1. The Beginning

14.3K 908 19
                                    

⚠️ This is a re-uploaded story ⚠️

°

°

Tok tok 🚪

"Lisa.. Apa kau sudah selesai bersiap?" Marco mengetuk pintu kamar anaknya.

"Almost, Dad."

Marco membuka pintu kamar tepat saat Lisa mengancing resleting koper. Pria paruh baya itu berjalan mendekati anaknya.

"Done."

Lisa meletakkan koper di dekat meja belajar. Tersenyum selebar mungkin agar Daddy-nya tidak sedih.

"Daddy tidak menyangka bahwa anak Daddy sudah akan pergi berkuliah."

"Of course.. Apa Daddy mau aku terus kecil?" Tanya Lisa dengan tersenyum lebar, membuat keduanya terkekeh.

"Jika bisa, akan Daddy lakukan."

Lisa menghampiri Marco dan memeluknya. Menyembunyikan wajahnya di pelukan hangat Daddy-nya.

"Aku akan sangat merindukan Daddy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku akan sangat merindukan Daddy."

"Daddy juga akan merindukan mu. Baik-baik lah di sana."

Lisa mengangguk masih sembari memeluk Daddy-nya. Ia melerai pelukan mereka.

"Ayo. Kau bisa tertinggal pesawat."

Lisa mengangguk sebagai jawaban atas ucapan Marco. Keduanya segera berangkat menuju bandara. Lisa akan memasuki perguruan tinggi di Korea. Ia mendapat beasiswa karena kepintarannya.

Lisa mendapat kelas akselerasi sehingga membuatnya setahun lebih cepat dari teman-teman seusianya.

Mobil mereka tiba di bandara. Marco mengantarkan Lisa sampai hampir mencapai boarding pass.

"See you Dad.." Lisa tersenyum dan melambaikan tangan pada Marco.

**

Incheon International Airport 🛬

Lisa menarik kopernya berjalan keluar bandara. Sambutan terik matahari dan suhu yang berbeda dari Thailand, membuat Lisa tersenyum tipis menyadari ia tidak lagi berada di zona nyaman.

Berjalan keluar bandara, Lisa menaiki taksi dan menunjukkan sebuah alamat. Ia menggunakan bahasa Inggris. Hal itu cukup menyulitkan untuk beberapa orang yang tidak bisa mengerti arti ucapan Lisa.

Tie Me Down ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang