#BAB :5|ku maafkan walapun sulit.

34 2 2
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh Readers :).

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh Readers :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku harap mesin waktu benar-benar ada. Agar aku bisa kembali ke masa lalu untuk menghapus semua penyesalanku"

•Elvan Aristides Rafisqy Fathaan
______________________________________

Hari ini Elvan sungguh tidak bisa melupakan apa yang ia lakukan kemarin kepada Zahra, rasa bersalah itu yang sekarang ia rasakan.padahal selama ini ia tidak ambil pusing jika melakukan kesalahan.

"Arghhhhh,rasa ini sungguh menyiksa diri ku!"Teriak Elvan sembari mengacak-acak rambutnya. Dengen jantung yang berdetak cepat dan nafas tak terkontrol dengen baik.

Kamar yang tadinya tertata rapi sekarang berserakan tak teratur.Elvan mencoba meraih ponsel yang berada di atas nakas mencoba mengotak-atik isi ponsel tersebut, mencoba mencari kontak seseorang.

Saat mendapatkan ia mencoba menghubungi."Jemput gue di rumah!"kalimat yang di ucapkan Elvan kepada seseorang yang ia hubungi.tidak berselang lama ia mematikan ponsel dan membuangnya tanpa beraturan.

Anak sultan mah bebas ya nggk?.

Elvan mencoba bangkit keluar dari kamar, saat ia ingin membuka pintu kamar ia di kejutkan oleh seorang ATR yang ingin masuk ke dalam kamarnya. "Eh copot - copot" Teriak tutik Lata.

Elvan hanya menghela nafas mencoba bersabar menghadapi pembantunya itu."ngapain di depan kamar saya?"Tanya Elvan dingin.

"Itu den tadi saya mau manggil den Elvan untuk sarapan, soalnya nyonya tadi pagi sudah pergi"Ucap Tutik menunduk.

Ummi pergi tanpa pamit sama gue?.Batin Elvan.

"Ayuk den sarapan dulu sudah di tunggu sama non Elvira"Ucap Tutik yang masih mematung di hadapan Elvan.

"Saya nggak lapar"Ucap Elvan memalingkan wajahnya.

"T-tapi den, nanti den Elvan bisa sakit"Ucap Tutik membujuk Elvan.

"Saya bilang enggak-enggak!!,dengar nggak sih?"Bentak Elvan ia tak bisa menahan emosi,sembari menggebrak pintu kamar dan pergi begitu saja meninggalkan Tutik.

"Eh kodok-kodok copot. Astaghfirullah den Elvan"Ucap Tutik yang terkejut sambil mengusap dada saat Elvan menggebrak pintu.

Elvira yang berada di ruang makan terkejut mendengar suara gebrakan pintu dari arah kamar Elvan. Ia bergegas menghampiri Tutik yang masih mematung di depan kamar Elvan dengan melihat kearah Elvan yang berjalan keluar rumah.

Az-ZahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang