Episode 1

88 38 13
                                    

"Awal yang baik, pertengahan yang sulit dan akhir yang menyakitkan."


Suci RahmaDani, seorang gadis cantik yang juga tinggi

Di malam yang cerah ini ia sedang bertelfonan dengan temannya yang berada jauh disana dia bernama.

Ana Natasya, perempuan yang selalu menyemangati Suci dalam menjalani kehidupan yang begitu kejam, padahal mereka baru kenal namun serasa seperti sudah bertahun-tahun mengenal.

Suci dan Tasya kenal lewat salah satu aplikasi namun bukan aplikasi Whatsapp namun sebuah aplikasi yang melakukan live siaran langsung.

Aneh? Tentu

Tasya berteman dengan Suci tanpa alasan dan jika kalian bertanya pada Suci apa dia sudah menerima sepenuhnya Tasya sebagai temannya?

Bisa kalian simpulkan di akhir nanti..


~~~~

Pagi menyambut, tepat hari ini tanggal 1 Desember. Tepat tanggal November kemarin dia tidak mempunyai semangat hidup namun sekarang berubah yang tadinya tidak mempunyai semangat hidup dan kini ia sudah mempunyai semangat hidup kembali.

Dia, Suci RahmaDani

Semua orang memanggilnya Suci

Namun sahabatnya memanggilnya Cici

Kenapa Cici?? karena itu panggilan sayang dari sahabatnya untuk Suci.

"Suci!"

"Iya, kak!"

Suci segera keluar dari kamarnya dan menghampiri sang kakak yang sedang sibuk menanam bunga.

"Kenapa?" tanya Suci

"Bantu gue, bawa bunga-bunga ini ke sana!" ucap kakak Suci sambil menunjuk beberapa bunga yang sudah berada di sana.

Suci mengangguk lalu mengangkat satu persatu bunga tersebut.

"Seharusnya lo selalu bantuin gue, bukan cuman di kamar nikmatin apa aja dan bisanya cuman nyusahin orang aja." ucap kakak Suci

Seketika Suci berhenti berjalan, matanya memerah ingin menangis dan ia kembali melanjutkan jalannya.

20 menit sudah Suci membantu sang kakaknya, setelah melihat semuanya selesai Suci berjalan masuk ke dalam rumah dan menuju kamarnya.

Suci menatap bajunya yang kotor dan segera ia masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Saat sedang mandi, Suci bisa mendengar ada yang mengetuk pintu, namun Suci mengabaikanya.

Setelah mandi Suci segera memakai baju kaos biasa dengan celana panjang.

Kembali Suci mendengar suara ketukan pintu, lalu dengan segera Suci membukanya dan menampakkan sang abang di sana.

"Kenapa gak dari tadi buka pintunya? Tau gak kalau dari tadi gue di marahin papa karena lo yang gak keluar keluar!" ucap abang Suci dengan wajah marah.

"Maaf bang, tadi gue abis mandi."ucap Suci dengan rasa takut sebisa mungkin ia menutupinya.

"Kenapa?" tanya Suci lagi.

Holy life (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang