11. Salju pertama turun

1.1K 145 8
                                    

Diana memiliki rencana untuk berjalan jalan keliling mansion, tempat kediamannya. Walaupun sudah hampir 2 bulan Diana berada di sana, ia belum pernah sekalipun benar benar menelusuri setiap inchi mansion tersebut. Jadi di kesempatan emas ini, tentu saja Diana akan pergi karena ia tidak memiliki kegiatan lain dan bisa saja mati karena bosan.

Begitulah niatnya tadi.

Diana menghentikan langkahnya ketika tidak sengaja mendengar suara bisik bisik dari arah lorong, ia maju sedikit untuk melihat suara apakah itu. Diana menangkap 3 pelayan yang sedang beristirahat sambil sesekali tertawa. Diana berusaha mendengarkan suara yang sangat pelan itu.

"Hm? Nona ada apa? Apakah ada bagian dari badan anda yang masih sakit? Lebih baik kita kembali saja ke kamar!" ucap Fuely dengan gelisah melihat Diana yang tiba tiba berhenti sambil mengernyitkan dahi, terlebih badannya yang tiba tiba bersandar ke tembok. Fuely langsung memegang tangan Diana, bersiap untuk memapahnya jika benar Diana sakit lagi.

"Ah tidak apa apa,sepertinya aku sedikit kedinginan karena suhunya tiba tiba jadi rendah, bisa tolong ambilkan sesuatu yang dapat menghangatkan?" balas Diana, yang kemudian dijawab anggukan oleh Fuely, walaupun sebenarnya ia juga bingung apakah Diana bersandar dari tembok dapat menghangatkan tubuh?

Tapi rasanya Fuely tidak mau jika harus meninggalkan Diana, terlebih sebentar lagi ada pesta kerajaan, pekerja disini menjadi semakin sibuk karena tamu tamu yang tidak berhenti berdatangan. Dan tidak ada yang bisa melayani Diana, selagi Fuely pergi. Tapi jika melihat Diana bersikeras untuk keluar seperti tadi, mau tidak mau Fuely harus pergi untuk membawakan scarf, dan jaket berbulu yang hangat.

terlebih karen pelayan pelayan banyak yang melayani tamu, jadi Fuely tidak bisa meminta tolong kepada pelayan lain. Apalagi ada sekitar 5 pelayan untuk melayani 1 tamu, dan itu benar benar membuat sibuk karena tamunya tidak hanya 1 atau 2 saja, terlebih Raja malah melimpahkan tugas tugasnya sebelum pesta kepada Duke Belliars, yang merupakan kepala keluarga tempat ini.

Jadi tamu tamu yang harusnya berhadapan dengan yang mulia Raja, harus bertemu dengan Duke. Tamu tamunya merupakan orang orang penting dari berbagai negara, jadi harus dilayani dengan ekstra hati hati.

Dasar. Para pelayan jadi banyak yang mulai bergosip untuk kesenangan pribadi dan melepaskan penat. Walaupun begitu, bukankah memang dari dulu pelayan di sini sangat suka bergosip?

Lupakan pembicaraan diatas, Diana sekarang memejamkan matanya berusaha untuk mendengarkan,

"Apa kalian dengar? Katanya yang mulia pangeran ke-3 yang rumornya buruk rupa itu akan menginjakkan kakinya di dunia sosialita setelah 10 tahun tidak keluar dari sarangnya. Kata orang orang yang tidak sengaja bertemu dengan pangeran, dia selalu mengenakan topeng kemana mana. Haha, pasti yang mulia sangat malu untuk memamerkan wajah jeleknya itu, pasti banyak luka di wajahnya karena dia kan pecinta perang" cibir pelayan tersebut sambil tertawa.

'sadis ya teman teman, pelayan di mansion ini lidahnya tajam semua' batin Diana sambil menggelengkan kepalanya.

"Aku juga yakin jika dia pasti malu, hihihi. Tidak ada yang lebih tampan dari yang mulia pangeran ke-2. Pangeran Arthur memang paling mantap! Ngomong ngomong aku tidak sabar dengan pesta kelahiran kerajaan yang akan diadakan 1 bulan lagi, apakah aku bisa mendapatkan keberuntungan dengan tidak sengaja bertemu pangeran Arthur ya? Seperti di novel novel romansa yang kubaca. Ah, aku tidak sabar menantikannya." Mendengar hal tersebut membuat Diana jadi teringat akan sesuatu,

Arthur merupakan kandidat pertama dalam harem yang dimiliki Elena, dan jika tidak salah ingat. Bukankah Arthur dan Diana akan bertemu di pesta perayaan kelahiran kerajaan tersebut? walaupun bertemunya karena hal buruk sih. Karena Arthur di situ menahan Diana karena Diana membuat onar di salah satu bazar milik Arthur.

Aku Antagonisnya kan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang