16. Kendrick

902 124 21
                                    

"NON-" saat wajah bahagia Fuely mulai terlihat karena mendapati sosok Diana di depannya. Entah mengapa, Diana yang saat itu memasang wajah panik langsung terdiam.

"apa yang kau lakukan?" tanya Diana sambil menatap Axlanthar dengan dahi yang dikerutkan dengan ekspresi paniknya. Bagaimana tidak, ia melihat pelayannya tersebut tiba tiba berhenti bergerak. Bahkan rok yang Fuely kenakan pun tidak bergerak padahal saat ini anginnya sedang kencang secara tiba tiba. Apalagi saat ini Fuely sedang melompat, Diana yang melihatnya ingin sekali bertanya tapi ia baru teringat bahwa disini adalah dunia fantasi sihir dan pedang.

"dia berisik, jadi saya membekukannya sebentar'' ucapnya santai yang makin membuat Diana jadi tambah mengerutkan dahinya. Axlanthar datang menghampiri Fuely yang sedang melompat dengan posisi ingin memeluk, kemudian Axlanthar memegang kepala Fuelydengan satu jari. Entah mengapa... rasanya seperti angin kencang tadi tertarik ke arah Axlanthar dan ruangan tersebut menjadi tenang seperti sebelumnya.

Axlanthar kembali ke sebelah Diana dan memetikkan jarinya. Seketika Fuely langsung berdiri dengan tegak dan tersenyum. "kalau begitu saya permisi dulu" ucapnya sambil sedikit membungkuk kemudian pergi meninggalkan Diana yang masih dalam keadaan bingung dengan yang Fuely baru saja lakukan. Seakan akan kejadian bahwa Diana tidak muncul seharian itu tidak ada.

"aku malas untuk menanyakan ada apa, jadi bisakah kita cepat selesaikan ini, sebelum mereka benar benar menemukan bahwa aku baru saja merusak aula penting dari mansion keluarga ini" Axlanthar yang mendengarnya langsung tersenyum, dia memetikkan jarinya, dan pintu yang rusak tersebut seketika langsung kembali seperti semula.

"Anda hanya perlu membaca mantranya, dan kemudian lingkaran tersebut akan menarik mana anda keluar untuk mengisinya, bukan kah itu mudah?" Axlanthar memasukkan tangannya kedalam angin itu lagi dan mengeluarkan sesuatu yang seperti, permen (?)

"ini adalah permen yang dapat mengisi mana anda, jadi jangan khawatir. Terlebih rasanya sangat manis seperti permen sungguhan" ia menaruh permen tersebut ditangan Diana yang tanpa basa basi langsung Diana makan. Karena ia sudah lelah dan ingin segera tidur setelah ini, jadi ia harus bergegas kan?

Niatnya sih memang seperti itu, tapi Diana sudah memakan 15 permen dari Axlanthar karena ia tidak bisa memanggilnya sudah sebanyak 5 kali. Terlebih pemanggilannya ternyata sangat sulit, apakah karena gambarnya yang jelek? 'Ayolah... muncul... aku sudah lelah, rasanya sekujur badan ku kesemutan!'

Diana duduk di samping lingkaran sihir tersebut sambil mengistirahatkan kakinya yang sudah kelelahan sejak semalam. Diana menatap lelah kearah Axlanthar sekaligus bingung. Apakah benar tidak ada yang salah? Kenapa spiritnya tidak muncul? Diana yakin sekali bahwa ekspresinya ini sudah sangat jelas menanyakan hal tersebut, tetapi Axlanthar yang melihatnya hanya tersenyum kemudian menawarkan permen mana itu lagi. 'Sial! Dia mau bilang kalau dia juga ga tau kan? Trs ngasih tu permen berarti gue harus tetep nyoba!'

Diana mengambil permen tersebut kemudian memakannya, tapi mau bagaimana pun juga, dia tidak bisa menolak godaan rasa dari permen tersebut. Karena akhirnya setelah lebih dari 1 bulan berada di dunia novel itu, dia bisa merasakan rasa seperti meminum cola, yang merupakan rasa dari permen tersebut.

Diana menghela napasnya perlahan lahan, menegakkan bahunya dan memejamkan matanya. Ia mulai berkonsentrasi dan fokus kepada lingkaran sihirnya. Dengan perlahan ia mulai membaca mantranya dengan bersenandung seperti sedang bernyanyi.

"σε εσένα που είσαι ο υψηλότερος ανάμεσα σε αυτούς που είναι ψηλά, έλα να επιστρέψεις στην προκαθορισμένη τάξη του κόσμου, δηλαδή είσαι μαζί μου και εγώ μαζί σου. Σε καλώ προσφέροντας ό,τι έχω, έλα κοντά μου και θα σε καλωσορίσω"

Aku Antagonisnya kan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang