Happy reading........
Abaikan Typo😊!!!“Guyss, kalian udah denger berita baru belum?” Tanya Janu heboh sesampainya di kelas.
"Ya gimana mau tau orang kita dari tadi belum keluar dari kelas. Ini baru dibolehin istirahat kita" Imbuh Jian.
"Ehh btw kabar baru apa? Spill dong Jan" Ujar Yuda dan diangguki oleh ketiga temannya yang lain.
“Tadi pagi kan ada murid baru tuh, di kelas X IPA berapa gitu gue lupa. Pokoknya anak kelas IPA.
Dia di kurung di gudang belakang sekolah. Kasian banget sumpah.
Padahal dia murid baru loh belum sehari juga sekolah di sini udah di rundung aja.
Terus katanya dia itu bisu. Dia sekarang ada di UKS, gue sempet liat dia tadi pas di bawa di UKS.
Mukanya lebam semua. Seragamnya juga udah sobek terus kotor. Gak tau di apain sampe bisa begitu.
Padahal dia ganteng banget loh, tapi sayangnya bisu. Kayaknya alasan itu yang bikin mereka gak suka sama dia. Kalo gue gak salah denger namanya tadi Difta.
Terus kalian tau yang ngelakuin itu siapa? Ya kalian pasti udah taulah si anak kelas X MIPA 1 yang anaknya donatur terbesar sekolah. Si Jaevan sama gengnya” Jelas Janu pada teman – temannya.
Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Janu, Zidan langsung berlari keluar dari kelas dan menuju ke ruang UKS.
Dia harap yang di ceritakan oleh Janu tadi adalah Difta yang lain. Bukan Difta adiknya.
Pikirannya kacau dan rasa takut menghampirinya. Apa yang akan dia katakan pada bunda nanti jika Difta pulang dengan keadaan babak belur. Apa yang harus dia jelaskan. Zidan sangat takut sekarang.
Ketiga temannya tampak heran dengan tingkah Zidan yang langsung berlari meninggalkan kelas.
"Lahh ngapa tu orang?" Heran Devano.
"Nggak tau deh, mau kepo paling" Tambah Jian.
"Tapi sumpah gue kasian banget sama dia. Keadaannya bener - benar memprihatinkan. Gue harap dia nggak luka parah deh apalagi luka batin huhh jangan sampe deh ya tuhan. Kasian banget susah sembuhnya" Harap Janu.
UKS.........
“Difta, kenapa bisa kaya gini ya ampun dek. Maafin kakak ya gak bisa jaga kamu” Ucap Zidan sesaat setelah memasuki ruang UKS.
Dengan gerakan lambat sambil meringis pelan, Difta mengambil buku kecil yang tampak sudah sobek di beberapa bagian juga pena yang ada di saku bajunya dan mulai menuliskan sesuatu untuk Zidan.
“Kak Zidan gak perlu minta maaf, ini semua salah Difta yang gak bisa jaga diri. Maafin Difta ya kak. Nanti Difta bakalan jelasin sendiri sama bunda supaya kak Zidan gak dimarahin bunda” Tulis Difta dan Zidan hanya menganggukkan kepalanya.
“Kamu sakit di bagian mana. Sini kakak obatin. Kamu minum dulu ya” Ujar Zidan lalu mengambil segelas air yang ada di meja samping ranjang yang di tiduri Difta, dan membantu Difta meminum air itu.
Setelah membantu Difta minum, Zidan mulai mengobati luka yang ada di tubuh Difta dengan peralatan sederhana yang terdapat di dalam kotak P3K. Zidan mengobati luka Difta dengan sangat berhati – hati agar adiknya itu tidak merasa kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗦𝗶𝗹𝗲𝗻𝘁 𝗕𝗼𝘆 [✔]
Fanfic"Bun, Difta boleh sekolah bareng gak sama Zidan?" "Apa kamu gak ingat kejadian beberapa tahun yang lalu. Bunda izinin Difta sekolah di luar tapi apa. Difta di bully di sana. Difta sering di pukul, di caci maki bahkan di aniaya sampai - sampai difta...