10.Anggara Cafe

13 4 0
                                    

Hallowiee bestiee
Masih nungguin ECHI ga nih
Jangan lupa vomend dan Selamat membaca ya semua 🦋✨

"Enggak"

Terdengar suara dari ruangan kerja Samuel.

"Please pa"

"Kamu gak bisa pergi sama cowo, apa kata orang"

"Echi gak cuma berdua pa, ada Ziva juga"

"Papa gak ngizinin, kamu keluar papa mau lanjut kerja"

Echi keluar dengan wajah tertunduk. Echi sudah menduga bahwa Samuel tidak akan mengizinkannya pergi. Tapi Echi tidak berhenti disitu, ia tetap meminta bantuan pada Carissa supaya bisa membujuk Samuel.

Setelah dari ruang kerja Samuel, Echi langsung menghampiri Carissa di taman belakang yang sedang menemani Ticky bermain.

"Ma" sapa Echi

Carissa ya sedang memainkan ponselnya melihat ke arah Echi.

"Kamu udah ngomong sama papa ?"

"Papa ga ngizinin maa, please ma, untuk kali ini bantu aku yakinin papa"

"Apa yang bisa mama buat Echi, kamu tau papa kamu gak akan ngizinin"

"Please ma" Echi menunjukkan puppy eyes nya yang membuat Carissa tidak tega.

"Yaudah nanti mama coba ngomong sama papa"

"Tengkyouuu maaa" Echi ceria dan langsung memeluk mamanya

Echi melepas pelukannya dan melihat jam di tangan kirinya.

"Baru jam 4 sore ni ma, kayanya aku mau ke cafe depan deh."

"Ngapain"

"Ga ngapa2in ma, di depan ada cafe baru dan kayanya adem buat di jadiin tempat baca Novel"

"Novel terusssss" Ejek Carissa

Echi hanya membalas ejekan mamanya dengan tertawa kecil sambil menggaruk belakang telinganya yang tidak gatal.

"Yaudah ma, aku mau ke cafe depan dulu ya"

"Eh mama dengar-dengar pemilik cafenya ganteng tau, masih muda lagi" Ucap carissa berbisik ke anak perempuannya itu

"Gatau ga pernah ketemu. Lagian ga peduli juga. Bye ma"

*****

"Bawa 2 aja kali ya, lagian gak akan kebaca semua juga."

Echi bingung memilih buku apa yang akan dibawanya. Sudah beberapa menit ia berdiri di depan rak buku dan melihat-lihat. Belum ada yang menarik perhatiannya.

Echi melihat ke rak paling atas dan melihat buku berjudul "mariposa" . Ia sedikit tertarik untuk membawanya. Sepertinya buku ini belum ia baca sama sekali setelah dibeli.

Setelah lama memilih buku dan selesai. Echi langsung berangkat ke anggara coffe menggunakan sepeda motornya.

Echi langsung memarkirkan motornya dan masuk kedalam cafe. Echi mencari tempat duduk yang nyaman dan memesan lemon tea untuk menemaninya membaca buku.

"Ini mba" Pelayan datang mengantarkan minuman yang sudah dipesan Echi

"Terimakasih" Echi mengucapkan terimakasih dan tersenyum.

Setelah minumannya sampai, Echi melakukan tujuannya berada di cafe ini. Yaa... membaca novel.

Tanpa sadar Echi sudah menghabiskan 140 halaman pertama di novelnya.

Saat sedang membaca tanpa sengaja Echi melihat ke arah pintu.

Pintu terbuka dan terlihat pria berpakaian casual masuk kedalam. Pria itu tidak asing. Sepertinya Echi pernah bertemu dengannya. Namun dimana ?

" kaya pernah liat, tapi dimana ya" batin Echi

Pria itu melihat ke arah Echi. Echi yang menyadarinya langsung memalingkan muka.

Pria itu perlahan mendekat dan berdiri di samping kursi depan Echi.

"Boleh aku duduk" tanya pria itu

"Eh...i-iya silahkan" Jawab Echi ragu

"Maaf...kita pernah kenal ?" Lanjut Echi

"Kamu gak ingat saya ? Saya yang pernah gak sengaja jatuhin dompet di depan kamu beberapa hari yang lalu" jelas pria itu

"Oh iya maaf. Aku baru ingat" Echi tertawa kecil

"sendirian aja ?"

"Iya lagi sendirian aja nih ... " Echi terdiam.
Dia harus memanggil apa kepada pria ini ? Sudahkah mereka berkenalan ? Apa Echi lupa lagi ?

"Aku Fahmi. Fahmi Azilio" Pria itu mengulurkan tangannya.

"Echi zaqilla" ucap Echi seraya menerima uluran tangan pria itu.

"Udah lama disini ? " tanya fahmi lagi

"Engga kok, baru."

"Sering-sering kesini ya"

Echi menoleh . "Emangnya kenapa ?"

Percakapan berhenti saat salah satu pelayan menghampiri mereka, menghampiri fahmi lebih tepatnya.

"Maaf bos. Boleh bicara sebentar" ujar pelayan itu

Mata Echi membulat sempurna.
"Bos ?" Batinnya

"Ke ruangan aja kak. Nanti aku nyusul."

Pelayan itu pun pergi meninggalkan mereka.

"K-kamu ? Pemilik cafe ini" Tanya Echi tidak percaya

"Hahahaha enggak. Ini cafe nyokap bokap, tapi emang seluruh keperluan ataupun masalah mengenai cafe ini aku yang tanggung. Ortu mempercayai aku buat mengelola ini" Jelas fahmi santai

Echi beberapa kali mengerjapkan matanya. Lalu menunduk.

"Gpp kok santai aja" ucap Fahmi sambil tersenyum

Echi hanya membalas nya dengan senyuman.

"Cantik" Ujar Tanpa sadar

"H-hahh ?" Echi sedikit terkejut.

Fahmi tersadar.

"Eh. E-enggak, lupain aja"

Keduanya tersenyum canggung.

"Eee...aku ke belakang dulu ya" pamit fahmi

"Iya kak"

Fahmi menoleh ke Echi sebentar lalu pergi meninggalkan Echi sendiri.

Echi baru sadar dengan ucapannya tadi.
"Kak ? Bego banget siiihhhh... kalo dia risih gimana" Echi memukul pelan kepalanya beberapa kali.

Echi berusaha tidak memperdulikan pikirannya. Ia kembali fokus membaca novelnya.

TBC

Gimana sama alurnya ? Nyambung ga si ?

Kalo ga nyambung tolong di maklumin ya wkwkwk

Ini cerita pertama aku🥹✌🏻

See you the next part🦋✨

Aceh, 14 Mei 2022

Echi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang