Part 44

158 26 6
                                    

vino merasa aneh dengan ayahnya, mereka pun masuk kekamarnya masing masing untuk beristirahat.

ke esokan harinya....

ruang yang gelap itu kini terang akibat cahaya matahari yang telah terbit. sinar matahari itu menyilaui wajah alvian yang masih tergeletak.

Alvian yang merasakan silau di wajahnya ia pun terbangun. Betapa kaget ia terbangun di ruang yang sangat kotor dan sempit.

"arkhhh, kepala ku pusing. Dimana aku? Kenapa aku bisa disini", ucap alvian

Ia pun mencoba bangun, lalu mendekati pintu. Ia mengetuk terus menerus ia terus bermohon agar dibebaskan.

"tolong.... Keluarkan aku dari sini",

Alvian terus menerus mengetuk pintu sembari berteriak meminta keluar. Namun percuma saja tak ada yang mendengarkannya, ia baru teringat bahwa ada jendela ia pun mencoba untuk melarikan diri dengan melewati jendela itu.

namun percuma saja, jendela itu tidak bisa dibuka karna kunci yang yang sudah berkarat sehingga sulit untuk dibuka. Ia berfikir ingin memecahkan jendela tetapi tak ada barang satu pun di sekitarnya.

Alvian hanya pasrah, ia berdiri melihat ke arah luar jendela dengan perasaan yang sedih.

"pantas saja mereka tak perduli dengan teriakan ku, ternyata mereka membawa ku ke hutan",

"Ayah kak vino, aku sangat takut disini. Aku mau pulang bersama kalian al takut orang itu mejahati al. bawalah aku pulang ayah... Al mau sama ayah", ucap alvian dengan air mata mengalir

Tiba tiba saja, ada yang membuka pintu alvian yang tadinya berdiri ke arah jendela membalikkan badannya. terlihat kedua penjahat masuk kedalam lalu ia menutup pintu.

ia berjalan mendekati alvian, alvian hanya terdiam ketakukan. Karena dengan tempat yang sempit membuatnya susah untuk lari.

"a apa yang kalian ingin lakukan?", tanya terbata bata alvian

kedua penjahat itu menghentikan langkahnya saat tiba didepan alvian.

"selamat pagi, anak kecil", ucap salah satu penjahat dengab senyum kecil

Al hanya diam, ketakukan ia merasakan takut dan keringat dingin.

"Apakah tidur malam ini sangat nyenyak", ejek penjahat 1

"kalian jangan basa basi, jawablah apa yang kalian inginkan sehingga membawa ku ketempat ini!", Tanya alvian dengan nada tinggi

"akhirnya pertanyaan yang kutunggu sudah kau pertanyakan, aku membawa mu ke sini untuk menukarkan dirimu dengan harta orang tua mu", ucap penjahat itu yang membuat alvian tak percaya

"Aku akan mengancam orang tua mu, jika ia tak memberikan hartanya maka kaulah yang akan kuhabiskan. tetapi aku yakin orang tua mu akan membawa hartanya untuk memberikan kepada ku dengan ia memberikan hartanya maka kau akan selamat kembali dengan mereka. Jika tidak kau akan mati", jelas penjahat itu dengan tertawa puas

alvian yang mendengar sangatlah sedih.

"tetapi aku yakin ayah ku akan menangkap kalian, sehingga kalian tak bisa membawa harta kami", ucap alvian dengan air mata yang mengalir

"terserah kau ingin mengatakan apa, sekarang cepat beri tahu aku dimana kau tinggal! Cepat katakan! Atau kau aku siksa", ucap penjahat dengan amarah

"tidak aku tidak akan memberitahunya, kalian jangan berharap berhasil dengan rencana licik kalian ini", jelas alvian

Tanpa basa basi penjahat itu langsung mencekik leher alvian, sontak alvian kesakitan dengan cekikan dilehernya ia merasakan napasnya yang sangat sesak.

"arghhh... l lepaskan a aku", ucap alvian dengan terbata

DIMANA KELUARGAKU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang