksi Aiden ?"

"Dia gak paham apa maksud aku, dan aku langsung keluar mobil"

"Mungkin di tahun pertama dan kedua aku bodoh ziv, aku terlalu percaya sama dia, bahkan setelah dia selingkuh berkali-kali. Kamu tau aku kalo udah sayang pake hati dan selalu memprioritaskan dia dari segalanya. Tapi tentang taruhan itu aku jadi mikir, apa selama ini aku cuma di manfaatkan untuk memenuhi nafsunya" Echi menunduk dan menahan isak nya.

"Aku bodoh ziv..a-aku nurutin semua apa yang dia mau walaupun itu nyakitin aku, aku udah bener-bener gak tahan sama dia...hiks" Echi kembali menangis

Ziva tidak habis fikir dengan apa yang dikatakan Echi. Namun Echi juga tidak mudah jika harus melepas Aiden. Kalian tau ? Aiden sudah merusak Echi. Aiden sudah merenggut kesucian Echi, ditahun ke dua mereka berpacaran dan Echi melakukan itu bukan karena kemauannya, melainkan paksaan dari Aiden.

Echi dengan polosnya meng-iyakan itu saat Aiden meminta untuk kedua kalinya Apa Echi terhasut ucapan manis Aiden ?
Yang ziva tau adalah Aiden berjanji untuk selalu setia dan gak akan pernah mengecewakan Echi, but it's all BULLSHIT, Itu cuma ucapan buaya disaat menginginkan sesuatu.Dengan bodohnya Echi percaya semua ucapan Aiden.

"Kamu gak mau udahan aja sama Aiden ? Kamu merasa tertekan sama dia Chi" tanya Ziva

"Mau...hiks..t-tapi aku takut ziv." Jawab Echi menunduk dan menahan tangis

"Apa yang kamu takutin...aku tau 3 tahun bukan waktu yang singkat, tapi udah cukup selama 3 tahun kamu merasa tersiksa. Aku yakin kamu bisa lupain dia. Apalagi juga nanti kamu kuliah keluar kota dan bakalan jauh dari dia. Kamu pasti bisa lupain di chii.."

"Ziv...kamu gak paham ketakutan aku, sebenarnya belakangan ini aku juga mikir bakalan putusin dia. T-tapi...aku takut. Gimana kalo nanti gak ada yang nerima aku, gimana kalo nanti orang baru itu tau masalalu aku dan dia malah memanfaatkan itu. Aku takut ziv"

Ziva menompang wajah Echi dan menatapnya. Ziva menghapus lebut air mata yang sedari tadi menetes.

"Percaya sama aku, suatu saat akan ada yang nerima kamu. Apa adanya. Dan aku yakin, banyak yang akan sayang sama kamu, kamu orang baik Chi. Tapi kamu terlalu baik sehingga baikmu dimanfaatkan" Ucap Ziva meyakinkan Echi

"Jangan biarkan air mata ini jatuh untuk orang gatau diri, kamu harus yakin kalo kamu kuat dan bisa"

                           *****

"Assalamualaikum" Echi mengetuk pintu rumah dan langsung dibukakan oleh Bi sari

"Mama papa udah pulang Bi ?" Tanya Echi

"Belum non" jawab Bi Sari singkat

"Irene sma Iky mana Bi ? Udah makan siang kan ?"

"Udah non, non kok baru pulang ? Udah jam 16.00 Wib"

"Gpp Bi, tadi aku ke taman dulu sama Ziva" Echi memberi penjelasan

"Aku ke kamar dulu ya Bi" Echi pamit dan langsung meninggalkan Bi sari

                              TBC

Gimana part ini ?

Udah pada ngebayangin belum gimana jadi Echi ?

Ada saran buat Aiden gak ?

Kalau buat Ziva ?

Dan Echi ?

Makasih ya kalian udah baca sampai sini. Jangan lupa vote dan komen.

See you the next part 🦋✨

Aceh, 13 April 2022

Echi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang