"Apa yang terjadi dengannya?"
Lisa segera mendekat saat Dokter selesai memeriksa Yewon.
"Cedera tulang bahu. Nona, sepertinya adikmu baru saja terlibat perkelahian. Kami menemukan beberapa luka memar di tubuhnya."
"Mwo? Berkelahi? Bagaimana mungkin?"
Lisa tentu terkejut, ia beralih menatap Yewon yang terbaring di atas bangsal dengan mata terpejam. Tampak jelas wajah Yewon seperti menahan sakit.
"Saya hanya menduga. Luka di telapak tangannya sudah kami jahit. Untuk beberapa hari ke depan jangan biarkan dia melakukan aktifitas berat."
Lisa kembali menatap Dokter lalu mengangguk pelan. Banyak hal yang ia pikirkan sekarang. Mengenai kondisi Yewon, juga apa yang membuat adiknya itu mengalami cedera.
Berkelahi?
"Apa dia harus di rawat?"
Dokter tampak mengangguk.
"Biarkan dia di sini dua sampai tiga hari untuk memastikan kondisinya. Kami juga sudah memasang gips di bahu kiri adikmu Nona." jelas Dokter kembali.
"Tak ada yang serius kan?" tanya Lisa memastikan. Ia cukup khawatir saat tadi melihat Yewon kesakitan.
"Jangan khawatir, adikmu akan baik-baik saja. Hanya saja, dia mungkin akan sedikit kesulitan untuk beraktifitas karna cedera di bahunya."
Di rasa cukup, Dokter memutuskan untuk keluar dari kamar rawat Yewon. Tak lupa Lisa mengucapkan terima kasih pada Dokter yang sudah menangani adiknya.
Hela nafas terdengar dari mulut Lisa. Hanya dirinya yang saat ini menemani Yewon. Ia belum mengatakan apapun pada keluarganya mengenai apa yang terjadi pada Yewon.
Lisa berjalan mendekati bangsal, ia menarik kursi lalu duduk tepat di sisi bangsal Yewon.
"Sebenarnya apa yang terjadi denganmu Yewon-ah? Kau berkelahi dengan siapa?" gumam Lisa seraya menatap lekat wajah Yewon. Sudut bibir Yewon juga tampak memar. Hal itu semakin membuat Lisa percaya jika adiknya benar-benar berkelahi.
"Jangan menatapku terus-menerus."
Lisa pikir Yewon tengah tidur. Ia sedikit terkejut saat Yewon tiba-tiba berbicara.
"Sekarang katakan apa sebenarnya terjadi padamu."
Yewon menaikkan satu alisnya, ia baru saja membuka mata dan langsung di sambut ucapan Lisa yang membuatnya bingung.
"Apa yang terjadi padaku? Memangnya aku kenapa?"
Jika gadis di hadapannya itu sedang tidak sakit, mungkin Lisa sudah menjitak kepalanya.
"Kau tidak lihat kondisimu sekarang? Bahu kirimu di pasang gips, lalu memar di wajahmu, kau mendapatkannya dari mana?"
Sepertinya Lisa tengah dalam mode tak bersahabat. Meski ucapannya masih terdengar lembut, siapapun tentu tau jika gadis berponi itu sedang menahan kekesalahannya pada Yewon.
"Kau berkelahi?" tanya Lisa kembali karna Yewon tak kunjung menjawab pertanyaannya.
"Itu... ku rasa iya." jawab Yewon tanpa beban.
Berbohong pun sudah pasti Lisa tak akan percaya. Yewon akan menjawab jujur apapun yang di tanyakan oleh Lisa. Ia juga akan pasrah jika harus kembali mendapat omelan dari kakaknya itu.
"Kau memiliki musuh? Haruskah di selesaikan dengan berkelahi?"
Yewon menjawab dengan anggukan, membuat Lisa menggeleng tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT
FanfictionSatu atap dengan saudari yang berbeda. Mereka hidup berdampingan, namun tidak dengan hati mereka yang saling menolak. Jisoo - Jennie - Rosè - Lisa - Irene - Yewon - Yeri # 1- kimjisoo 15-05-2022 # 1- parkchaeyoung 08-06-2022 # 1- umji 17-06-2022 # 1...