"Selamat, anak bapak dan ibu sudah lahir dengan selamat. Bayinya berjenis kelamin laki - laki.
Tapi ada satu hal, yang dengan berat hati harus saya katakan. Karena penyakit anemia yang ibu alami, hal tersebut mengakibatkan bayi anda harus lahir sebelum waktunya atau bisa di katakan bayi anda lahir secara prematur.
Akibat dari kelahiran bayi secara prematur ini adalah berat bayi anda kurang dari 3 gram, kondisi tubuhnya juga sangat rentan dan lemah selain itu, kemungkinan bayi anda ini akan mengalami kesulitan bicara (bisu) karena organ - organ pentingnya yang belum terbentuk dengan sempurna.
Untuk sekarang bayi anda akan kami bawa ke ruang inkubator untuk menjaga suhu tubuhnya tetap hangat. Bapak dan ibu tidak usah khawatir, cukup berdoa yang terbaik saja untuk bayi kalian.
Setelah ini, saya akan memberikan resep obat dan juga suplemen penambah darah. Saya harap ibu mengonsumsinya dengan teratur agar keadaan anda bisa pulih kembali. Saya permisi" Jelas dokter pada bunda dan ayah yang masih terdiam mematung memikirkan nasib putra bungsunya yang harus lahir sebelum waktunya dan mengalami kondisi yang menghawatirkan dan juga bisu?
"Ayah, anak kita bisu yah. Anak kita gak bisa bicara hiks, hiks, hiks" Ucap bunda sambil menangis terisak. Dadanya sakit dan sesak mengingat ucapan dokter tadi sebelum meninggalkan mereka berdua.
"Bunda tenang dulu, jangan sedih. Gak papa kalo anak kita gak bisa bicara. Mau bagaimanapun kondisinya dia tetap anak kita bunda. Kewajiban kita sekarang harus rawat dan jaga dia dengan baik. Cukup itu aja" Ujar ayah menenagkan bunda yang masih menangis.
"Tapi ini semua gara - gara bunda yah. Coba kalo bunda gak penyakitan pasti anak kita bisa lahir normal kaya Zidan" Racau bunda.
"Stt... bunda ngomong apa. Bunda gak penyakitan. Bunda anemia kan udah dari dulu dan pas bunda ngandung Zidan keadaannya baik - baik aja kan? Anggep aja ini takdir dari tuhan yang udah digarisin buat keluarga kita.
Ayah gak marah sama kondisi bunda dan ayak gak kecewa sama kondisi anak kita. Justru ayah bersyukur anak kita bisa lahir selamat meskipun kondisinya gak terlalu baik. Bunda jangan sedih terus kasian nanti baby ikutan sedih loh di inkubator.
Oh iya Zidan sebentar lagi mau kesini dianter bibi. Kamu jangan keliatan sedih ya nanti dia ikutan sedih lagi. Kamu tau kan Zidan itu cengengnya gimana" Ucap ayah dengan gerakan tangan menghapus sisa - sisa air mata di wajah bunda.
"Iya yah. Makasih udah jadi suami dan ayah yang baik buat keluarga kita. Bunda sayang ayah" Ucap bunda sembari merentangkan tangannya ingin memeluk ayah, dan hal itu di sambut dengan baik oleh ayah yang langsung membawa tubuh bunda yang terduduk di bangsal rumah sakit itu ke dalam rengkuhannya.
"Ayah, mau di kasih nama siapa anak kita? Apa ayah udah siapin?" Tanya bunda yang masih berada dalam dekapan ayah.
"Hmm, udah sih bun. Udah ayah siapin dari lama. Tapi kalo misalnya bunda gak suka bunda bisa ganti kok" Ucap ayah.
"No... bunda selalu suka sama nama yang ayah kasih buat anak kita. Namanya siapa yah? Bunda penasaran. Ayok spill heheh" Ucap bunda sambil terkekeh.
"Hahah bunda penasaran ya sama nama yang ayah siapin. Oke, ayah akan kasih tau. Jadi nama yang ayah siapin itu Difta Sagara Adhitama. Nama itu bukan sembarang nama loh bun. Ada arti dari setiap katanya.
Difta, artinya seseorang yang memiliki kemauan yang besar dan penuh wibawa. Selain itu, arti namanya juga berarti kalo orang ini cermat dalam urusan kebersihan, gemar menolong dan dapat dipercaya.
Sagara, melambangkan pesona dan karisma. Pemilik nama sagara adalah sosok pemimpi, perasa, tulus, dan juga penuh semangat.
Adhitama, artinya tampan dan gak perlu di raguin lagi ayah pake nama ini soalnya ini kan marga ayah. Jadi ayah mau anak - anak ayah juga pake marga yang sama.
Gimana menurut bunda?" Tanya ayah setelah menjelaskan panjang lebar mengenai arti nama yang dia berikan.
"Bagus yah, bagus banget. Bunda suka. Ayah bisa dapet rangkaian nama bagus gitu darimana?" Tanya bunda lagi dengan gestur seolah sedang berpikir.
"Hmm.... sebenarnya kalo referensinya sih banyak bun. Ayah sempet tanya - tanya sama temen kerja ayah, ayah beli buku kumpulan nama gitu, dan ayah juga googling di internet. Tapi gak ada satupun yang ayah ambil dari referensi itu. Nama Difta Sagara Adhitama tuh kaya langsung terlintas di pikiran ayah, dan ayah suka. Jadi ayah cari tau tuh artinya dan ternyata artinya bagus juga. Jadi ayah yakin deh mau namain itu.
Syukur deh kalo bunda suka. Jadi kita sepakat sama nama itu?" Tanya ayah memastikan.
"Sepakat" Ucap bunda dengan tegas.
Udah tau kan sama kondisi Difta😣
Jangan bosen baca cerita ini ya...Oh iya btw, aku bingung banget. Buat cast ayah sama bundanya. Aku gak tahu siapa yang cocok huhuhuhu. Ada yang bisa rekomendasiin gak?
Tolongin shshshsh🫂Jangan lupa vote dan komen juga. Maaf kalo ada kata - kata yang gak nyambung atau typo mungkin. I am just a human too😭🙏🏼
Sampai ketemu di next chapter
Teubyeee💙
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗦𝗶𝗹𝗲𝗻𝘁 𝗕𝗼𝘆 [✔]
Fanfiction"Bun, Difta boleh sekolah bareng gak sama Zidan?" "Apa kamu gak ingat kejadian beberapa tahun yang lalu. Bunda izinin Difta sekolah di luar tapi apa. Difta di bully di sana. Difta sering di pukul, di caci maki bahkan di aniaya sampai - sampai difta...