14. Elena? ✨pap Derick✨

1K 130 12
                                    

"kenapa kau melihatnya seperti itu?" tatap Derick sembari sedikit mengeluarkan ekspresi tak suka dan menatap tajam ke arah Diana, membuat anak anak yang ada di pelukan Diana menjadi ketakutan. Hal tersebut membuat Diana menjadi sedikit panik dan juga marah pada Derick.

"Memang kenapa? Lagi pula, memangnya salah kalau aku sedang menikmati indahnya karya tuhan?" jawab Diana dengan nada sinis tidak terima, sambil masih berusaha untuk menenangkan anak anak yang ada di pelukannya.

Diana memerintahkan para pelayan untuk membawa anak anak maupun orang orang yang terluka ke ruang istirahat, melihat akan sangat menyusahkan jika rumor dirinya dan Derick bertengkar. Tentu saja itu akan sangat merepotkan untuk Diana.

"a-anu..." dengan nada yang terdengar ragu, suara halus tersebut berhasil membuat Diana dan Derick menjadi terfokuskan kepadanya.

Terlihat wanita bersurai silver disana memasang wajah cemas sambil memainkan jarinya yang terlihat bingung.

Saat melihat Diana dan Derick yang langsung mengalihkan perhatiannya ke arah dirinya. Pipi wanita yang seputih salju tersebut langsung memerah perlahan lahan dan menampakkan wajah imutnya yang sedang merona.

"Apa!" Bentak Derick yang merasa terganggu dengan wanita tersebut. Bahkan sorot mata wanita tersebut yang terus terusan melekat pada dirinya sejak tadi sangat menganggu dirinya.

"S-saya hanya ingin berterima kasih, berkat anda saya dapat keluar dengan selamat dari tempat mengerikan tersebut, atas nama keluarga Elschatcher saya sangat berterima kasih, saya akan memberikan berapa pun yang anda mau jadi jangan sungkan sungkan! " ucapnya dengan lembut, sambil sedikit menarik ujung gaun putih lusuhnya yang penuh debu dan lumpur, kemudian membungkuk dengan hormat. Sesuai dengan etika bangsawan ketika saling menyapa.

'Elschather? Berarti benar orang yang ada di depan ku ini Elena? Tokoh utama itu? Wah...' batin Diana yang masih menatap Elena dengan lekat dari atas hingga bawah, dan sungguh! Orang yang ada di depannya ini benar benar terlihat sangat cantik walaupun wajahnya penuh debu dan pakaiannya lusuh.

"Saya yakin keadaan saya saat ini sangat tidak layak untuk dilihat oleh anda, tapi saya benar benar berterima kasih karena berkat anda nyawa saya terselamatkan" lanjutnya lagi kemudian melihat ke atas, lebih tepatnya melihat wajah Derick sambil tersenyum ramah.

Derick yang merasakan tatapan aneh dari Elena, langsung mendorongnya untuk menjauh karena tatapannya begitu mengusik. walaupun Derick mendorong Elena tidak sampai terjatuh tetapi melihat Elena di perlakukan seperti itu tentu saja Diana tidak terima. Diana berniat untuk membantu Elena yang terlihat sempoyongan.

Saat Diana hampir menyentuh bahunya. Tiba tiba Elena terjatuh ke belakang dan berteriak kesakitan dengan sangat kencang, membuat Diana yang bahkan belum menyentuhnya langsung terkejut.

"AAKKHH!" Teriak Elena dengan kencang. Mendengar hal tersebut, Verion yang entah dari mana datangnya, muncul tiba tiba dengan heroiknya.

Betapa terkejutnya dia saat melihat Diana mendorong perempuan bersurai silver itu dengan kasar membuat perempuan bertubuh mungil tersebut sampai terjatuh dan berteriak kesakitan seperti itu.

"Apakah anda tidak apa apa?" Saat Verion ingin membantu memapah Elena, ia melihat wajah cantik Elena yang sedang meringis kesakitan sambil meneteskan air mata, dan disaat itu pula Verion melihat luka gores yang cukup besar di bahu Elena.

Melihat perempuan cantik tersebut menangis kesakitan tentu saja membuat Verion marah.

Tanpa bukti yang jelas dia langsung yakin bahwa Diana adalah pelaku dari semua ini. Verion mengepalkan tangannya menahan amarah.

"T-tidak apa apa tuan, saya baik baik saja saya yakin Nona Belliars tidak sengaja memegang erat luka saya dan mendorong saya. Saya sungguh baik baik saja" ucap Elena dengan panik sambil menggenggam erat tangan Verion yang saat ini mengepal karena kesal.

Aku Antagonisnya kan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang