Hallowiee bestiee
Ada yang udah nunggu kelanjutannya ?
Jangan lupa vote dan komen yaa🦋✨
Selamat membaca.Echi menutup pintu kamarnya dan menjatuhkan dirinya ke kasur. Tanpa tersadar air matanya menetes, kepalanya sakit karena menahan tangis. Lalu Echi mengambil pisau kecil yang memang selalu ada di kamarnya. Echi menyayat tangannya membentuk barcode, iya...Echi melukai diri sendiri (selfharm) dan ini bukan pertama kalinya.
Echi lebih baik merasakan sakit fisik daripada hati. Karena menurutnya luka fisik bisa sembuh dalam beberapa hari, tapi jika luka dihati belum tentu bisa sembuh secepat itu.
*****
Jam makan malam tiba, Echi keluar kamar dengan mata yang bengkak dan Echi memakai baju lengan panjang untuk menutupi luka di tangan kirinya.
"U okay ka ?" Tanya Irene
Echi yang terkejut langsung melihat Irene dan menjawabnya
"I'm okay, why ? Keliatan ga okay kah ?"
"Mata ka Echi bengkak dan sembab" sambung Ricky
"I'm okay sayang, cuma tadi sakit kepala aja jadi nangis hahahaa" jawab Echi sambil tertawa, dan pastinya tawa palsu.
"Kita makan ya" lanjutnya
Bi sari memperhatikan baju yang Echi pakai, dicuaca yang bisa dibilang lumayan panas namun Echi memakai pakaian lengan panjang. Bi sari terus memperhatikan dan terlihat noda merah di lengan kiri Echi.
Bi sari tau apa yang Echi lakukan. Echi sudah sering melakukan ini. Bi sari juga sudah tahu pasti kalau seperti ini biasanya Echi sedang banyak fikiran.
Tanpa fikir panjang Bi sari langsung memanggil Echi dan mengajaknya ke dapur. Bi sari berniat untuk mengobati luka Echi lagi. Karena Ini bukan lah yang pertama bagi Bi sari.
"Kenapa non lakuin itu lagi" Bi sari To The point
"M-maksudnya bi" Jawab Echi sambil sedikit menarik bajunya agar menutupi lukanya.
"Obatin ya non"
"Aku gpp bi"
"Kamu kenapa-kenapa, jangan selalu bilang gpp"
"Aku balik ke meja makan dulu ya bi nemenin adik-adik"
Tanpa menunggu jawaban dari Bi sari, Echi langsung meninggalkan dapur dan kembali ke meja makan. Bi sari menatap kepergian Echi dengan muka pasrah dan khawatir.
"Ada masalah apa lagi non , tolong jangan disimpan sendiri" Batin Bi Sari
*****
Echi sedang ada dikamarnya dan terlihat sedang menelfon.
"Aku gak bisa ninggalin mereka"
"Mama papa kamu kapan pulang ? Kita tunggu mereka pulang dulu aja supaya adik-adik kamu ga kesepian" jawab seseorang dari seberang sana.
"Yaudah nanti aku kabarin lagi dan aku gak mau sendiri, aku mau Ziva juga ikut"
"Tapi aku maunya berdua sama..."
Titttt....
Echi mematikan telfonnya sepihak dan langsung menelfon ziva.
"Ziv minggu depan muncak ya. Tanpa penolakan, ajak Rafael juga buat nemenin kamu. Pake villa aku dan kita sekamar berdua." Jelas Echi panjang lebar
"Kok tiba-tiba banget" Ziva sedikit kaget dengan ajakan Echi yang sangat amat tiba-tiba.
"Tadi Aden nelfon, dia ngajak muncak berdua. Mungkin karena dia mikir akhir-akhir ini aku sedikit menjauh dan dia tau aku suka puncak, makanya dia ngajak aku muncak BERDUA. Dan aku gamau kalo berdua dan harus ada kamu." Lanjut Echi
KAMU SEDANG MEMBACA
Echi
Teen Fiction"Bi...aku cape, aku boleh nyerah ?" Pertanyaan itu selalu keluar dari mulutnya. Gadis kuat yang selalu ingin menyerah namun dipaksa bertahan demi adik-adiknya.