***
21.02"rat, lu serius bakalan nginep disini sampai hari tunangan gw? udah izin keortu lu belum?" tanya aqeela.
"yaiyalah gw bakalan nginep disini sampai hari tunangan lu, masalah ortu mah gampang, kebetulan mama sama papa gw lagi keluar kota" ucap ratu.
"lagian ya, kenapa lu nggak cerita ke gw kalo lu bakalan nikah pas lulus SMA!" ucap ratu.
"kan gw bisa cari jodoh gw dulu, habis itu kita nikahannya bareng deh" ucap ratu dengan cengiran menghiasi wajahnya.
"dihh, ngadi-ngadi lu!" ucap aqeela.
"padahal kemarin gw udah yakin banget kalo rassya itu jodoh gw, eh tau tau nya dia jodoh lu" ucap ratu.
"ambil gih" ucap aqeela.
"yaa nggak gitu juga kali!, masa iya calon suami sahabat gw, bakal gw embat" ucap ratu.
"yaa siapa tau jodoh gw bukan rassya, dan ingat jalur kuning belum melengkung jadi lu berhak memperjuangkan rassya" ucap aqeela.
"kalo lu serius cinta sama dia" lanjut aqeela.
"bersabda neng?" gurau ratu.
"gw jitak lu ye!" ucap aqeela dengan pelototannya.
"lagian serius amat sih" ucap ratu diiringi tawanya.
"gw lagi serius ratu!" ucap aqeela.
toktoktok
"dek, kakak masuk ya?" ucap saskia dari balik pintu kamar aqeela.
"iya kak masuk aja!" ucap aqeela dengan sedikit berteriak.
ceklek
"wihh apa ini Kak?" tanya aqeela saat saskia memberikan tote bag ke aqeela.
"buka dong" jawab saskia.
"yeyyy.. akhirnya, bisa pegang handphone juga" ucap aqeela dengan gembira, saat membuka tote bag tersebut.
"alhamdulillah, gunain dengan baik jangan dirusakin lagi" ucap saskia.
"iyaa, makasih ya kak!" ucap Aqeela sembari menunjukkan senyumannya.
"sama-sama, jangan lupa berterimakasih ke-aba, kakak kekamar duluan ya" ucap saskia lalu pergi meninggalkan mereka berdua
"iya kak" gumam aqeela.
"widihh, handphone baru nih" ucap ratu.
****
aqeela menuruni anak tangga dengan perlahan membuat semua pasang mata tertuju padanya, termasuk rassya.
"maaf nunggu lama" ucap aqeela dan memberikan senyuman manisnya.
kepala aqeela tertunduk, karena semua orang yang berada dihadapannya menatap dirinya.
"sini dek" ucap uma saat menyadari kecanggungan aqeela.
aqeela segera mendekat pada uma, dan duduk disebelah uma dan aba.
"langsung aja dimulai" ucap aba.
abi rassya mengangguk, dan mempersilakan salah satu pengurus pondok pesantren yang sengaja ia ajak untuk menjadi saksi khitbah antara rassya dan aqeela.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS RASSYA!
RomanceKebayang gak? Rasanya dijodohin sama seorang ustad! dan sama sekali tidak masuk dalam kriteria suami impian kalian? itu yang Aqeela rasakan sekarang. Aqeela yang selalu bermimpi ingin memiliki suami yang romantis, penyayang, perhatian, dan selalu me...