"Jika kalian masih ingin melihat aku terluka, akan ku tambah sendiri."
Pagi ini Suci dapat Chat dari gurunya jika tugas Suci belum dikumpulkan, memang benar.
Suci belum menyelesaikan tugasnya.
Suci menghela napas, lalu memilih memejamkan matanya, rasanya ia lelah sekali.
Tiba tiba dering ponselnya terdengar dengan mendengarkan lagu Don't Cry My Love Suci menatap layar ponselnya yang tertera nama Natasya disana.
Natasya:"Hallo"
Suci:"iya?"
Natasya:"Ci!"
Suci:"kenapa?"
Natasya:"lagi apa Ci?"
Suci:"gak ada"
Natasya:"ouhh"
Suci:"lo lagi dimana sya?"
Natasya:"Di tempat latihan bareng temen
temen"Suci:"oh lanjut latihan aja sya!"
Natasya:"lagi istirahat kok Ci."
Suci:"hm"
Natasya:"kenapa Ci?"
Suci:"ga papa"
Natasya:"lo ada urusan Ci?"
Suci:"lagi ngerjain tugas"
Natasya:"ya udah kalau gitu lanjut aja ngerjain
tugasnya Ci."Suci:"iya"
Sambungan Telpon terputus, Suci menyimpan ponselnya lalu kembali memejamkan matanya, saat ini rasanya ia benar benar lelah.
Salahkan Suci jika kalian merasa Suci salah
Salahkan Suci jila Suci berbuat tidak baik
Salahkan Suci jika sikapnya tidak benarNamun biarkan Suci seperti ini, mengertilah jika keadaan yang membuatnya seperti ini.
Suci mengambil ponselnya dan memilih untuk membuka aplikasi Instagram saja.
~~~
Suci menatap Angel yang kini berada di hadapannya. Suci memutuskan untuk ke rumah Angel, ia malas berada di rumah.
"Kenapa?" Tanya angel
Suci menggeleng. "Ga papa."
"Gak usah bohong, Ci" Ucap Angel
Suci menggeleng lalu tersenyum
Suci memang tak bisa berbohong pada Angel, karena mereka berdua sangat dekat saling tahu tentang diri masing masing.
"Kak, Raiska gimana?" Tanya Angel
Suci mengangguk, "Baik."
Angel memanggil, Raiska dengan embel embel kak?
Ya karena memang Raiska adalah kakak kelas mereka. Mereka berbeda 2 tahun, namun Suci kadang tak memanggil Raiska dengan embel embel kak.
"Angel, ambil pisang goreng buat Suci!"
"Iya, ma bentar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Holy life (REVISI)
Nonfiksi~Suci RahmaDani~ 15 tahun bukan waktu yang mudah untuk seorang gadis bernama SUCI RAHMADANI bertahan hidup dengan siksaan dan Caci makian dari keluarganya "ma cici juga kepengin disayang ma" ~Suci RahmaDani~ "ma cici kapan...