Part 39

390 58 14
                                    

Aji dan tammy kembali terdiam. Kepercayaan mereka sangat bulat jika alvian itu adalah adiknya yang selama ini hilang.

Di keheningan mereka, tiba tiba saja inne datang memanggilnya untuk makan.

Mereka kini dimeja makan, inne membagikan piring masing masing. Lalu mereka mengambil nasi dan lauk pauk sendiri.

Selama makan mereka hanya terdiam, ya walau pun makan di anjurkan tidak boleh berbicara, namun hal ini sangat aneh bagi inne dan rico. Karna tak biasanya mereka terdiam seperti ini.

"Kok pada diem aja?",
"Biasanya heboh",
"Kenapa ni?",
🗣️: Rico

Mereka bertiga hanya saling melirik, seakan akan mereka ingin memberitahu kepada rico dan inne. Namun disisi lain mereka tak ingin memberi tahu apa yang terjadi.

"Iya kenapa ni?"
"Ada masalah?",
"Cerita sama bunda",
🗣️: Inne

"alvian?",
"Kamu sakit lagi?",
🗣️: Ricol

"hmm, e eh ga kok",
"t tapi tad-",
🗣️: Alvian

Baru saja alvian ingin menjelaskan semuanya namun, aji langsung memotong pembicaraan alvian.

"ga kenapa napa kok bund",
"Lagi enak aja ni makannya",
"Jadi pada ke enakan makannya",
🗣️: Aji

"Iya tante",
"ini enak banget".
"Al suka".
🗣️: Alvian

"Oh gitu, kirain kenapa",
"yaudah makan lagi",
"Al kalau mau tambah lagi?",
"Aji tammy mau?",
🗣️: Inne

"boleh deh bund",
🗣️: Aji n Tammy

Mereka melajutkan makannya kembali, saat selesai mereka bantu inne membersihkan piring piring dan gelas yang telah mereka pakai. Setelah itu mereka kembali kekamar aji.

"Kak, kenapa ga diceritain aja",
"Biar om rico sama Tante inne tau",
🗣️: Alvian

"tapi ini bukan waktu yang tepat al",
"kaka takut mereka ga percaya aja",
🗣️: Tammy

"bener kata tammy",
"kita ceritain semua, pasti mereka bakalan ga percaya",
🗣️: Aji

"Lalu kapan?",
🗣️: Alvian

"Kita harus kumpulkan banyak bukti",
"Jika bukti itu belum juga bisa yakini mereka",
"Cara salah satunya adalah, kamu harus test DNA ayah sama bunda, dan ayah kakak kamu",
🗣️: Aji

"Tapi gimana cara ngajak mereka",
"Al yakin pasti mereka ga mau",
"Terutama ayah",
🗣️: Alvian

"Kita kan belum coba",
"Nah coba aja dulu, kali aja mereka mau",
🗣️: Tammy

"satu lagi al, kaka ada tugas untuk kamu",
"Kakak pengen kamu send alamat rumah kamu terus, tugas kamu harus cari barang barang bukti yang bersangkutan dengan kamu, okay',
"Kalau semuanya udah dapet, ntar kamu bawa aja kesini",
🗣️: Aji

"Siap deh kak",
"Oh ya, kak al boleh tanya ga?",
🗣️: Alvian

"Boleh",
"Tanya apa al?",
🗣️: Tammy

"misalnya ya",
"Kalau memang benar alvian adiknya kalian",
"Kak aji kak tammy, gimana?",
🗣️: Alvian

Aji dan tammy saling berlihatan saat alvian menanyakan itu, tiba tiba saja mereka tertawa.

"HAHAHAHA",
🗣️: Aji n Tammy

"loh k kok ketawa?",
"Kenapa?",
🗣️: Alvian

"kamu kepo ahhh",
"Emangnya kenapa",
🗣️: Tammy

"yaaaa kan al mau tau aja",
🗣️: Alvian

"kasi tau ga ya",
"mau tau aja atau mau tau banget",
🗣️: Aji

"HAHAHAHA",
🗣️: Aji n Tammy

Alvian hanya terdiam melihat kelakuan aji dan Tammy yang menertawainya tanpa sebab.

Namun, tiba tiba saja inne datang memangil alvian.

"Al alvian",
"itu ayah kamu jemput",
🗣️: Inne

"Oh iya tante",
"Al mau beres beres dulu",
🗣️: Alvian

Inne menutup pintu kembali lalu pergi.

Alvian telah siap, kini ia harus berpamitan untuk pulang.

"Tante om kak, al pamit pulang ya",
"Makasih selalu baik sama al",
"Makasih juga udah izin Al untuk main kerumah",
🗣️: Alvian

"Iya sama sama al",
"justru kami seneng kamu datang",
"Kapan kapan nginep disini ya",
🗣️: Inne

"Iya, kami selalu sedia untuk kamu",
"Rumah ini juga selalu terbuka untuk kamu",
🗣️: Rico

"Iya al, kapan nginepnya",
"Katanya iya, kok ga nginep nginep juga",
🗣️: Tammy

"Tau ni alvian"
"Bullshit ah",
🗣️: Aji

"Insyaallah, kapan kapan",
"Al mah tergantung izin dari ayah aja",
"Al juga senang kalau di izinin",
🗣️: Alvian

"Pasti boleh dong mas",
"Hehe..."
🗣️: Rico

"Iya mas, insyaallah",
"Ntar kapan kapan",
"Al juga harus banyak istirahat mas",
"Biar dia bener bener bisa sehat",
🗣️: Erik

Info: alvian masih dalam keadaan amnesia ya ged cuman keadaannya mulai membaik dan sengaja tidak terlalu auhtor permasalahan in hal amnesianya

"Yaudah mas, kami pamit pulanh dulu",
"Assalamualaikum"
🗣️: Erick

"Waalaikumsalam",
🗣️: All

Kini alvian dan Erick kembali kerumahnya, selama di perjalanan alvian hanya terdiam melihat ke arah luar jendela. Erick yang melihat alvian terdiam membuatnya sedikit khawatir.

"Kamu kenapa al?",
"Kepala kamu sakit lagi kah?",
"Atau apa yang sakit?",
🗣️: Erick

"Hah, ga kenapa kenapa kok yah",
"Al cuman liatin jalan aja",
🗣️: Alvian

"Yakin ga kenapa kenapa?",
"Atau ada masalah?",
"Ceritain sama ayah kalau ada, jangan kamu pendemin sendiri",
🗣️: Erick

"ga kok yah",
"Al bener bener baik aja",
"Ga sakit dan ga ada masalah",
"Al aja lagi happy, habis main kerumah om Rico"
🗣️: Alvian

"oh gitu",
"Syukur deh, ayah juga seneng. Kalau liat kamu senang",
🗣️: Erick

Erick kembali melanjutkan fokus membawa mobil, sedangkan alvian ia menyender lalu dengan mata yang tertuju ke arah luar jendela

Bersambung...

Apakah benar yang mereka pikirkan?
Apakah alvian bisa mengumpulkan bukti bukti?





DIMANA KELUARGAKU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang