16. Jennie's Heart

5.7K 574 6
                                    

Seminggu berlalu dan kini Lisa, Jennie dan baby J berada di apartemen Lisa. Sejak membuka pintu apartemen, Lisa menjadi banyak diam dan tampak lebih pucat. Mereka datang untuk membersihkan apartemen yang sudah cukup lama tidak ditinggali. Tapi sepertinya acara bebersih akan tertunda.

Jennie baru turun dari lantai atas untuk meletakkan baby J yang tertidur di ranjang. Ia menyadari perubahan ekspresi Lisa. Jennie berjalan mendekati Lisa yang hanya diam berdiri di dekat tangga dan memeluknya erat. Menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Lisa.

"I know you've been thinking it." Bisik Jennie.

"I'm sorry.." Lisa melingkarkan tangannya di pinggang Jennie.

Jennie mengangguk di pelukan Lisa. Menempelkan tubuhnya erat agar Lisa merasakan dirinya di sini, bukan di masa lalu.

"Lisaaa.." Jennie memanggil Lisa agar Lisa tetap sadar. Jennie melerai pelukannya, menangkup wajah Lisa yang dialiri keringat dingin di pelipisnya.

"Stay here, baby.. Itu sudah berlalu. Sudah lama berlalu."

Jennie mendongak, membuat tatapan mereka bertemu. Jennie menatapnya lembut sementara Lisa terlihat hampir kosong.

"Can you kiss me?" Tanya Jennie yang dengan sengaja menggoda Lisa. Lisa masih tak menunjukkan reaksi apapun.

"Honey.. Can you kiss me?" Tanya Jennie lagi. Kali ini ia sembari berusaha menahan tangisnya melihat Lisa masih terjebak di sana.

Tangannya menyusuri garis wajah Lisa, merasakan hembusan nafas hangat yang menjadi penanda bahwa Lisa masih sadar.

Jennie sedikit berjinjit dan mengecup bibir Lisa. Kembali mengulangi hal yang sama dan berakhir melumat bibir Lisa. Lisa memejamkan matanya, mencoba mencari jalan keluar dari labirin ingatannya.

"I want you now.." bisik Jennie. Ia sudah tidak tau harus melakukan apa kecuali hal ini yang terlintas di pikirannya.

"Baby, I want you in me now."

Jennie mendorong tubuh Lisa untuk duduk di tangga. Ia mendudukkan dirinya di pangkuan Lisa. Lisa perlahan kembali sadar. Jennie menatapnya dengan lekat.

"Fuck me now, Daddy. I want you to fuck me so hard."

Jennie mengelus milik Lisa yang mulai mengeras karena ulahnya dari luar celana.

"Uhhmm.. Don't tease me, babe." Ucap Lisa yang mulai sepenuhnya sadar karena Jennie.

"I want you." Bisik Jennie tepat di depan bibir Lisa. Lisa menghela nafas berat mengendalikan nafsunya.

"Kamu akan kesulitan berjalan besok." Jennie tersenyum, mengecup dan menjilat bibir Lisa.

"Kamu harus menggendong ku sampai ke altar." Lisa terkekeh mendengar ucapan Jennie membuat Jennie juga tersenyum karena Lisa sudah kembali.

"Simpan tenaga mu untuk besok, Miss Kim. Sekarang ada yang ingin ku katakan." Ucap Lisa. Jennie tersenyum dan mengangguk setuju.

Tanpa diduga, Lisa menggendong Jennie seperti bayi koala. Menaiki tangga dan merebahkan tubuh mereka di ranjang, di sebelah baby J. Lisa mengecup bibir Jennie dan memperbaiki posisinya.

"Buriram, Thailand. Aku tinggal di sana bersama Daddy ku." Ucap Lisa menatap Jennie yang sedikit kebingungan.

"My memory has returned." Ucap Lisa. Jennie menatapnya dengan lekat.

"You okay with that?" Tanya Jennie. Ia hanya takut Lisa kesakitan. Lisa mengangguk.

"Semua sudah kembali dan menjadi lengkap. Tapi tetap kenangan menyakiti mu yang mendominasi." Ucap Lisa, Jennie mengelus wajah Lisa yang berada di sampingnya. Ia mengubah posisinya menjadi berhadapan dengan Lisa.

Tie Me Down ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang