BAB 25 : Yasmin Abigail

11.3K 470 45
                                    

••• Happy Reading •••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••• Happy Reading •••

Sean menghela napas dalam-dalam mendengar Bram berbicara padanya perihal apa saja yang Gia minta darinya.

"Lantas bagaimana?" tanya Bram bingung. "Apa yang harus saya katakan pada Gia, Pak Sean?"

"Katakan hal yang sama seperti saat Gia mencari Selena agar Gia nggak khawatir. Jangan sampai Gia tahu kenyataan yang sebenarnya atau..." Sean mengalihkan pandangannya dari view kota Jakarta pada Bram. "Keluarga mu yang akan menerima akibatnya."

Dahi Bram sudah dipenuhi keringat dingin. Sesungguhnya ia tidak ingin berurusan dengan mantan bosnya itu. Tapi Gia selalu saja menghubunginya jika Gia sedang membutuhkan sesuatu dan bayaran yang Gia berikan tidak main-main jumlahnya. Tapi bayaran itu tak sepadan dengan nyawa istri dan kedua anaknya mengingat betapa berkuasanya Sean.

Apa pun yang Sean inginkan maka dengan sangat mudah Sean akan mendapatkannya.

Sebenarnya Sean adalah pria yang baik namun semuanya berubah setelah...

Tidak!

Bram menggelengkan kepalanya. Sampai saat ini pun Sean tetaplah pria yang baik. Sean melakukan semua ini karena suatu alasan yang cukup logis. Jika ia jadi Sean maka ia pun akan melakukan hal yang sama.

"Mulai hari ini aku mempekerjakan mu lagi untuk memantau Gia."

"Tapi Pak saya—"

"Nggak ada penolakan Bram," sela Sean final. "Dengan kamu kembali bekerja padaku, maka hidup keluargamu akan terjamin."

***

Ceklek!!

Gia mengedarkan pandangannya ke sekeliling kala tiba di kamar suaminya. Bi Sukma mengatakan Gabriel sudah berangkat ke kantor karena itu Gia masuk ke kamar Gabriel.

"Dari mana dulu ya," gumam Gia pada dirinya sendiri.

Gia pun melangkah menuju laci nakas dan mengobrak-abrik isi di dalamnya. Ia yakin Gabriel menyimpan sesuatu tentang wanita itu di kamarnya. Meski Gabriel jarang pulang, tapi semua barang-barang milik Gabriel sudah dipindahkan dari rumah lamanya ke kamar ini. Gia yang memastikannya sendiri.

Setelah mencari-cari di laci nakas dan sekitaran kamar, Gia melangkahkan kakinya menuju walk in closet. Namun di sana hasilnya tetap nihil, ia tak menemukan petunjuk apa pun yang mengarah pada wanita itu.

 Namun di sana hasilnya tetap nihil, ia tak menemukan petunjuk apa pun yang mengarah pada wanita itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Behind Your Smile [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang