5. The Secret

2.3K 180 7
                                    

Hai!
Ini dia chapter kelima dari BEAST!
Jika ada salah penulisan silakan comment! :)

--------------------------------------

Patrick menghela napas lalu menceritakan tentang percobaan rahasia orangtuanya.

Astaga! Ternyata orangtua Patrick sedang menciptakan sebuah senjata biologis!

Benar-benar mengejutkan!

"Patrick, jika semua ini benar kenapa kau masih membiarkan kami berlibur di sini?!" Ed berkata marah.

"Maafkan aku, seharusnya aku tidak membiarkan kalian berlibur di sini." Kata Patrick. "Aku hanya ingin membuat Kate terkesan akan keindahan pulau ini." sambungnya.

"Kau benar-benar bodoh, Pat!"Sembur Jill.

"Lalu, apa maksudmu 'mereka'?" Tanya Tom.

Patrick lalu menjelaskan bahwa orangtuanya selalu mengirim kabar setiap 12 jam ke pihak yang meminta mereka membuat senjata biologis itu.

Karena lab telah meledak jelas tidak akan ada yang mengirim kabar kepada mereka.

Kemungkinan besar mereka akan mendatangi pulau ini dan mencari tahu apa yang terjadi.

"Hei, bukankah itu bagus? Kita bisa menumpang pada mereka untuk pulang." Kata Ed.

"Tidak, Ed. Mereka bukanlah orang yang baik hati. Mereka akan langsung membunuh kita jika kita tahu tentang senjata biologis itu." Kata Patrick.

Kami duduk termangu. Mencerna semua informasi.
Atas saran Patrick kami pun melanjutkan perjalanan kembali.

Apa pun yang terjadi kami harus bisa sampai ke kapal itu.

"Hei, kalian dengar itu?" Tanya Kate.

"Apa?" Tanya Ed.

"Ssstt.. Coba dengar itu. Apakah itu suara helikopter?" Tanya Kate.

Aku mempertajam pendengaranku. Samar-samar memang terdengar suara helikopter.

"Oh, tidak. Mereka sudah datang." Kata Patrick panik.

Kami bersembunyi di balik pohon besar.

"Apa yang harus kita lakukan, Pat?" Tanya Kate khawatir.

"Kita tetap harus pergi ke kapal itu, apapun yang terjadi." Kata Patrick.

"Setidaknya mereka akan membunuh monster-monster itu 'kan? Jadi kita tidak perlu khawatir." Kata Ed.

"Yah, mereka adalah penembak jitu. Tapi bukan hanya zombie yang akan mereka incar. Mereka pasti akan membunuh kita juga kalau mereka melihat kita." Sahut Patrick.

"Jadi, apa yang harus kita lakukan?" Tanya Jill.

"Kita harus mengambil jalan di dekat pantai. Pokoknya kita tidak boleh dekat-dekat dengan lab. Tetapi jaraknya memang lebih jauh sedikit." Kata Patrick.

Kami mengangguk. Jika itu memang pilihan terbaik, jadi harus diterima.

Setelah suara helikopter tidak terdengar lagi, kami kembali menyusuri hutan. Tetapi dengan rute yang dikatakan oleh Patrick tadi.

Sudah lumayan lama kami berjalan. Aku sudah merasa sangat lelah. Tapi Patrick bilang kita harus sampai di dekat pantai Timur sebelum gelap.

"Nic, biar aku bawakan ranselmu." Kata Thomas.

"Tidak usah, Tom. Aku masih kuat kok." Sahutku.

"Sabar ya teman-teman. Sebentar lagi sampai kok." Patrick menyemangati kami.

BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang