BAB 27 : Tak ingin peduli

12.6K 493 82
                                    

Mau double update nggak????
Karena malam ini tanggal 7/7 aku akan double update asalkan BAB ini sampai 77+ komen
NO SPAM!!!
Dan kalau sampai 100+ komen, aku janji triple update deh✌️

••• Happy Reading •••

Setelah pertengkaran hebatnya dengan Gabriel berakhir karena Gabriel meninggalkannya begitu saja untuk menemui Yasmin yang sudah menunggu di kamarnya, dengan langkah gontai, Gia pun kembali ke kamarnya.

Gia merebahkan tubuhnya di ranjang. Tubuhnya terutama hatinya terasa sangat lelah. Rasanya ia ingin pulang saja ke rumah orang tuanya tapi saat ini bukan lah waktu yang tepat. Papanya sedang ada masalah besar begitu juga dengan Giovanni. Gia tidak ingin menambah beban pikiran mereka dengan masalah rumah tangganya.

"Mama," lirih Gia. Ia ingat pada nasihat-nasihat yang pernah Mamanya sampaikan mengenai kehidupan setelah menikah tepat setelah Gia dan Gabriel menikah.

"Mama bahagia Nak, akhirnya kamu menikah dengan pria yang tepat."

"Jika ada kesalahan sekecil apapun di bicarakan baik-baik berdua dan cari solusinya sama-sama jangan saling mengikuti ego masing-masing."

"Mama..." Harapan Vanilla tak sejalan dengan kenyataan yang ada. Gabriel bukan lah pria yang tepat untuknya.

"Jaga baik-baik suami kamu, sayangi dia seperti kau mencintai Papamu. Mama yakin Gabriel adalah pria yang terbaik untuk kamu."

"Semoga kalian langgeng dan segera diberi momongan."

Terlepas dari semua itu, tidak ada yang bisa Gia lakukan selain menangis, menangis dan menangis, meratapi nasib rumah tangganya dan juga nasib keluarganya yang sedang dalam masalah besar karena campur tangan Gabriel.

Gia tak mengerti kenapa Gabriel begitu dendam padanya dan juga pada keluarganya?

Gia berpikir keras, apa yang menjadi alasan utama Gabriel bersikap demikian?

Sesekali Gia menghapus kasar air matanya dan mencoba memejamkan mata meski bayangan pertengkaran mereka begitu mendominasi pikirannya. Bagaimana tidak? Di awal pernikahan mereka saja, Gabriel sudah berani melakukan hal gila dengan membawa kekasihnya tinggal satu atap dengannya, lantas bagaimana dengan hari-hari atau bulan-bulan selanjutnya?

Gabriel sudah mengkhianati pernikahan suci ini dan dengan tidak tahu malunya ia membawa Yasmin untuk tinggal di rumah yang menjadi hadiah pernikahan mereka. Gabriel seolah sengaja terus menerus ingin menyakiti hati dan perasaannya semakin dalam dan dalam dari hari ke hari.

Gia tidak bisa membayangkan bagaimana nasib dirinya ke depannya nantinya mengarungi bahtera rumah tangganya bersama pria munafik tak berperasaan bernama Gabriel Xander, lebih lama lagi. Bisakah kini ia katakan bahwa kini ia menyesal menikah dengan Gabriel Xander?

Behind Your Smile [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang