"Apakah hal sekecil ini bisa dikatakan sebagai kebahagiaaan??"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suci menatap layar ponselnya yang menampilkan isi chatnya dengan Tasya, Kemarin Tasya sudah bilang jika ia banyak urusan bukan sibuk, katanya.
Suci mengerti, Tasya akan mengikuti lomba makanya dia sibuk, ralat, banyak urusan.
Jadi Tasya itu orangnya ga mau di sebut Tukang Sibuk
Suci menghela napas dan memilih keluar kamar membersihkan halaman rumah dan beres beres rumah seperti menyapu, mengepel dan sebagainya
Hampir 1 jam Suci beres beres rumah. Setelah melihat semuanya selesai Suci pun pergi ke kamarnya.
Suci merasa badannya sudah sangat lengket dan segera ia masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah mandi Suci segera memakai baju kaos biasa dengan celana panjang.
Suci mendengar suara ketukan pintu, lalu dengan segera ia pergi membuka pintu, menampakan abang keduanya di sana.
"Kenapa?"
Abangnya itu hanya fokus pada hp karena sedang bermain game, ia berjalan masuk ke dalam kamar Suci lalu duduk di atas karpet.
Suci memutar bola matanya malas lalu menghela napas, ia tutup pintu lalu menuju kasur.
Suci hanya mengscroll ig, baca wattpad dan nonton YouTube. Tidak ada hal yang ingin ia lakukan, membaca Novel lagi pun rasanya ia malas.
~~~~
Siang ini Suci sedang mengerjakan tugas yang menumpuk tugasnya memang sering menumpuk.
Tiba tiba ia dibuat kaget dengan pintu kamarnya yang terbuka.
"Suci."
Suci kenal suara itu.
"Kenapa, kak?"
"Suapin Al dulu ya?"
"Tapi kak, gue lagi ngerjain tugas"
"Bentar aja, lagian tugas bisa dikerjain malem, kaya ga ada waktu aja sih."
Suci menghela napas pasrah lalu mengangguk, kakak Suci tersenyum setelah itu ia berlalu pergi.
Suci berjalan keluar kamar dan melihat Al, ponakannya, sudah berada di meja makan.
Suci menyendok nasi ke piring dan beberapa lauk, lalu ia menyuapi ponakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Holy life (REVISI)
No Ficción~Suci Rahmadani~ 15 tahun bukan waktu yang mudah untuk seorang gadis bernama SUCI RAHMADANI bertahan hidup dengan siksaan dan Caci makian dari keluarganya "Mah cici juga kepengin disayang " ~Suci Rahmadani~ "Mah cici kapan...
