#BAB :1|Sahabat baru zahra.

122 4 5
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Saat terindah adalah bisa berkumpul dan bercanda tawa dengan orang tua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat terindah adalah bisa berkumpul dan bercanda tawa dengan orang tua. Namun saat ini hanya bisa bermimpi untuk kembali seperti sedia kala.

Davina Az-Zahra Nazifa.
______________________________________

Dipagi yang cerah di temani merdunya suara burung-burung yang berkicau.Zahra terbangun dari tidurnya dan beranjak berjalan keluar kamar,melihat matahari telah menunjukkan jati dirinya. Terlihat kegelapan telah terganti cahaya,Sinar matahari yang membuat hangat bumi membuat sang gadis tidak henti-hentinya bersyukur atas karunia yang telah Allah berikan kepadanya , walaupun sebagian hidupnya sudah hilang karena sang Umma yang telah meninggal dunia dan sang Abah pergi entah kemana.

"Umma , Zahra rindu"Lirih Zahra menatap langit dengan mata yang berkaca-kaca ingin sekali ia meneteskan air mata.

"Sayang lagi apa kok di sini?,Sendiri pula. Ayo sarapan dulu"Tanya wanita paruh baya dengan pakaian syar'i dan jilbab yang lebar sampai menutup pinggangnya. Afrin Sabrina Shalihah. Budhe dari Zahra istri kakak Ahabnya. Namun zahra memanggil Rina dengan sebutan bunda.

"Zahra rindu Umma, kenapa Umma pergi secepat itu ya Bun? Bahkan Umma pergi di saat Zahra belum tau apa-apa dan pada saat itu juga Abah pergi ninggalin zahra dan Umma"Lirih zahra memeluk bundanya, dengan tanpa ia sadari air matanya berhasil lolos mengalir membasahi pipi Chubbynya.

Bunda Rina lalu menangkup dagu zahra kemudian tersenyum dengan senyuman hangatnya."zahra sayang ikhlaskan kepergian umma mu, biarkan Umma mu tenang di sana dan selalu doakan. soal Abah kamu, biarkanlah di manapun ia berada. di sini zahra ada bunda,ayah dan mas Daffa yang selalu di samping zahra kita gak akan ninggalin kamu sayang dan pastinya juga ada Allah yang selalu menjaga zahra"ucap bunda Rina panjang lebar.

"Iya,Bunda makasih ya udah mau bimbing zahra menjadi perempuan kuat dan tegar dalam menghadapi situasi ini, walapun zahra bukan darah daging bunda"Lirih Zahra dengan memeluk erat bunda Rina.

"Walaupun kamu bukan anak kandung bunda,bunda akan tetap menganggap kamu sebagai anak kandung bunda"ucap bunda Rina dengan mengucap lembut kepada zahra yang tertutup jilbab syar'inya.

"Yasudah sekarang kita sarapan nanti keburu dingin makanannya , Apa lagi kan sekarang awal kamu masuk sekolah"Ajak bunda Rina dengan merangkul zahra mengajaknya menuju meja makan.

Setibanya di meja makan."Bun , Ayah sama mas Daffa mana?"Tanya Zahra.

"Paling masih di kamar. Yaudah sekarang zahra panggil ayah sama mas Daffa,bunda mau nyiapin makanannya dulu"Titah bunda Rina. Sembari menyiapkan makanan.

"Baik bundaku cantik siap laksanakan"Sahut zahra hormat dan senyuman.

Zahra menaiki anak tangga satu persatu menuju kamar ayahnya dan juga Daffa kakaknya. Target pertama yang akan zahra panggil adalah sang ayah. Zahra mengetuk pintu kamar Ayahnya.

Az-ZahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang