11.Packing

16 3 0
                                    

Hallowiee bestiee
Masih nungguin ECHI ga nih wkwkwk
Jangan lupa vomend dan Selamat membaca ya semua 🦋✨

"Papa gak ngizinin Echi pergi ? Dia udah lulus SMA pa, kenapa masih harus di larang-larang"

Perkataan itu keluar dari mulut carissa yang sedang membereskan kamarnya. Samuel yang sedang merapikan pakaiannya pun terdiam. Ia seketika menghentikan aktivitasnya dan langsung mengarah ke Carissa.

"Kamu mendukung dia pergi sama laki-laki ? Kamu lupa kalo Echi perempuan ?"

"Gak gitu pa, kan mereka ga cuma berdua. Ada temen-temennya juga"

Samuel kembali merapikan pakaiannya dan meninggalkan Carissa dikamar.

"Pa..."

*****

"Ma, papa ngizinin ?" Tanya Echi ketika melihat Carissa memasuki kamarnya

"Gpp kamu pergi aja, masalah papa biar mama yang urus" Carissa mengelus puncak kepala Echi

"Beneran ma ? Berarti papa belum ngizinin ya" Wajah Echi tampak murung

"Gpp sayang. Kamu pergi aja ya"

"Gpp ma ?"

"Gpp sayaang. Udah tinggal 2 hari lagi kan, kamu udah siapin perlengkapan ?"

"B-belum ma."

"Yaudah kita siapin sekarang. Yukk mama bantuin"

"Makasih ma" Echi memeluk Carissa sekilas.

Carissa membantu Echi menyiapkan perlengkapan untuk lusa di satu koper besar. Dikarenakan Echi izin pergi selama 5-7 hari, otomatis barang bawaannya lumayan banyak.

Barang-barang yang di dalam koper hanyalah pakaian. Sedangkan barang kecil seperti cas hp, make up, dan yang lain nanti akan di masukkan ke tas kecil Echi.

"Mama ke bawah dulu ya, Kalo ada yang kurang ntar kamu beresin sendiri bisa kan ?"

"Bisa ma. Sekali lagi makasih ya ma" Echi mencium pipi Carissa

"Sama-sama sayang. Mama ke bawah dulu" Pamit Carissa

Sepeninggalan Carissa, Echi berjalan menuju balkon dan langsung menghubungi Ziva.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab Ziva

"Masalah pergi lusa..." Echi memelankan suaranya seolah sedang bersedih.

"Kok nada suara kamu beda. Kenapa ? Pasti gak diizinin ya. Padahal aku udah beres-beres loh" bada bicara Ziva tampak sedikit kecewa.

"Bisa gak kalo bicara jangan dipotong. Ga suka" Bentak Echi

"Ya abisnya nada bicara kamu sedih gitu."

"Iya sih..s-sebenernya aku ga-ga diizinin pergi sama papa" Echi mendramatisi nada bicaranya seolah sedang menangis.

"Yahh..yauda lain kali aja kita....."

"Tapi boong wkwkwkkw"
"Diizinin kok. Aku juga udah selesai packing" lanjut Echi

"ECHIIIIIIIIIIII.....BISA GAK GA USAH SOK DRAMA NANGIS-NANGIS GITUUUU" Teriak Ziva di telfon dan membuat Echi menjauhi telfon dari telinganya.

"Iyaa..iyaaa maaf. Gak usah triak-triak juga kali" jawab Echi sinis

"Ketemu lusa gua bunuh lu" ancam Ziva

"Terserah. Aku mau telfon Aiden dulu, bye"
"Eh iyaa kabarin Rafael"

Echi menutup telfonnya tanpa menunggu jawaban dari sahabatnya itu.

Echi kembali mengetik nama seseorang dan langsung menghubunginya. Berbeda dengan sebelumnya, Echi menghubungi Aiden melalui VideoCall

Echi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang