07 🌻

3.1K 245 8
                                    

Happy reading

.
.

Daffa kecil berlari mengejar bola di lapangan, lebih tepatnya di taman yang lahannya sedikit luas dan kosong bersama teman-temannya, ia di temani oleh Aulia sendiri yang duduk di kursi taman memantaunya.

Bola yang mereka mainkan terpantul jauh Daffa pun berinisiatif untuk mengambilnya, dengan sedikit berlari Daffa mengambil bola itu dan tanpa sengaja ia menabrak seorang pria. Dengan sigap pria itu menahan tubuh Daffa saat hendak jatuh.

"Kau tidak apa-apa nak?" tanya pria itu, Daffa mendongakkan kepalanya menatap pria yang ia tabrak dan yang menolongnya pula.

"Maaf, om" bukan nya menjawab Daffa malah meminta maaf, karena memang itu yang di ajarkan oleh Ayu. Meminta maaf jika kita memang yang salah.

"Tidak papa, kamu tidak apa-apa kan?" tanya pria itu lagi, ia memegang kedua bahu Daffa memeriksa apakah ada luka.

"Daffa tidak apa-apa om, ini kalena om. Maaf dan telimakasih" Daffa tersenyum manis memamerkan gigi putih.

Deg.

Jantung pria itu tiba-tiba berdetak dengan cepat, ia mengalihkan wajahnya kearah lain lalu kembali menatap Daffa yang menatapnya dengan tatapan polos. "Om kenapa?" tanya Daffa melihat gelagat pria itu.

Laki-laki itu menggeleng dan tersenyum. "Om tidak apa-apa, oh iya kalau boleh tau nama kamu siapa sayang?" tanya pria itu lembut.

"Nama Daffa, Daffa om" jawab Daffa tersenyum manis membuat pria itu terkekeh gemas.

"Halo Daffa, kalau nama om Radit. Daffa panggil om Adit aja ya" Daffa mengangguk mengerti.

"Daffa" Aulia datang dengan sedikit berlari menghampiri mereka. Aulia menarik Daffa dengan lembut dari Radit.

"Maaf ya om, keponakan saya mungkin tidak sengaja menabrak om tadi" kata Aulia meminta maaf.

"Tidak masalah" kata Radit menjulurkan tangannya mengusap pipi Daffa.

"Daffa ini kartu nama om, Daffa boleh hubungi om di nomor itu" Radit memberikan kartu namanya pada Daffa. Daffa  pun menerimanya. "Siap om" katanya.

"Yaudah kalau begitu om pergi dulu" Radit pun pamit dan pergi dari sana.

"Kita pulang aja yuk" ajak Aulia, Daffa mengangguk patuh. "Tapi Daffa mau kembaliin bola ini dulu onty" ujar Daffa.

"Iya, yaudah yuk"

***

"Bunda kok belum pulang ya onty" ucap Daffa menatap pintu rumahnya menunggu Ayu pulang.

"Onty juga gak tau sayang, mungkin bunda bentar lagi juga pulang" jawab Aulia mengusap kepala Daffa.

Daffa menghela nafas. "Kangen bunda" gumamnya seraya menunduk.

Aulia mendengar itu pun berusaha untuk menghibur keponakan nya. "Daffa sayang bagaimana kalau kita masak buat bunda? Jadi bunda pulang makanan nya udah jadi, pasti bunda senang banget apalagi Daffa yang masakin" ujar Aulia, dengan was-was ia menatap keponakannya.

Daffa nampak berfikir hingga raut wajahnya berseri-seri "Ayo onty, bunda pasti capek waktu pulang kelja. Dan capek nya hilang deh setelah makan" seru nya bersemangat.

"Yup, yaudah ayo ke dapur keburu bunda Ayu pulang" ajak Aulia.

"Ayok..."

Disisi lain Ayu baru saja pulang dari tempat kerjanya. "Mbak saya duluan ya" pamit Ayu pada rekan kerja nya.

"Iya yu, hati-hati ya"

Ayu berjalan menyusuri jalan, ia singgah di sebuah toko makanan. "Assalamualaikum Bu" salam Alya.

"Waalaikumussalam, udah pulang ya yu. Ini yu diantar cepat ya tadi mereka nelpon dan mau makanan di antar lebih cepat" wanita paruh baya itu memberikan sebuah box berisi makanan.

"Siap Bu" Alya mengambil kotak itu dan membawanya ke keluar menuju motor milik toko itu. Ayu mulai menjalankan motor nya menuju alamat yang sudah ia catat.

Hingga Ayu sampai di rumah yang lumayan besar. "Assalamualaikum, permisi" Ayu berteriak di depan gerbang.

"Iya ada apa nak" tanya pak satpam.

"Saya mengantar pesanan ibu Halimah, ini benar kediaman ini Halimah buka ya pak?" tanya Ayu memastikan.

"Iya benar" jawab satpam itu.

"Ini ya pak makanan nya" Ayu memberikan box nya pada pak satpam tersebut.

"Iya, makasih ya"

"Kalau begitu saya pamit pak assalamualaikum" pamit Ayu kembali ke motor nya dan pergi dari sana.

"Waalaikumussalam"

Setelah mengantar beberapa pesanan orang Ayu pun pulang ke rumah dengan berjalan kaki, Ayu mengusap keringat yang ada di dahinya. "Yaallah capek banget" ujarnya, ia berhenti sejenak dan duduk di pinggir jalan beristirahat.

"Kalau naik kendaraan umum pakai uang lagi, sedangkan aku mau hemat buat membayar spp Aulia" gumamnya pelan.

"Semangat yu, itu semua kan demi Aulia dan Daffa" Aulia mengangguk, ia menyemangati dirinya sendiri.

Ia pun berdiri dan kembali berjalan pulang, hingga beberapa saat kemudian ia sudah sampai di rumah nya.

Tok tok tok.

"Assalamualaikum" salah Ayu lalu membuka pintu.

"Waalaikumussalam" jawab Aulia.

"Baru pulang kak"

"Iya, oh iya Daffa mana?" Ayu menanyakan keberadaan Daffa, karena biasanya ialah yang menyambut nya saat pulang kerja.

"Ada kok kak, kakak mandi aja dulu trus makan" ucap Aulia.

Ayu pun mengangguk lalu beranjak ke kamar nya, tak butuh banyak waktu ia sudah keluar lebih fresh dari sebelumnya menuju dapur.

"Bunda..." di dapat Daffa menyambut nya dengan pelukan.

"Ayo bunda duduk, lalu makan" Daffa menarik tangan Ayu, ia menarik kursi dan mempersilahkan Ayu untuk duduk. Setelah itu ia ikut duduk di samping Ayu.

"Bunda mau makan apa? Ini semua Daffa dan onty yang buat loh bunda, khusus untuk bunda" ucap nya.

Ayu tersenyum seraya mengelus kepala Daffa. "Makasih sayang, bunda mau semuanya dong, mau tau bagaimana enaknya masak putra bunda ini" dengan semangat Daffa mengambil lauk yang ia dan onty nya masak.

"Bunda makan ya" Ayu mulai menyuap makanan nya. "Enak banget sayang, makasih ya sayang"

"Sama-sama bunda" ucap Daffa tersenyum manis.

"Maaf ngerepotin kamu lia" ucap Ayu pada Aulia.

"Apaan sih kak, kayak siapa aja. Aulia juga gak bisa bantu kakak dan kalau cuma seperti ini bukan apa-apa sama apa yang kakak lakukan" ujar Aulia, Ayu hanya tersenyum.

"Yuk, lanjut makan" ajak Aulia.

"Mau bunda suapin?" tanya Ayu pada Daffa, Daffa menggelengkan kepalanya menolak. "Tidak usah bunda, bunda pasti capek pulang dari kerja. Bunda makan aja yang banyak biar enggak capek lagi" kata Daffa membuat Ayu tertawa.

"Ada-ada sih sayang, yaudah makan lagi gih" mereka pun memakan makanannya dengan hikmat.

Tbc.




Jangan lupa untuk Vote dan Komen yaa...
See u next part 🤗

Mawar Jk







Bunda Ayu [TAMAT] OPEN POTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang