Part 55

463 38 10
                                    

tiba tiba, keluarga rico datang ia mendekati erik yang terduduk tak berdaya. Mereka semakin cemas dengan raut wajah erik yang sangat sedih dan terpukul

"mas erik, gimana?", tanya rico

"Ini semua salah aku ric, lagi dan lagi aku mikirin dunia aki terus ric", tangis erik

"m maksud mas a apa? j jelasin mas", ucap Rico heran

"benar mas, a alvian korbannya sekarang ia masih ditangani dokter. aku ga sanggup mas melihat dia kek gini massss", ucap erik

yang lain ikut terdiam dan merasa terpukul apa yang telah terjadi kepada alvian, mereka semua sangat merasa sedih dengan hal yang tertimpa alvian.

namun, tiba tiba dokter keluar dengan wajahnya yang penuh dengan kecemasan. Mereka juga yang tadinya berbicara kini terdiam dan tertuju kepada dokter. Beribu pertanyaan keluar dari mulut mereka.

"dok gimana keadaan anak saya?",

"keadaan alvian saat ini sangat dikhawatirkan, sekarang ia sedang masa kritis akibat benturan di kepala yang membuat banyak luka dan darah yang banyak. bisa dibilang pasien kekurangan darah dan butuh darah agar bisa memulihkan pasien. dan tulang dibagian mata kakinya mengalami retak akibat tertimpa atau terbentur dan membuat pasien susah berjalan", Jelas dokter

mereka ditambah shock saat mendengar penjelasan dokter, mereka tak menyangka separah itu keadaan alvian sehingga membutuhkan darah dan tulang kaki yang retak.

"tapi retak dikaki alvian bisa sembuh kan dok?", tanya inne dengan terisak-isak

"insyaallah bisa bu, jika saat alvian sudah pulih ia terus berlatih untuk menggerakkan kakinya agar kakinya tidak terlalu kaku", jelas dokter yang membuat mereka sedikit lega

"Alhamdulillah...",

"syukurlah, kalau boleh tau golongan darah alvian apa dok?", tanya rico

"golongan darahnya B+ dan kami membutuhkan 5 kantong untuk alvian. Batas waktunya nya hingga besok pagi, kalau bisa secepatnya agar hal yang tidak kita inginkan tidak terjadi dengan alvian. kalau begitu saya masuk kembali cek alvian. Jika sudah ada kabarkan kepada saya saya. jelas dokter lalu pergi

"aduhh, siapa ya yang darahnya B+ hufttt", ucap eric resah

"kenapa ga mas aja, kan mas ayahnya pasti sama dong golongan darahnya?", tanya rico kepada erik

"hah.. e emmm a aku g golongan darahnya A  mas", ucap erik yang membuat mereka terheran heran

"k kok bisa om? kalau vino?", ucap tak percaya aji

"sama vino juga A", jawab simpel erik

mereka sungguh kaget terheran heran, mengapa golongan darah alvian berbeda dengan ayah dan kakaknya. justru mlh cocok dengan golongan darah keluarga rico yang sama sama B+.

rico pun memutuskan untuk mendonorkan darahnya untuk alvian, agar alvian cepat pulih dan bisa melewati masa kritisnya.
ia pun masuk untuk menemui dokter.

sebelum mendonorkan darahnya rico terlebih dahulu dicek kesehatannya agar berjalan lancar saat mendonorkan darahnya alvian menerima darahnya dengan baik dan rico mendonorkan nya dengan baik.

selesai semua dicek, kini rico disuruh untuk masuk keruangan  ICU karena donor darah akan dimulai. tibanya diruang icu sudah ada alvian yang terbaring lemah dengan baju rumah sakit (yng baju ijo gt) dan juga alat alat pendonor darah yng akan digunakan.

"permisi, dengan bapak rico?", tanya suster

"iya sus saya, ada apa?", tanya balik rico

"donor darah akan kita mulai ya, silahkan bapak baring disini lalu akan saya pasang selang donor darahnya", jelas dan perintah suster

rico pun mulai berbaring diatas ranjang, dan dua suster datang untuk melakukan pendonor darah, kini jarum infus mulai masuk di tangan kiri rico, lalu sebelah kananya mulai ducucuk dengan jarum selang begitu juga dengan Alvian tangan sebelah kirinya yang di pasang selang.

setelah semua sudah selesai, kini donor darah pun dimulai. darah dari tubuh rico kini mengalir ke tubuh alvian.
rico terus melihat ke arah alvian dengan tersenyum dengan harapannya agar semua lancar.

"om akan bantu sebisa kamu al, om harap smoga dengan donor darah om ini kamu bisa cepat pulih al... semua orng didekat kamu sayang dengan kamu mereka ga mau orang yang paling ceria ini pergi. walaupun kamu menang bukan om tapi yakinlah sayang om kepada kamu sama seperti anak om sendiri", batin rico dengan tatapan yang sayu terhadap alvian

sementara diluar, yang lainnya sedang menunggu dan pikiran yang cemas.
namun tiba tiba saja, vino datang dengan tergesa-gesa.

ia datang dengan pemandangan yang sedih dengan vibe yang sendu, ia melihat ayahnya yang sedang duduk terdiam dengan keadaan yang sangat terpukul dan ia juga melihat aji, inne dan tammy dengan wajah kecemasan.

"a ayah, t tante ada apa ini? A Alvian ga papa kan?", ucap gugup vino

tak ada sautan dari mereka sedikitpun, ia semakin bingung apa yang terjadi apakah semuanya baik baik saja atau ada hal yang parah.

3 jam kemudian, kini suster dan dokter keluar dari ruang ICU mereka yng tadinya duduk lalu berdiri dan bertanya kepada dokter.

"gimana dok, donor darahnya?", tanya erik

"lancar pak, sisa kita lihat lagi apakah tubuh pasien bisa menerima darah dari pak rico. jadi saya akan mengecek 2 jam lagi, untuk mengetahui perkembangannya", jelas dokter membuat mereka sedikit lega

"Alhamdulillah...",

"dok, kami boleh lihat alvian kan?", Tanya aji

"boleh, tp tidak untuk berlama lama takutnya mengganggu ketenangan pasien", jelas dokter

"baik dok",

"kalau begitu saya permisi",

dokter dan suster pergi kembali ke kegiatan lainnya, sementara mereka bersama sama masuk keruang ICU untuk melihat keadaan alvian dan rico.

terlihat rico yang sedang duduk diatas ranjang dengan tangan kanannya di plaster, sedangkan alvian masih saja terbaring lemas dengan tangan yang di infus.
Erik dan vino mendekati ke arah alvian, ia mengelus rambut alvian dan air matanya yang mengalir.

"Al, maafin ayah ya lagi lagi ayah lalai. Sampai hal ini terjadi lagi sama kamu... Kenapa ga ayah aja yang kek gini, bukan kamu. ayah lebih rela terbaring seperti ini dari pada ayah lihat kamu sakit dan terbaring lemah seperti ini", ucap erik dengan menyalahkan dirinya sendiri

"ini bukan salah mas kok, ini musibah kita ga tau kapan musibah itu datang, ntah kita lagi dirumah main hp, tidur, diluar naik kendaraan. mas juga ga lalai kok jg alviannya... mas juga pasti tau kan alvian orangnya gimana. Dia ga bisa sendiri, jd kalau sendiri dia suka ngelakuin hal apa aja agar sendirinya ga terlalu sepi", rico meyakinkan erik

"i iya mas kamu benar, justru kamu lebih tau karakteristik al dibandingkan aku, hehe... Makasih juga ya ric udh mau mendonorkan darah kamu ke al", ucap terimakasih erik

"om, kenapa ga ada kesamaan antara golongan darah kalian dengan al? kenapa kalian A sedangkan al B sendiri?", Sahut aji

erik hanya terdiam saat aji melontarkan pertanyaan itu, ia tak bisa berkata kata.

"golongan darah alvian sama dengan ibunya", jawab bohong erik

"tapi setau saya, kalau satu darah pasti semuanya akan sama golongan darahnya. jika golongan darah alvian sm dengan ibunya berarti otomatis alvian anak angkatnya mas", jelas menurut inne.

"ntahla sy tidak memikirkan itu, saya harus utamakan kesembuhan alvian terlebih dahulu", alih erik

"tapi om, ini juga harus diluruskan agar tidak ada kesalahpahaman ", sambung tammy

"Bener yah, alangkah nya ayah jelaskan semuanya" Sahut vino

"ga bisa vin, ini bakalan berat banget. alan saya jelaskan saat alvian sudah sembuh total baru akan saya jelaskan semuanya", ucap erik

mereka hanya bisa mengikuti ucapan erik, walaupun mereka sudah tidak sabar ada apa sebenarnya.

Mereka sudah lama didalam, kini mereka memutuskan untuk keluar agar alvian tidak terlalu terganggu.

Bersambung...

DIMANA KELUARGAKU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang