Part 46

180 24 5
                                    

perlahan lahan kedua polisi itu maju dengan pistol ditangannya. Rico mencoba mengikuti Polisi itu dengan diam diam.

kini mereka telah dekat dengan posisi alvian dan penjahat itu.

"majulah kalian maju!",

"Lepaskan senjata itu!",

"tidak akan, sebelum aku membunuh anak ini!",

tanpa basa basi penjahat itu ingin menancapkan pisau itu.

dan...

Alhasil...

rico kembali berhasil menendang penjahat itu. Namun pisau ditangan penjahat itu berhasil membuat luka goresan dipipi alvian, alvian terduduk lemah.

Penjahat itu sudah diamankan dengan 2 polisi lalu membawanya keluar. sedangkan rico langsung menolong alvian begitu juga dengan lainnya.

"a al pipi kamu luka", ujar rico

"gapapa om, cuma luka", jawab alvian dengan lemah

"alangkah baiknya, kita bawa alvian ke rumah sakit aja mas", ajak erik lalu di angguki rico. rico langsung membopong alvian.

kini mereka telah berhasil menyelamatkan alvian, kedua penjahat itu sudah ditangani polisi. Kini mereka bergegas untuk kerumah sakit.

sementara tammy dan inne hanya berdiam dirumah. mereka duduk dengan penuh kecemasan, pertanyaan hal alvian selalu terucap disetiap detik.

"bund, ayah sm yang lain bisa ga ya bawa alvian pulang?", Tanya tammy

"bunda ga tau tam, semoga aja mereka bisa membawa alvian pulang. kasian alviannya", ucap inne dengan cemas

"aamiin smoga aja bund, tammy ga rela kalau alvian hilang seperti itu. Rasanya sebagian hidup tammy itu ilang, pudar. Karna kalau tammy lagi ga mood pasti alvian selalu hibur tammy ", jelas tammy dengan wajah cemberut

namun inne mencoba meyakinkan kepada tammy bahwa baik baik saja, namun dibalik ketegarannya itu ia juga merasakan kecemasan yang luar biasa layaknya seperti ibu yang kehilangan anaknya.

"smoga saja kamu cepat ditemukan nak, dan kamu baik baik aja. Semua orang didekatmu sangat membutuhkan dirimu", batin inne

tammy yang melihat bundanya terdiam langsung membuyarkannya.

"bund, kok bunda diama aja? kenapa?", Tanya beribu tammy

"e eh ga kok tam, bunda lagi mikir mau masak apa buat makan siang", jawab inne

"oh gitu, kita masak sup aja bund. Yang simpel aja", ujar tammy

"hmm... Boleh aja, yaudah yuk kita kedapur. Kalau kita nunggu begini bakalan lama", ajak inne beranjak dari kursinya lalu berangkat kedapur dan di ikuti tammy

sementara, mereka telah tiba dirumah sakit alvian telah ditangani oleh dokter. sedangkan yang lain menunggu diluar mereka menunggu dengan keadaan cemas. Rasa khawatir terus menghantui mereka.

tak lama menunggu, dokter dan suster keluar dari ruangan. Mereka yang tadinya duduk lalu beranjak dan menanyakan keadaan alvian.

"gimana dok anak saya?", tanya erik

"anak bapak baik baik saja, ia hanya lemas saja akibat nafasnya yang tidak teratur. Tetapi sudah saya berikan oxigen agar nafasnya kembali teratur dan lukanya juga sudah saya obati tidak ada luka yang parah", jelas dokter dengan meyakinkan

"Alhamdulillah...",

"kalau begitu saya permisi ya, untuk obatnya nanti saya akan kasi ya. Jika alvian sudah merasakan nafasnya nyaman dilepaskan saja oxigennya, jika nafasnya kembali sulit segera cepat pasang oxigenmya kembali, jika tidak panggil saja suster disini. Kalau begitu sy Permisi", ucap dokter lalu pergi di ikuti suster

DIMANA KELUARGAKU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang