17. The Wed

4.5K 549 8
                                    

<<

Marco dan Lisa sedang berada di rumah sakit. Mereka tidak sakit, hanya check up rutin yang biasa mereka lakukan.

"Sebulan lagi kamu akan pergi ke Korea untuk mulai berkuliah. Daddy harus memastikan kesehatan kamu. Dan juga kesuburan kamu."

"Astaga Dad. Untuk apa Daddy memeriksa itu?" Tanya Lisa heran.

"Untuk memastikan bahwa kamu bisa memberikan Daddy cucu."

"Aku ke sana untuk kuliah, Dad. Bukan untuk hal semacam itu." Lisa menatap Marco heran, tak habis pikir bahwa Daddy-nya bisa memikirkan hal itu saat ini.

"Oke let's see.. Apakah benar hanya berkuliah."

"Tentu saja. Apalagi memangnya?"

"Otak kamu memang pintar, tapi kamu tidak bisa memprediksi hal semacam itu."

"Tidak Dad. Aku tidak akan tidur dengan gadis-gadis diluaran sana. Aku hanya ingin belajar."

"Lalu bagaimana jika ada seorang gadis yang menggoda mu? Apa kau akan tahan?"

"Aku tahan." Ucap Lisa.

Marco tertawa mendengar ucapan Lisa yang sangat meyakinkan.

"Oke.. Daddy percaya. Tapi pasti sakit sekali jika di tahan."

"Daaadd..."

Marco tertawa sementara Lisa hanya menghela nafasnya.

"Ayo periksakan saja. Tidak ada salahnya."

Setelah cukup berdebat lama, Lisa akhirnya menyetujui usulan Marco.

---

Hasil test Lisa sudah keluar. Perawat memberikan selembar kertas tersebut dan langsung pergi. Marco dan Lisa melihat dengan seksama dan di dalam kertas tersebut dinyatakan bahwa Lisa menderita Azoospermia.

"Apa-apaan ini?" Tanya Lisa tak terima.

"Lisa tenang dulu." Ucap Marco.

"Ini pasti salah Dad. Penyakit apa itu?! Aku sehat. Bila perlu bukti, aku akan buktikan kalau aku bisa memiliki keturunan."

"Ayo temui dokter." Ajak Marco.

"Tidak. Aku tidak percaya pada Dokter."

"Lisaa.."

"No! Dad. Sudah ku bilang, bukan. Hasil test seperti ini tidak berguna. Akan menambah beban pikiran." Ucap Lisa berjalan menjauh meninggalkan Marco.

Saat Lisa sudah menjauh, perawat yang tadi memberikan informasi kembali dan meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Marco karena salah memberikan kertas hasil lab. Benar-benar kesalahan fatal dan Marco bisa menuntut perawat tersebut. Tapi ia memaafkan dan langsung mengambil hasil test Lisa yang asli. Marco membaca sekilas dan mengatakan bahwa Lisa tidak mengidap penyakit apapun dan bisa memberikan keturunan.

Marco akan memberitahu Lisa saat anak itu akan berangkat kuliah. Tapi ternyata ia lupa dan tidak tersampaikan bahkan setelah ia meninggal.

**

Lisa berdiri berhadapan dengan Jennie di depan pastor. Mereka hanya menikah di gereja dengan hanya mengundang Seulgi dan Irene yang menggendong baby J.

Mereka mengucapkan janji suci pernikahan. Dengan tangan yang saling menggenggam dan mata yang saling mengunci dalam tatapan yang lembut.

Lisa sudah mengucapkan janjinya, sekarang giliran Jennie. Jennie tersenyum menatap Lisa yang terlihat nervous.

Tie Me Down ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang