"Lepasin gue!" Dengan kedua mata yang tertutup, Daksa berusaha memberontak dari ikatan tali yang kini melingkupi tubuhnya. Tangannya terikat ke belakang, dengan tubuh yang terus bergerak gelisah.
"Nggak sebelum lo mau nolong temen-temen kita."
Berkat laporan dari Andika dan Nuraga, kini polisi berhasil menangkap tiga pria yang terlibat dalam kecelakaan itu. Dan masih ada empat pria lagi masih dalam pengejaran.
Namun tiga pria yang tertangkap masih bungkam. Karena mereka tahu, bahwa teman-temannya akan datang bersama Daksa, dan membebaskan mereka. Membuat polisi cukup murka karena tindakan mereka.
"Masalah itu bukan urusan gue lagi! Lepasin gue!"
Geram, satu pria menampar wajah Daksa sampai wajah cowok itu menoleh ke kanan. Rasa anyir darah langsung terasa di indera pengecapan, membuat Daksa meludah.
"Kalau lo mau keluar hidup-hidup, bebasin temen-temen kita." ucap pria yang memukul Daksa tadi.
"Nggak! Gue nggak sudi nolong temen kalian!"
Dua pria lainnya maju, mulai memukuli Daksa sampai cowok itu pingsan. Tindakan mereka segera dihentikan oleh sang ketua. Jika diteruskan, Daksa bisa mati saat ini juga.
Ruangan menjadi hening. Baru saja si ketua hendak membuka mulut, suara tembakan terdengar dari luar. Mereka berlari, memeriksa keadaan, takut-takut polisi lah yang datang.
Namun mereka tak menemukan apa pun selain semak-semak. Beberapa detik setelahnya, seseorang mendobrak pintu belakang diiiringi dengan langkah kaki yang bersahutan.
Belum sempat melarikan diri, pria-pria itu berhasil di tangkap oleh si penyusup. Mereka dibuat tak sadarkan diri. Beberapa orang berjaga, lalu sisanya membawa Daksa pergi.
Ada satu cowok yang melepas masker hitamnya. Menatap datar ke arah Daksa yang kini berada di dalam mobil. Wajah penuh luka Daksa menimbulkan ledakan amarah di dadanya.
Karena luka itu ... tak sebanding dengan milik Jenggala.
◗◗◗
"Pa, sudah tiga hari. Kenapa polisi belum juga menemukan Daksa?" Penampilan Dayita terlihat kacau dengan lingkaran mata yang menyeramkan. Sejak tiga hari lalu, wanita itu tak pernah nyenyak dalam tidurnya.
Nuraga hanya bisa mengusap bahu sang istri. Lelaki itu pun sama bingung nya dengan Dayita. Segala cara sudah dia lakukan untuk menemukan Daksa. Namun sampai hari ini, tak ada kabar baik tentang putranya.
Sedangkan Sahmura dan Antonio masih terus mencari Daksa. Bertanya pada teman-teman jauh Daksa. Tiga hari ini juga Sahmura tak sempat pulang ke rumah. Di temani Antonio, Sahmura pergi ke Bandung.
KAMU SEDANG MEMBACA
|✔| Kedua
Teen FictionKetika anak pertama merasa memiliki beban karena selalu di tuntut untuk menjadi yang terbaik, anak bungsu mengeluh karena merasa harus menuruti setiap perintah kakak-kakaknya. Namun di sisi lain, ada anak kedua yang kehadirannya sering kali dilupaka...