12-GRADUATION

745 93 8
                                    

Aqeela memperhatikan dirinya didepan cermin, ia sudah rapih mengenakan kebaya berwarna silver untuk menghadiri acara wisuda sekolahnya.

Aqeela akan resmi lulus dari sekolah.

Setelah siap, ia keluar kamar, menuju ruang keluarga karena kedua orangtuanya sudah menunggunya disana.

"Aqeela udah rapih nih, yuk bah, uma. Nanti kita tel--"

Perkataan Aqeela terhenti ketika melihat adanya rassya yang tengah berbincang dengan dimas.

"ihh kok Ad-" Aqeela dengan menunjuk Rassya.

Uma segera beranjak dan menurunkan tangan Aqeela yang menunjuk Rassya.

"Masya Allah, cantik sekali anak Uma."

"Abaaaa?" rengek Aqeela.

Aba mengangguk, "mobil Abah lagi di servis, jadi karena Nak Rassya sedang free hari ini, Abah meminta tolong Nak Rassya untuk mengantar kita semua."

"Sekalian melihat calon istrinya wisuda," lanjut Aba.

Mendengar itu membuat Aqeela langsung berdesis.

"kak Saski mana?" tanya Aqeela.

"tadi berangkat duluan," jawab Uma.

"ihhh, kok gitu!" ujar Aqeela kesal.

"udah langsung berangkat aja yuk, nanti telat," ucap Uma.

Mereka pun menuju sebuah Hotel karena acara wisuda sekolah Aqeela diadakan di sebuah ballroom Hotel.

"Aqeela! You're so gorgeous!" Ucap Ratu sembari memeluk Aqeela.

Aqeela menyambut pelukan sahabatnya, "boong lo, rat. Tapi makasih, lo juga jelek."

"Bangke lo, Qeel," bisik gadis itu di telinga Aqeela, membuat Aqeela terkekeh.

"happy graduation Qeel, Rat!" Ucap citra menghampiri mereka.

"Too Ciki Ciki," ucap Aqeela diiringi tawanya dan langsung mendapat pelototan dari Citra.

- citra kirana -

"Hai Om, Tan," sapa citra pada uma dan aba.

"Halo, Citra, apa kabar? udah lama banget kamu nggak main kerumah," ucap uma.

"Alhamdulillah baik Tante, oh iya ini.." gadis bernama Citra melirik Rassya yang berdiri disebelah Aba.

"kenalin ini Rassya, dia.."

"Anaknya teman Abah, ya kan Bah?" Potong Aqeela.

Aba mengangguk, "iya, dia Rassya."

"Oh gitu, salam kenal Rassya, Saya Citra teman seangkatan Aqeela," ucap Citra memperkenalkan diri dengan mengulurkan tangannya.

Rassya menyatukan kedua tangannya, tak menerima uluran Citra. Ia tersenyum tipis, "Rassya."

Citra tersenyum canggung, Aqeela terlihat menahan tawanya, sebaliknya Ratu malah tertawa terbahak-bahak melihat kejadian itu. 

Citra yang geram langsung saja mencubitnya.

tingting

Aqeela mengambil handphone nya yang berada didalam tas selempang yang ia bawa.

kang nyuruh

-

| aqeela bilang ke Uma sama aba
ban mobil kiesha bocor, jadi agak telat datengnya.

| maaf yaa.

oke, nggak masalah.

-

setelah mengirimkan pesan itu, Aqeela menyimpan handphone nya.

"Uma, ban mobil kak Keisha bocor jadi kak saskia agak telat kesininya" ujar Aqeela.

"yaudah, nggak papa" ucap Uma.

"belum mulai kan, Cit?"

"Belum, qeel. Mungkin sepuluh menit lagi."

"Yaudah yuk ke Ballroom."

****

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, El-Rasyad Islamic Senior High School selalu memiliki murid-murid yang cerdas dan membanggakan di setiap angkatannya."

"Dari hasil perolehan nilai ujian nasional, ada beberapa murid yang unggul di mata ujian tertentu dan Saya akan memanggil murid-murid membanggakan tersebut untuk naik keatas panggung dan menerima penghargaan."

"Dari kelas IPS, pertama ada najela lubna dari kelas 12 IPS 1 dengan memperoleh nilai 100 di mata ujian Bahasa Inggris dan Sosiologi."

"Kedua, athia zulfa dari kelas 12 IPS 1 dengan memperoleh nilai 100 di mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Geografi."

"Ketiga, Inaya safa dari kelas 12 IPS 2 dengan memperoleh nilai 100 di mata ujian Bahasa Indonesia dan Sosiologi."

"Keempat, Muhammad nafi dari kelas 12 IPA 1 dengan memperoleh nilai 100 di mata ujian Bahasa Inggris dan Matematika."

"Kelima, Muhammad Arkhan dari kelas 12 IPA 2 dengan memperoleh nilai 100 di mata ujian Matematika dan Kimia."

"Terakhir, murid unggulan dari kelas 12 IPA 2, memperoleh nilai 100 di mata ujian Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan Kimia. Aqeela Azara Zayba!"

"Berhubung teman kita dan termasuk murid cerdas dan membanggakan angkatnya yaitu ananda Seyla Kirania dua bulan yang lalu kembali kepada Allah Subhanahu wata'ala, mari sama-sama kita berdoa sejenak untuk teman kita ananda Seyla Kirania, semoga Allah menerima amal ibadahnya dan melapangkan kuburnya. Berdoa dimulai."

Mereka semua menunduk, berdoa untuk Seyla.

"Berdoa selesai, baik pemberian penghargaan bisa dilanjutkan."

"Silakan untuk nama-nama yang disebutkan, untuk naik keatas panggung menerima penghargaan dari Ibu Kepala Sekolah."

Aqeela bangkit dari kursinya, ia berjalan menuju atas panggung, senyumnya terus merekah menandakan dirinya bahagia.

Mereka menerima piala yang diberikan oleh Kepala Sekolah.

"Kita akan mendengarkan sepatah dua kata dari para murid unggulan ini."

Aqeela memilih untuk memberikan sepatah dua kata terakhir saja. Membiarkan teman-temannya terlebih dahulu yang berbicara.

Hingga giliran dirinya yang memberikan pidato singkat.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, singkat saja karena Saya tidak ingin berpidato panjang."

"Pertama, Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Allah subhanahu wata'ala atas karunia-Nya sehingga saya masih diberikan kesempatan untuk berdiri disini. Kedua, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtua saya karena mereka telah mendidik, merawat dan menyayangi saya setulus hati sehingga saya bisa menjadi anak yang mungkin bisa membanggakan orang tua."

"Ketiga, saya juga ingin berterima kasih kepada seluruh guru yang sudah mengajarkan saya banyak hal, kepada teman-teman semuanya yang sudah mendukung saya hingga saat ini."

"Dan yang terakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Oma saya, karena tanpa dia mungkin saya gak akan bisa berdiri disini, saya tidak akan menjadi seorang Aqeela tanpa adanya Oma. Terima kasih Oma."

ia mengangkat pialanya, Aqeela tersenyum hangat, "dan piala ini untuk Oma."

*****

maaf segini duluu,

GUS RASSYA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang