Chapter 28

1.4K 239 13
                                    

Pulang~

Yerim ingin pulang~

Yerim tidak suka di sekolah~

Hati Minyoung serasa tersayat mendengar penuturan putri bungsunya. Seumur hidup ia tak pernah membiarkan Yeri terluka. Namun hari ini, sebuah kejadian buruk yang menimpa Yeri berhasil menyakiti hatinya.

Mendapat kabar tentang Yeri yang terkunci di kamar mandi sekolah, juga tentang perlakuan buruk yang Yeri terima dari beberapa murid disana, rasanya hati Minyoung benar-benar hancur. Melihat wajah ketakutan Yeri, juga tubuh Yeri yang terus bergetar membuat Minyoung tak ingin melepas dekapannya.

Jisoo menatap sendu Ibu dan adiknya yang masih betah berpelukan. Gadis itu ikut merasa bersalah karna tak datang tepat waktu menghampiri adiknya.

Pada akhirnya Jisoo membawa Yeri ke rumah sakit yang sama dengan Irene. Adiknya itu sempat mengalami sesak nafas karna terlalu lama menangis. Suhu tubuh Yeri juga tinggi. Dokter menyarankan agar Yeri di rawat beberapa hari hingga kondisinya stabil.

"Mianhae karna tak bisa menjaganya dengan baik." ucap Jisoo merasa bersalah.

Minyoung menoleh pada Jisoo. Tentang apa yang menimpa Yeri, Minyoung tentu tak menyalahkan Jisoo. Berkali-kali putri Seojoon itu meminta maaf. Dan berkali-kali pula Minyoung mengatakan jika itu bukan salahnya.

Minyoung sedikit melonggarkan dekapannya, ia bisa melihat Yeri yang sudah terlelap. Namun isakkan itu masih terdengar dari bibir Yeri, membuat hati siapa saja berdenyut melihatnya.

Dengan hati-hati Minyoung membaringkan tubuh Yeri di bangsal. Ia meraih sehelai tisu lalu mengusap peluh juga air mata yang menghiasi wajah Yeri.

Bahkan saat terlelap pun gadis polos itu masih terlihat ketakutan.

"Gwenchana sayang, Eomma disini." bisik Minyoung tepat di telinga Yeri. Berharap putrinya tak gelisah dalam tidurnya.

Dirasa Yeri sudah benar-benar terlelap, Minyoung beralih mendekati Jisoo. Ia mengusap lembut bahu gadis itu. Di sini Minyoung juga ikut bersalah karna tak mengetahui hal-hal yang dialami Yeri selama di sekolah.

Jika Seojoon tak meminta pihak sekolah untuk mengecek cctv, mungkin mereka tak akan pernah tau jika selama ini Yeri mendapat perlakuan buruk dari teman-teman sekelasnya.

Namun sayang, mereka tak menemukan pelaku yang sengaja mengunci Yeri di dalam kamar mandi. Seperti sudah di rencanakan sedemikian rupa. Pelaku bahkan menghapus rekaman cctv saat dia melancarkan aksinya.

"Aku sudah katakan untuk tidak mendaftarkan Yeri sekolah, tapi Eomma sama sekali tak mendengarkanku."

Yewon yang baru saja membuka pintu langsung berucap seraya menatap Ibunya. Ia sungguh kesal, keputusan Minyoung untuk memasukkan Yeri ke sekolah justru berakhir buruk. Adiknya mendapat perundungan bahkan ada seseorang yang berniat mencelakai adiknya.

"Yewon-ah, tolong jangan menyalahkan Eomma." ucap Jisoo mencoba menenangkan Yewon.

"Mianhae karna Eomma mengambil keputusan yang salah." sesal Minyoung.

Yewon tak menanggapi, ia memilih berjalan mendekati bangsal adiknya. Menatap sendu wajah Yeri yang sudah terlelap.

Siapa pun orangnya, sungguh Yewon akan membalas perbuatan orang yang sudah menyakiti adiknya!

Yewon tentu tak terima, adik yang ia jaga sepenuh hati justru mendapat perlakuan buruk di luar sana.

Tak lama pintu ruang rawat Yeri terbuka, menampilkan sosok Seojoon yang datang bersama Rosè dan Lisa. Suasana terasa sedikit mencekam, Seojoon menduga jika ada berdebatan yang baru saja terjadi.

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang