Chapter 12

1.7K 238 42
                                    

Yewon segera berlari setelah turun dari taksi yang mengantarnya ke rumah sakit. Mengabaikan umpatan beberapa orang yang tak sengaja ia tabrak.

"Yerin Unnie!"

Yang di panggil menoleh, Yerin bisa melihat Yewon yang berlari menghampirinya.

"Apa yang terjadi? Kakakku baik-baik saja kan?" tanya Yewon dengan nafas terengah. Ia bahkan masih mengenakan rompi minimarket. Gadis itu tak sempat melepasnya karna terlalu panik. Mendengar kabar tentang kakaknya yang pingsan membuat Yewon cemas bukan main.

"Tenang Yewon-ah, Kakakmu sedang ditangani."

Tak lama pintu ruang UGD terbuka. Seorang Dokter wanita tampak keluar. Yerin yang melihat pun segera menghampiri. Namun tidak dengan Yewon. Gadis itu justru terdiam di tempatnya saat ia mengenali wanita berjas putih dihadapannya.

"Dokter, bagaimana keadaannya?" tanya Yerin.

Tak langsung menjawab, tatapan Dokter justru jatuh pada Yewon. Keterkejutan begitu tampak di wajah keduanya.

Ingat! Wanita itu adalah Dokter pribadi keluarga Park. Jiwon sama sekali tak menyangka akan bertemu dengan anak tiri Seojoon. Irene dan Yewon, dua gadis yang sempat mambuat keluarga Park kalang kabut mencarinya.

Mengabaikan rasa terkejutnya akan pertemuan tak terduga itu, Jiwon kembali fokus pada kondisi Irene.

"Kau tau jika kakakmu hidup hanya dengan satu ginjal?" Dokter Jiwon bertanya seraya menatap Yewon.

Pertanyaan dari Dokter membuat dada Yewon bergemuruh. Kemungkinan sebentar lagi ia akan mendapat kabar tak baik tentang kondisi kakaknya.

"Begini, seseorang memang bisa hidup dengan satu ginjal. Tapi tidak menutup kemungkinan jika kondisi itu suatu saat bisa memperburuk keadaan kakakmu. Terlebih jika dia terlalu melakukan aktifitas berat."

Nafas Yewon seolah tercekat. Apa yang ia takutkan selama ini mungkin akan menjadi kenyataan. Kakaknya akan sakit karna hanya hidup dengan satu ginjal.

Yerin tampak bingung mendengar penjelasan Dokter. Semakin bingung saat melihat bagaimana Dokter Jiwon menatap Yewon. Keduanya seperti sudah saling mengenal.

Lalu Irene? Yerin bahkan baru tau jika teman satu profesinya itu hanya memiliki satu ginjal untuk bertahan hidup.

.

.

.

Sudah beberapa menit berlalu, jika bukan karna paksaan juga ancaman dari wanita dihadapannya, mungkin Yewon akan memilih pergi secepatnya. Dalam hati gadis itu mengumpat, ia sungguh kesal saat Dokter Jiwon menariknya untuk berbicara diruangannya.

"Jadi kau ingin aku memberitahu mereka? Baiklah aku akan..."

"Sebenarnya Dokter ingin apa?" kesal Yewon.

Wanita bermarga Kim itu tersenyum tipis. Ia memang tak begitu dekat dengan Yewon. Selain karna anak tiri Seojoon itu yang tertutup, Yewon juga terkenal akan pribadinya yang sedikit keras. Watak gadis itu hampir sama dengan Jennie dan Lisa.

"Pertama kau harus tau jika keluargamu sedang mencarimu Yewon."

Satu alis Yewon terangkat.

"Keluarga yang mana? Aku sudah bersama keluargaku Dokter."

Jiwon mengatupkan bibirnya, ia melupakan fakta tentang kekacauan yang terjadi sebelum Yewon dan keluarganya memutuskan untuk pergi. Juga tentang alasan mereka pergi, Jiwon mengetahuinya.

"Kalian tak berniat untuk kembali?"

Yewon terkekeh pelan. Untuk apa ia kembali ke tempat menyesakkan itu.

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang