rencana main

236 20 7
                                    


.
.
.
.
.

Selamat membaca

























Setelah solat magrib dan lanjut makan takjil. Jisung langsung melesat pergi ke rumah Chenle buat ngajak cowok itu ke masjid bareng.

Mereka udah janjian bareng Sungchan juga. Jadilah setelah jemput Chenle, mereka berdua pergi ke rumah Sungchan.

Maunya barengan sama para abang juga, cuma males karena mereka berisik ada aja yang diributin. Capek jadinya.

Kalo sama para cewek ribet, dia malas denger nyinyiran juga gosip yang mereka bicarain. Jadilah mereka pergi bertiga aja.




















Sampe di masjid, udah terdengar suara Dio yang lagi adzan. Mereka langsung pergi ambil wudhu sebelum masuk.

"bang Chan, beneran ikut nanti kan?" tanya Jisung pas mereka udah masuk masjid dan duduk.

"Ho'oh, jadilah" balas Sungchan. Jungwoo yang ada di belakang mereka dengar, menyerngit bingung.

"Jadi apa nih?"

Pertanyaan tiba-tiba dari Jungwoo buat ketiganya tersentak kaget langsung menoleh ke belakang.

"Mo main, bang" balas Chenle santai.

"Main paan? Kok gak ngajak ngajak?"

"Ohh, lo mo ikutan? Ayo aja" kata Sungchan. Jisung di sebelahnya juga ngangguk angguk.

Jungwoonya mangut mangut, "main paan dulu elah?"

"Petasan" jawaban dari Chenle buat Jungwoo antusias. Udah lama gak main batinnya.

"Wah ikut lah gue" kata Jungwoo senang.

Saat Chenle mau balas perkataan Jungwoo, ada suara yang buat mulut Chenle ketutup lagi.

"Ikut paan?"

Keempatnya noleh ke kanan atas, ada Xiumin yang barusan bertanya.

Bukannya jawab malah nyengir mereka. Gak boleh jawab ato Merkea batal main, gitu arti tatapan Jisung yang diarahkan ke Chenle, Sungchan, Jungwoo.

Karena masalahnya, Xiumin ini pantang banget liat adik adik-annya main petasan. Kalo luka gimana, ya kan.

Jadi gitu deh mereka mending diam aja ato nanti diaduin ke mama mereka.

"Kok diam?"

"Main game, bang" balas Sungchan cepat. Xiumin yang udah duduk di samping Jungwoo mangut mangut aja.

Orang-orang juga udah pada banyak yang datang. Jadilah percakapan mereka berhenti karena Doyoung mulai komat.

Mereka berempat jadi berpandangan dan menghela nafas lega.

























Kebanyakan narasi, oke sip.

KOMPLEK SM✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang