BAB 18 : Will you marry me?

7.2K 369 21
                                    

••• Happy Reading •••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••• Happy Reading •••

Gabriel memperhatikan Gia yang tak berhenti tersenyum setelah mendapatkan pengakuan darinya di hadapan Yasmin.

"Kenapa kamu nggak telepon aku dulu sebelum datang ke sini?"

"Aku udah WhatsApp kamu tapi kamu nggak balas-balas juga."

"Sebelum Yasmin datang, aku beneran sibuk," jelas Gabriel. "Kalau tadi kamu salah paham terus kamu pergi gimana, baby?"

Gia yang tengah menyiapkan makanan untuk Gabriel pun menghentikan aktivitasnya kemudian mencubit gemas kedua pipi Gabriel dan tersenyum padanya.

"Udah. Pertanyaannya di simpan dulu. Nanti makan siangnya keburu dingin kalau kamu nanya terus."

Gia mendaratkan kecupan singkat di bibir Gabriel.

"Lagi," pinta Gabriel menggoda.

Gia pun mendaratkan kecupan singkat lagi di bibir Gabriel sesuai permintaannya.

"Lagi, baby."

"El..."

"Nggak berasa." Gabriel hendak memagut bibir Gia namun Gia lebih dulu mendorong dadanya.

"Dasar mesum."

"Kan mesumnya cuma sama kamu."

"Kalau kamu nggak mau makan, ya udah aku pergi." Gia bangkit dari duduknya namun Gabriel mencegahnya.

"Oke oke aku makan tapi suapin, ya, ya."

Dengan sangat terpaksa Gia pun menyuapi Gabriel sesuai permintaannya.

Dan sepanjang Gabriel makan siang, Gabriel curi-curi kesempatan untuk mencium pipi Gia. Gabriel tak peduli meskipun Gia terus memprotesnya.

Belakangan ini, menggoda Gia merupakan hobi barunya.

***

Dalam perjalanan menuju puncak, tanpa henti Gia tertawa kala Gabriel menceritakan hal-hal konyol sampai akhirnya Gia pun ketiduran.

Gabriel tetap fokus menyetir ditemani lagu-lagu yang diputarnya. Sesekali ia melirik Gia yang tidur begitu pulas.

Gabriel dan Gia berada di mobil yang sama. Gibran dan Gabby di dalam mobil lain begitu juga dengan Sean, Vanilla dan Giovanni berada di mobil lainnya.

Berkali-kali Sean menggoda Giovanni yang harus kalah dari adik-adiknya. Entah sudah berapa tahun putra sulungnya itu menjomblo.

"Menurut Papa siapa ini yang bakalan nikah duluan?" tanya Giovanni pada Sean.

Sean terlihat berpikir. "Mungkin Gibran mengingat Gibran dan Gabby udah tunangan."

"Kali ini aku nggak setuju sama Papa," balas Giovanni.

Behind Your Smile [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang