Part 43

171 28 9
                                    

penjahat tersebut duduk di teras rumah. mereka duduk sembari meminum minuman keras dan rokok.

"lalu anak itu mau kita apakan?", Tanya salah satu penjahat

"gua juga ga tau", jawab dengan simple salah satu penjahat

"Lalu untuk apa kita menangkapnya, kalau tidak ada tujuan seperti ini", sahut penjahat 1

"keknya anak ini bisa kita tukar dengan uang. kalau gua lihat ni anak tampang anak orang kaya. jadi kita bisa ancam orang tuanya untuk kasi kita hartanya", Jelas penjahat 2 dengan licik

"kau benar juga ya. Orang tua mana yang mau anaknya tersakiti, Hahaha", ucap penjahat dengan tertawa licik

"besok kita tanya anak itu dimana rumahnya, lalu kita datangi rumahnya dan kita ancam mereka", jelas penjahat lalu di angguki salah satunya.

rencana mereka sunggulah licik, mereka memanfaatkan alvian untuk mendapatkan harta.

Sementara, yang lain masih berusaha mencari alvian. dari mereka masing masing sudah mengecek seluruh daerah tersebut namun tak mendapat kan jejak sedikitpun.

vino dan aji juga sudah mencari seluruh daerah sekolah namun tak ada tanda tanda alvian. mereka sudah putus asa mereka pun memutuskan untuk kembali kerumah aji.

begitu juga dengan erik dan rico, mereka tak melihat alvian seluruh komplek daerah tempat tinggalnya pun tidak ada. karna hari sudah sangat malam mereka pun kembali.

di sisi lain, inne dan tammy sangat khawatir dengan keadaan alvian. Mereka terus mendoakan alvian mereka tak mau terjadi hal yang berbahaya dengan alvian. Kecemasan mereka seperti kecemasan terhadap anak dan adiknya sendiri.

tak lama vino dan aji telah tiba dirumah, tammy dan inne yang mendengar sontak tak sabar.

vino dan aji masuk dengan wajah yang sangat cemas dan lelah. tammy dan inne tak melihat keadaan alvian sehingga beribu pertanyaan keluar

"gimana? dimana alviannya? kenapa kalian ga bawa alvian?", tanya beribu inne

"g ga ketemu bund", jawab aji dengan sepatah

"kita sudah cari seluruh daerah sekolah, bahkan gang yang dekat daerah situ sudah kita cari... tapi ga ada sedikit pun jejak alvian terlihat", jelas vino dengan nada lesu

"gimana nasib alvian diluar sana? pasti ia sendiri dan susah", Ujar tammy semakin cemas

"smoga saja ayah kmu dan om rico berhasil membawa alvian. yasudah kalian duduk dulu tenangkan pikiran kalian hanya mereka lah satu satunya harapan kita", Jelas inne yang di angguki tammy, aji dan vino

didalam mobil, tampak kegelisahan erik ia terus mengoceh khawatir. rico yang menyetir hanya bisa menyabari dan menenangkan erik.

"dimana kamu al? kamu tidur dimana? Pasti kamu takut sendirian", ucap erik dengan cemas

"maafkan ayah al, ayah terlalu sibuk dengan kerjaan ayah sampai ayah lalai tentang hal kamu", ucap erik menyalahkan dirinya

"sudahla mas, ini sudah takdir kita harus tenang. saya tau perasaan mas, ayah mana yang tidak khawatir jika anaknya sedang susah atau dalam berbahaya. Tetapi tetap lah tenang mas berdoa aja mas... Pasti akan ada petunjuk", Jelas rico memenangi erik

erik hanya terdiam dengan ucapan rico, ia semakin bertambah merasa bersalah saat melihat rico.
(wah ada apa ya? kan anaknya erik kok malah kasian sama rico?)

"Smoga saja aji dan vino dapat menemukan alvian, atau tidak pertunjuk", sambung rico

"semoga saja mas",

DIMANA KELUARGAKU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang